Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Showing posts with label Sayur. Show all posts
Showing posts with label Sayur. Show all posts

Sunday, June 6, 2010

Rujak Kangkung


Sebenarnya sih bosan banget liat kangkung... apalagi kalo lagi bikin tumpeng... weh liat semua sayuran yang ada ditumpeng aja juga ngak napsu deh... saking hampir tiap hari bergaul dengan mereka...

Tapi kalo bukan harinya bikin tumpeng, ya pengen juga sih makan sayur mayur itu... apalagi kangkung adalah sayur paporit nya Mas Adam, bungsuku...
Maka kemarin ini aku buatkan Rujak Kangkung, salah satu olahan kangkung kesukaannya selain Tumis Kangkung Terasi alias Kangkung Cah Belacan.




Masakan ini aku adaptasi dari masakan Ibu Mertua, selain Kangkung Tumis Oncom yang pedas dan maknyuusss...

Kalo Rujak Kangkung ini rasanya pedas, manis dan asam segar...
Mo tau resepnya???? Catet yaa..... eh jaman sekarang cukup di copas yaaa... ( tapi jangan lupa cantumkan namaku atau blog aku yaaa... eh narsis... tapi pentiiinnggg...)



RUJAK KANGKUNG
by Lisa Basuki




Bahan :

2 ikat        kangkung, petik daun dan tangkai yang muda

Sambal Rujak :
3 buah      cabe merah besar
5 buah      cabe merah keriting
10 buah    cabe rawit ( kalo suka pedas, gunakan rawit merah )
3/4 sdt      garam
1/2 sdt      terasi matang
100 gr       gula merah
50 cc        air asam, dari 1 sdm asam jawa yang diseduh 75 cc air panas

Cara Membuatnya :
  • Rebus kangkung hingga matang, tapi masih tetap garing, tidak terlalu lembek
  • Sambal : ulek semua cabe ditambah dengan garam dan terasi sampai agak halus
  • Tambahkan gula merah, uleg rata, lalu tuangi dengan air asam
  • Hidangkan rebusan kangkung diatas piring saji, dan siram dengan sambalnya...
  • Jangan lupa dimakan dengan nasi pulen hangat, ditemani dengan tempe dan tahu goreng, telur rebus plenyet, dan juga ikan asin....
  • Hmmmmm..... suegeeerrr...nikmeehh.......

Wednesday, August 5, 2009

Bunga Bawang Masak Udang Tempe



Kalo biasanya bunga bawang dimasak bareng tahu... kali ini aku masak dengan tempe kesukaan si bungsu Adam... karena dia tidak suka tahu...




Bumbunya cuma bawang merah, bawang putih ditambah santan...

Resep lengkapnya sebentar yaa... baru abis mandi ne... mo bersolek dulu.... cieeehh...

Oke... udah pede dengan tampang sendiri neh... udah ngak ketara lagi flek dan kantung mata yang mulai memble... ha haa haa haaa.... dempul...dempul...dempul....

Nah resepnya gini nih...:

BUNGA BAWANG MASAK UDANG TEMPE
By : Lisa Basuki

Bahan :
1 ikat bunga bawang, potong-potong sepanjang 2 cm
tempe ukuran 10x12x2cm, potong kotak panjang
200 gr Udang kupas, sisakan ekornya, atau daging ayam iris2
5 bh cabai hijau, potong serong tebal
10 bh cabai rawit merah ( banyaknya suka2 )
1 papan pete, kupas bulat
1 bh tomat, potong 8
250 cc santan sedang dari 1/2 kelapa

Bumbu :
3 siung bawang putih, cincang halus
3 bh bawang merah, iris tipis
2 lbr daun salam
2 iris lengkuas, sepanjang 5-6 cm
garam secukupnya
sedikit gula pasir
kaldu bubuk, bila perlu

Cara Membuatnya :
  • Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, masukkan udang/ayam, daun salam dan lengkuasnya.
  • Tambahkan santan dan bumbu lainnya, masak hingga mendidih.
  • Masukkan tempe, masak hingga bumbu meresap.
  • Masukkan pete, bunga bawang, cabai hijau, cabai rawit merah, dan tomat. Masak terus sampai bunga bawang layu dan cukup matang.
  • Siap dinikmati dengan nasi pulen yang panas

NB :

Kayaknya itu udang atau ayamnya kalo diganti dengan ikan asin jambal roti juga sangat nikmeh.... duh jadi ngences nih....

Sunday, December 21, 2008

Kangkung Tumis Oncom




Ini masakan dengan resep ala Ibu Mertuaku...


Friday, September 12, 2008

Terong Telunjuk Tauco Cabe Ijo



Tetanggaku yang asal Medan sering masak Terong Telunjuk ini dengan tauco Medannya....
Kali ini aku mengolahnya teteup dengan tauco, hanya saja aku variasikan teman2nya dan gayanya....


TERONG TELUNJUK TAUCO CABE IJO
By : Lisa Basuki




Bahan :

250 gr terong telunjuk, belah 2 memanjang
100 gr udang kupas, tinggalkan ekornya
150 gr kentang, potong panjang, goreng sampai matang
1 pcs tahu cina, potong panjang, goreng 1/2 matang
6 bh cabe ijo besar, potong serong
2 bh cabe merah besar, potong serong
1 bh tomat, diiris tebal
6 bh bawang merah, iris tipis
4 siung bawang putih cincang
4 cm lengkuas, memarkan
4 br daun salam
3 sdm tauco manis Kokita
3 sdm tauco asin Kokita
2 sdm kecap manis
garam bila perlu



Cara Membuatnya :

Tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum, tambahkan daun salam dan lengkuas
Masukkan udang, aduk sampai berubah warna, masukkan kedua macam tauco, dan kecap
Tambahkan air, didihkan, masukkan tahu, kentang, dan terong
Aduk sesekali, biarkan sampai bumbu meresap dan air tinggal sedikit
Masukkan cabe merah, cabe ijo, dan tomat, aduk hingga layu
Angkat dan sajikan


Toge Goreng Betawi



Lagi keingetan Toge Goreng di Pasar Baru yang sedeup itu....jadi pengen bikin....
Sebenarnya ini adalah ketiga kalinya aku beli bahan bakunya.... tapi yang 2 itu batal terus masaknya.... males.... dirumah cuma sendirian...
Nah.. kemarin pas balik ke Rusun dari rumah Pulo Gebang ber-2 suami.. besoknya aku beli lagi bahannya trus dimasak untuk buka puasa dan sahur... hmmmm..





Balado Terong Ungu



Cara cepat mengolah masakan adalah di balado....
Cukup sekali bikin cabe giling + beberapa bumbu dapur, bikin yang cukup banyak dan simpan di freezer... jadi deh beraneka balado...






Thursday, September 11, 2008

Sayur Asem Kacang Merah



Sayur Asem Kacang Merah atau Sayur Asem Bandung, yang dalam bahasa Sundanya adalah Angeun Haseum Kacang Beureum. Rasanya asem segar dan agak manis... dimodifikasi dengan tambahan jagung muda / putren / Baby Corn, aromanya tambah memikat....


Kangkung Tumis Oncom




Gaya lain tumisan kangkung yang sering dimasak Ibu Mertuaku...
Harumnya oncom dan pedasnya cabe rawit merah menambah nafsu makan.. apalagi dengan nasi pulen yang masih ngepul.... ditambah ikan asin???? wah.... lupa segalanya deh....


KANGKUNG TUMIS ONCOM

By : Lisa Basuki, dari resep Ibu Mertua



Bahan :

2 ikat kangkung air
sepotong oncom


Resepnya bersambung sampe nanti malam.......
Mo nyiapin hidangan berbuka puasa dulu yaaa......

Cah Sayur Panca Warna




Sebagai teman Cumi Saus Tiram tadi, aku imbangi dengan masakan sayuran yang dimasak tidak terlalu matang, jadi masih krenyes2 garing gitu...
Wah karena masaknya udah sebulan lalu, jadi jumlah sayurannya agak agak lupa nih...
Kira kira aja yaa... yang penting bumbunya 'kan??


CAH SAYUR PANCA WARNA
By : Lisa Basuki



Bahan :

250 gr jagung muda/ putren / baby corn, potong serong
150 gr kembang kol, potong potong
100 gr wortel, potong serong
2 buah cabe merah besar, potong serong
4 buah cabe ijo besar, potong serong
100 gr udang kupas, belah punggungnya
150 cc air
4 siung bawang putih, cincang halus
1 buah bawang bombay , iris tebal
1/2 sdt chicken powder
1 sdt kecap ikan
2 sdt kecap asin
1 sdt saus tiram
1/2 sdt minyak wijen
2 sdt sagu, cairkan dengan 100 cc air
2 sdm minyak goreng untuk menumis

Cara Membuatnya :

Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum
Masukkan udang, aduk sampai berubah warna
Tambahkan chicken powder, kecap, asin, kecap ikan, dan saus tiram, aduk rata
Masukkan wortel dan jagung mudanya, tuangkan airnya, aduk rata
Tambahkan kembang kol, masak sampai 3/4 matang
Masukkan cabai dan minyak wijen
Tuangkan cairan sagu, aduk rata sampai kuah mengental
Angkat dan siap disajikan




Wednesday, September 3, 2008

BOBOR BAYAM





Akhir-akhir ini yang aku posting kebanyakan lauk aja yaa.. Sebenarnya sih banyak koleksi foto dan resep sayur yang mudah, murah, segar, dan bergizi...
Cuma... yaitu... kejar tayangnya lauknya itu... sayurnya jadi tertunda terus....

Sesekali sayur berkuah santan encer boleh sebagai selingan dari sayur tumis dan oseng atau cah...
Sebagai teman dari Tempe Orek, aku buat Bobor Bayam ini :

BOBOR BAYAM
By : Lisa Basuki



Bahan :

2 ikat bayam, petik pendek
100 gr wortel, potong melintang 1 cm
2 tongkol jagung manis, sisir utuh
2 lbr daun salam
3 cm lengkuas, memarkan
500 cc air atau kaldu
100 cc santan instant kental

Bumbu Yang Dihaluskan :

4 btr bawang merah
4 siung bawang putih
2 cm kencur
1 sdt ketumbar
garam secukupnya


Cara Membuatnya :
  • Didihkan air dalam panci, masukkan bumbu halus, daun salam dan lengkuas
  • Didihkan lagi sampai hilang bau langunya
  • Masukkan sisiran jagung manis, rebus sampai 1/2 matang
  • Tambahkan potongan wortel sampai 1/2 matang juga
  • Kecilkan apinya, masukkan santan instant sambil diaduk terus hingga mendidih
  • Masukkan daun bayam dan sedikit batangnya, biarkan sampai mendidih kembali sambil tetap diaduk supaya santan tidak pecah
  • Segera matikan apinya setelah bayam layu, jangan terlalu matang atau lembek...
  • Siap disajikan hangat-hangat....


TIP :
  • Supaya rasa bayam tetap segar untuk waktu makan berikutnya, maka bagi dua kuah berbumbu yang sudah disertai jagung dan wortel 1/2 matang , untuk makan siang dan makan malam. Juga untuk menghindari bayam yang beracun karena dipanaskan kembali setelah matang...

  • Didihkan kembali bagian kuah untuk yang akan dimakan saat ini, dan masukkan 1/2 bagian daun bayamnya
  • Simpan bagian lain kuah dan daun bayam dalam wadah terpisah untuk waktu makan berikutnya, didalam refrigator...

Monday, July 21, 2008

BUNGA BAWANG ( jawaban pertanyaan )


Beberapa bulan lalu waktu belanja bahan kue di Mayestik, aku lewat los sayuran... ada seorang Ibu yang lagi nawar bunga ini... trus aku tanya nama dan dimasak apa... dia bilang namanya BUNGA BAWANG....( jawaban teman-teman di blog dan di milis benar semua.... jadi dapet ponten 100 ( ponten... istilah jadul banget...). Ha..haa...haaaa... ternyata selama ini aku yang kuper yaa....banyak koq yang dah tau....

Si Ibu bilang enaknya di tumis pake tahu putih... ( sekali lagi ilustrasi resep pemirsa benar semua.... malah ada sedikit variasi sana sini. kalo dari Ophoeng yang emang pakarnya itu...variasinya banyak dan berwarna rasanya...lengkap bahasannya ) jadi jumlah pontennya 200 yaaa...

Yang pasti sih aku berterimakasih sekali atas jawaban dan masukan yang aku dapat dari temans melalui milis milis kuliner, dan dari temans yang mampir di blogku ini...

Berikut Rangkumannya bagi yang belum pernah baca :

BUNGA BAWANG at Milis Orange Kitchen

Mbak....itu bunga bawang dech mbak...pernah ketemu soale....tapi yang masih kuncup2 gitu sih...

Enak nya buat ap yaa....blm pernah masak ini bunga soale kekeke...

Tapi pernah searching ke multiply nya mbak peppy....bunga ini kayake bisa ditumis2 kayak kangkung gitu dech...hihihi lali jugak.....soale searching nya dah jaman dulu hahaha...

Sorry ga membantu nih..malah ikut2 ngrecokin kekeke:D

Regards
Putria
http://homemade-putria.blogspot.com


Bu Lisa,

Kalo diliat dari penampakannya, saya menyebutnya "daun bunga bawang" Saya nga tau pasti nama lainnya.
Enaknya ditumis & ditambahin cabe giling 1 sendok makan. Seger dan sedepppp.

Jadi kangen masakan rumahan bikinan Ibunda tercinta.....

Salam,
Hones

http://ikobana.blogspot.com

Lisa, Mods & TTM OK-ers semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan bawang kucai cah sapi?

Pertama-tama, tentu saya ucapkan terima kasih atas diterimanya saya
sebagai anggota OK-er yang Oke punya ini. Moga-moga saya boleh diber-
kahi kesempatan panjang untuk ikut cuap-cuap di mari ya.

Nama saya tentu masih Ophoeng, pendoyan makan enak, tinggalnya sih
di BSD, Bintaro Sono-an Dikit, atau Bandara Sini-an Dikit, jeh! Sa-
ya sudah tuwak rentak, jadi suka lalen (lupaan), juga suka so-toi,
sok tahu, maksude, doyan makan tahu gitu, jeh! Aslinya, saya lahir
di RRC -Republik Rahayat Cerbon, masih tetangga deket RRT -Republik
Rakyat Tegal, situlah.

Sori, euy. Langsung ajah saya ikut nimbrung ya?

Saya barusan terpaksa ngintip di blognya Lisa, mau lihat gambarnya
itu 'bunga', sebab dari milis ini saya ndak bisa ikutan memirsanya.
Saya baca milis OK dari website yahoo-groups, yang gratisan, jadi
semua gambarnya disumputin aka disembunyikan, jeh!

Nah, baru jelas saya apa yang dimaksud dengan 'bunga' itu.

Saya ndak tahu, eh, lupa lagi sih kayaknya, apa nama 'bunga' yang
dimaksud. Tapi, kalau bahasa Inggrisnya sih "garlic chives". Saya
coba buka wiki indo apa itu, ternyata disebutnya cuma 'kucai'. Mes-
tinya sih beda ama kucai yang selama ini kita kenal ya?

Kalau anda mau tahu lebih lanjut ttg si bunga ini, sila masuk ajah
ke sini: http://en.wikipedia .org/wiki/ Garlic_chives Di situ diceri-
takan namanya, asalnya, keluarganya, silsilahnya, bibit-bebet- bobot
keturunan mereka, supaya gampang dilacak kalau mau dipek mantu ya?

Sebenernya, justru batangnya itu yang enak dikunyah karena renyah,
kemeriuk-riuk ketika dikunyah di mulut, ada aroma langu-langu khas
seperti aroma bawang dan kucai, tersamar-samar, lamat-lamat. ......
pokoknya nikmat punya dah!

Saya ingat dulu waktu kecil, ayah saya suka minta dimasakkan bawang
kucai ini (sementara sebut ajah begitu ya), dimasak secara gampang
ajah dengan bumbu dan rempah minimalis sangat.

Ini resepnya:

BAWANG KUCAI CAH SAPI LADA HITAM

BAHAN-BAHAN:
- Bawang kucai (garlic chives), dipetikin seukuran sekitar 50 mm.
- Daging sapi bagian has dalam, diiris tipis, diborehi tepung aci.
- Bawang putih dikeprek, dirajang kasar ajah.
- Jahe sedikit ajah, dikeprek, dirajang korek api.
- Garam, lada hitam, gula pasir, kecap asin, kecap ikan, minyak wijen
- Cabe merah besar dirajang kasar (kalau suka agak pedas), ndak usah
yang keriting, suka repot dan ribet, pan kudu ke salon dulu ya?

CARA MASAK:
- Panaskan wajan, masukkan minyak.
- Masukkan bawang putih, tumis-tumis.
- Masukkan bawang kucai, jahe dan cabe merah, tumis-tumis lagi.
- Masukkan daging, gorang-goreng sebentar, segera masukkan air se-
dikit, sekedar nyemek ajah.
- Garami, kecapi, gulai, kecroti minyak wijen, aduk-aduk.
- Segera angkat dan sajikan.
- Lada hitam ditaburkan di atasnya waktu dihidangkan.

TIP:
- Hati-hati dengan si aci, sukaan jadi lengket tuh, airnya mesti
pas, supaya tidak terlalu encer, juga tidak terlalu kental.
- Lada hitam, sebaiknya gunakan yang butiran, lalu gunakan pengge-
rus khusus itu. Kalau tidak ada, ya gerus ajah pake cobek.

Kalau mau tahu resep-resep yang menggunakan si garlic chive ini,
sila masuk ajah ke sini: (ada banyak resep-nya di dalam situ lho)
http://chinesefood. about.com/ od/vegetablesrec ipes/a/garlicchi ves.htm

Sebagai tambahan, garlic chive ini, menurut kepercayaan orang Tiong-
hua dulu, perlambang umur panjang, eternity, katanya sih, jeh! Mere-
ka sudah makan si garlic chive ini paling dikit 3.000 tahun lalu!
Tapi, diberkahi umur panjang banget juga buat apa sih ya? Emangnya
mau pada jadi 'highlander' yang ndak ada mati-nye itu ya? Yang pen-
ting mah ya hidup kudu happy, healthy, n succes terus, jeh! OK?

Selamat mencoba!

Salam bawang kucai cah sapi lada hitam,
Ophoeng, BSD City, Tangerang
http://ophoeng. multiply. com/


Mbak Ophoeng, selat bergabung yaa..
dan terima kasih infonya banyak membantu kita tentang bunga misterius itu.. dan kita tunggu lagi lho info2 selanjutnya..
Kalo kucay itu aku suka masak pake ati ayam yang di oseng kecap. bener kata mbak kalo kriuk2 gitu enaaakkkkkk...jadi lapeerrr

Luv
wiek


Mb Wiek, ralat dikit y... Ophoeng mah pria sejati, jgn dipanggil mbak dunks ;)

Btw, bu Lisa, aq jg g tau nama sebenernya tu bunga tp mama nyebutnya
bunga bawang (mungkin krn aromanya rada - rada mirip sm bawang).
Biasanya mama masak ditumis trs ksh kecap dikit, tambah sedep kalo
pake jantung ayam, dimakan sm nasi panas plus sambel dadak ditemani
tempe goreng dan kerupuk... Hmm... Nyam nyam nyam...

Luv,

nieken yg lg kelaparan

Niek, share resepnya dong… walau cuma tumisan tapi utk amatiran kayak aku tetap aja kudu ada panduan resepnya. Hehehe… J itu bunga bawangnya dipotong kasar ya (blum pernah beli soale)? Trus apa ada bagian yang dibuang, misal bagian bawahnya seperti mbuang bagian akar daun bawang? *begini deh kalo amatir, yg ecek2 aja ditanyain. Hihihi…gpp ya Niek? J*

Warm regards,

Retno


BUNGA BAWANG at Milis NCC


Hai Mbak Lisa...
Gambar yang Mbak Lisa kirim, termasuk jenis sayuran, dulu saya tahunya dari Ibu saya di Bandung yang suka masak sayur itu, saya nyebutnya Kembang Bawang, ga tau klo di daerah lain ya...
Dimasaknya seringnya, cocoknya sama tahu di potong kecil2 ato diacak tahunya, pake ati ampela potong tipis-tipis...semacam tumis gitulah....kembang bawangnya di potong2 aja 2 cm, bunganya boleh dimasak juga bagi yang suka, enak ko...wanginya kan kayak daun bawang ya...tapi batangnya lebih tebal. Kata ibu saya sih, yang mekar kembangnya kurang enak...
Mungkin itu kali ya...btw...dapet dimana tuh...?he he...
Maaf ya klo saya salah jawab...tapi perasaan bener ko...^_^...

salam kembang,
Ike Hermawan - WA


Kayaknya bunga dari daun bawang yang sering kita pake masak deh. Soalnya di kebun aku juga ada. Daun bawang yang sudah tua , kadang sampe berbunga kaya gini. Kalau di biarin, nanti bijinya bisa nyebar ke mana-mana, dan tumbuh daun bawang baru (spring onion). Setahu aku di campur di tumisan gitu. Bener nggak mbak Lisa? he..he.kaya tebakan aja ya..

salam,
Evi

#100033 of 100135
Msg List | Next> Next>

View Source
Use Fixed Width Font
Unwrap Lines



Yah benar, ini namanya KEMBANG BAWANG....

sayuran ini wajib ada dimasakan saya sehari2...selain daun bw n seledri

aromanya ngga setajam daun bawangnya....

tapi akan menambah aroma manis pada tumisan....enyaaak lho..!!

ngga tau yah...saya n keluarga suka banget deh....

biasanya saya campur ke capcay kering,

atau saya campur ke tumisan sayur apa aja...

ke orak arik tempe, apa aja deh...suka2....hehehehe

dicampur ke beef /chicken teriyaki lebih asyiik...

cobain deh....

dipasar tradisional mumer...cuma 1000 rupiah seikat...

salam,

nenis.

Mbak Lisa,

Itu kalo kita manggilnya " kembang bawang"...kalo keluargaku biasanya dimasak/dioseng aja sama Tahu + penyedap aja...(simple amat ya ??)

Fera

http://ferriskitchen.blogspot.com

( Catatan LB : Fera juga jawab yang sama di Teras Kuliner… )


Tante Lisa,

Menurutku itu bunga bawang, klo belum mekar bentuknya seperti kerucut tetes air gitu, yang itu sudah mekar. Di daerah Pacet disebut blalo. Enak dibuat campuran oseng2.
CMIIW,

Amina Zamhuri
http://dapurpipit.blogspot.com/


Comment at THIS BLOG :

Evi said...

Kayaknya bunga dari family bawang2-an (garlic flower ) deh..di sini juga ada. setahu aku di campur buat tumisan gitu he..he, bener nggak mbak Lisa?

July 21, 2008 6:42 PM http://www.blogger.com/img/icon_delete13.gif

Shirley said...

Halo & salam kenal ya Mbak Lisa Basuki ...
Dari milis jawabannya "kembang bawang" ya. Kayaknya memang masuk akal, Mbak. Di Probolinggo kan banyak yang nanam bawang merah. Nah kembang ini dijual di mana2 di pastrad.
Makasih udah menulis mengenai tanaman ini, akhirnya terjawab juga rasa ingin tahuku.

July 21, 2008 9:59 PM http://www.blogger.com/img/icon_delete13.gif



Yang Japri :

alo mba lisa,

kynya dulu mamaku sering masak ini waktu di london. ini bukan bunga, tp sejenis sayuran. cuma ditumis pk bw putih dan garam aja, batang2ya sendiri rasanya ada manis2nya gt mba. namanya aku jg lupa hehe

hope it helps

cheers

~dee~

Ternyata selama ini aku juga benar... karena aku udah praktekin ilustrasi si Ibu tadi.. yaitu di Tumis ( biasanya pake bawang merah dan sebagian jenis bumbu dapur ) atau di Cah ( biasanya cuma bawang putih aja dgn teman2nya yang berbagai kecap dan saus , gak pake bawang merah ..cmiiw ).

Waktu pertama kali nyoba aku dah under estimate aja tentang rasanya.... ternyata batangnya itu gak bau seperti daun bawang yang aku tidak suka mengunyahnya dan selalu aku singkirkan kepinggir kalo makan sayur yang ada potongan daun bawangnya ( kalo bikin sup aku ikat aja daun bawang dan seledrinya, supaya ngak nyampah.. he he..hee..).
Rasa batang Bunga Bawang ini manis... keluargaku jadi suka... malah tetangga yang aku kasih icip icip jadi suka masak Bunga Bawang juga tuk menu jualan di warung nasinya...

Kebanyakan yang dijual disini bunganya hampir semua mekar ( penampilannya cantik... perhatikan deh penampakan diatas... seperti kembang goyangnya pengantin Jawa/Sunda yaaa...) tapi rasanya enak kok... gak tau deh apakah yang kuncup itu benar lebih enak... lain kali deh kalo kepasar lain dan dapet yang kuncup2 aku coba beli... disini harga seikatnya cuma seribu perak.... jadi ini masuk kategori masakan yang murmer, enak dan sehat juga yaaa...

Nah kemarin itu sebenarnya aku dah buat cah nya tuk makan siang, sebelum posting pertanyaanya... haa. haa.. haaa... cuma mau nguji judul dan cara masaknya aja... soale ini barang baru sih... yang gak pernah dimasak keluargaku maupun keluarga suamiku...
Tadi malem dah aku tulis panjang lebar... eh karena dah ngantuk berat jadi ke delete...
Jadi baru disusun lagi malam ini ( eh dah dini hari deh... dah ganti tanggal...)... mahap yaaa... janjiku meleset...

Resep yang aku reka2 itu begini....



Bunga Bawang Cah Tahu Putih
by Lisa Basuki

Bahan :

2 ikat bunga bawang, potong-potong 3 cm
1 buah tahu putih besar, potong potong
100 gr daging cincang/udang kupas/ayam cincang
5 bh cabe ijo besar, potong memanjang
2 bh cabe merah besar, potong memanjang
3 siung bawang putih, keprek halus
1 sdt kecap asin
1/4 sdt lada halus
kaldu bubuk sesukanya
garam secukupnya
1/2 sdm tepung sagu diencerkan dengan
100 cc air
3 sdm minyak goreng untuk menumis


Cara Membuatnya :
  • Tumis bawang putih hingga harum
  • Masukkan daging cincang ( sebenarnya aku lebih suka dan sering pake udang, lebih nendang gituuu... ) hingga berubah warna, masukkan tahu putih, lada dan kaldu bubuk, dan kecap asin, aduk rata, icipi, kalau kurang asin tambahkan garam
  • Masukkan irisan cabe dan potongan Bunga Bawangnya
  • Aduk lagi sampai agak layu, baru masukkan larutan sagunya...
  • Jadinya harus agak berkuah dan tidak terlalu kental... jadi kalau kurang bisa tambahkan air matang secukupnya..
  • Cepat matikan apinya sebelum daunnya layu.... jadi kalo dikunyah masih krenyes2, tapi udah gak langu lagi...
  • Sajikan dan......siap diserbuuu...

Friday, July 18, 2008

Jamur Putih/Tiram Cah Sosis


Cepat praktis mudah, murah, sehat, bergizi, dan enak...

Masakan ini bisa disiapkan dan dimasak secara mendadak, biasanya kalo lagi males masak yang ribet2 aku selalu masak yang model begini... walau tanpa teman2 lauk lainnya, cukup juga koq gizinya... apalagi kalau ditambah udang dan ayam, atau juga bakso... Tapi jumlah jamurnya sebaiknya 500gr supaya imbang dengan isinya...



Ini Penampakan jamurnya.... Kalo ngak salah aku pernah liat di C4.. judulnya Jamur Putih ( cmiiw ), tadi aku tanya di pasar.. penjualnya bilang ini Jamur Bunga, ada juga katanya yang bilang Jamur Bulan, ato Jamur Matahari... hee..hee.. heee, jadinya apa enggak Jamur Bulan Bintang dikala Matahari bersinar....

Setelah cari di Wikipedia, ternyata namanya : Jamur Tiram,
( http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram ) jadi judulnya aku ganti yaaa...


Jamur Tiram Cah Sosis

By Lisa Basuki

Bahan :

250 gr jamur tiram, cuci bersih, suir-suir. Batangnya ( justru ini yg enak ) diiris serong tipis.
2 ptg sosis sapi, belah dua memanjang, iris-iris setebal 1/2 cm
1 btg daun bawang, iris serong tipis
4 bh cabe ijo besar, potong2 seukuran suiran jamur
1 sdt kecap asin
1/2 sdt minyak wijen
1 sdt saus tiram
1/2 sdt kaldu ayam bubuk
garam secukupnya
3 siung bawang putih, keprek agak halus
2 sdm minyak goreng untuk menumis

Cara Membuatnya :
  • Tumis bawang putih sampai harum, masukkan irisan sosis sampai cukup tanak
  • Masukkan jamur tiram dan cabe ijo, masukkan semua bumbu, aduk rata
  • Icip2 dulu... kalau kurang asin baru tambahkan garam secukupnya
  • Masukkan daun bawang dan aduk rata
  • Angkat dan tata dalam piring saji


  • Siap santaaappp....

Saturday, June 14, 2008

Cerita Dibalik "Pesanan Catering Pertama Setelah Cuti Panjang"


Ini kali pertama aku melayani pesanan catering lagi dalam bentuk pr
asmanan setelah menutup warungku sejak tahun 1995. Sedangkan Nasi Box komersial ini adalah yang kedua ditahun 2008, setelah Paket rawon pesanan kantor Mas Adam, anak bungsuku, yang besoknya ikutan dipamerin di HMFFnya NCC .

Sebenarnya ini adalah pesanan yang tanpa aku promosikan lebih dahulu… tapi entah mengapa Mbak Nur Hayati – Mandiri yang aku kenal pada waktu Kopdar NCC Cinere di Titan Fatmawati itu koq mempromosikan masakanku ke Ibu Mustafa, mertuanya yang tinggal hanya berbatas pagar dengan Rusun tempatku. Padahal Mbak Nur ‘kan belum pernah icip2 masakanku…he hee heee…

Wah aku jadi semangat tuk terjun lagi di dunia bisnis permasakan yang ber Aromatheraxy… ( jadi gimana dong dengan Aromatherapy ku??? ) Koq jadi mulai lagi menekuni hobby lama yaa…

Pesanan ini untuk peringatan 40 hari meninggalnya Kakek suaminya Mbak Nur tanggal 28 Mei 2008 lalu. Nasi komplit 60 Box untuk dikirim jam 15:30, sedangkan 40 porsi prasmanan untuk makan malam keluarga besar. Assisten Dapur sudah aku incar sejak awal tahun lalu sewaktu memimpin Dapur Umum untuk Korban Kebakaran ,dan Korban Banjir satu bulan setelahnya. Kebakaran dan banjir itu menimpa warga ditempat dan lokasi yang sama, kasian yaa…… Jadi begitu pesanan Ibu Mustafa ini dah dipastikan, langsung aja aku hubungi salah satunya tuk bantu aku didapur.

Wah sampai saat ini aku masih ter kagum2 dengan cara mereka masak nasi. Gak pake Rice Cooker Jumbo, beras 15-20 kg langsung dimasak dilangseng/dandang tanpa diaron lebih dahulu… beras yang telah dicuci, dikukus sampai padat, lalu disiram air mendidih sampai setinggi kurleb 2cm diatas beras, terus dikukus sampai air terserap habis. Biasanya mereka memukul mukul permukaan nasinya untuk mengetahui kematangannya ( hebat yaa bisa tau dari suaranya aja…). Dah gitu langsung deh diicip ( kalo ingin yg lebih lembek bisa ditambahkan air dan diaduk lagi ). Aku pribadi sih gak yakin klo aku bisa masak dengan cara seperti itu…ha haa haaa…

Kali ini aku dibantu anaknya Ibu Warteg Tenda Biru dan salah satu tetanggaku, yang juga biasa melayani pesanan dalam jumlah besar, jadi dia dah tau apa yang harus dikerjakan sebelum hari H. Seperti Box yang sudah dia bentuk satu hari sebelumnya, karena katanya biarpun kelihatannya sepele, tapi pembentukkannya butuh waktu yang cukup lama….bumbu2 sudah dia bersihkan, semua tanpa aku perintah lagi…. Alat masak besar, sebagian aku gunakan inventaris Posyandu yang aku pimpin, selebihnya aku pinjam dari tetangga yang meminjamkan alat2 besarnya sewaktu buka Dapur Umum tahun lalu. Bagian pemanggangan ayam dan mengantar box, juga antar prasmanan, adalah ayah dari pembantu tetangga sebelah yang juga menjadi korban banjir tahun lalu. Antar box bisa dilakukan dengan menjinjing langsung, karena jaraknya Cuma 500 meter. Sedangkan untuk prasmanan yang beraneka macam itu diantar dengan motor Viar yang seperti bak pick-up yang ditarik sepotong sepeda motor ( karena Cuma bagian depannya doang ) milik tukang ikan dipasar depan,yang selalu diparkir dekat blok rusunku. Memang ini adalah hikmah dari kerja sosialku, hingga aku mengenal banyak orang2 yang bisa dikaryakan bila dibutuhkan… Sebenarnya ada lagi beberapa orang Ibu Kader PKK yang mo bantu, tapi waktu aku hubungi pada hari H, ternyata aku salah nomer, jadi aja mereka gak dateng karena menyangka masaknya gak jadi…

Nasi Box berisi :

1. Nasi

2. Ayam Bakar Kecap Kalasan ala Pak Sahak


3. Sambel Goreng Ati ( lupa foto )

4. Telur Pindang


5. Cah Jagung Muda Cabe Ijo


6. Oseng Soun Buncis Kecap


7. Kerupuk

8. Jeruk

Alhamdulillah diantar tepat waktu tanpa kendala…


Prasmanan terdiri dari :

1. Nasi Putih

2. Nasi Goreng Oriental


3. Sup Buntut


4. Ayam Bakar Kecap Kalasan - ala Pak Sahak


5. Bistik Daging Lapis + Stup Sayuran


6. Udang Renyah Saus Asam Manis


7. Selada Saus Pinda


8. Sambal Bajak + Sambal Botol

9. Kerupuk

10. Buah Potong Musiman

11. Puding Coklat Vla Vanilla

Nah yang ini bikin aku stress… pagi kepasar Cuma ambil semua yang sudah aku pesan satu hari sebelumnya… ternyata tukang dagingnya bermasalah… buntut sapi dan has dalam belum ada… katanya kebawa anaknya yang jualan di Pasar Senen… duh gimana ne… Akhirnya pulang bawa belanjaan tanpa daging2an… sementara sayuran dah dikirim tadi malam oleh tukang sayur yang kebetulan jadi wargaku, karena aku jadi Ketua RT di Blok-2 ini.

Dua jam kemudian kepasar lagi belanja beberapa yg kurang… buntut sapinya dah ada dan dah selesai dikuliti… siangnya mo siapin bistik… ternyata daging has dalamnya gak dimasukin dikeranjang oleh si tukang daging…. Duuhhhh… Bapak tukang daging ini gimana sih…. Kemarin waktu pesan dia gak mau nyatet.. katanya dah hafal… ternyata kan dia lupa… terpaksa kepasar lagi tuk ketiga kalinya… has dalam dah habis… dapet bagian lain yang katanya empuk juga, tapi aku gak yakin bikin bistik pake daging selain has dalam…( bener kan… ber jam2 gak empuk juga ).

Hampir sore kepasar lagi tuk ke-4 kalinya… beli wortel dan kentang tuk sop buntut, karena hitungan jumlah bahan baku yang harus dibeli ada di komputer, datanya gak bisa dibuka sebab kompi ku rusak pas harus pesan sayuran di hari H-3…, jadi ada bahan baku yang kurang dan banyak juga yang berlebihan karena digunakan dalam beberapa resep masakan ( maklum aja dihitung secara manual dalam waktu yang mepet..). Dan semua harus aku yang belanja sendiri karena sifat perfeksionisku ( kalo asisten, pasti dapetnya wortel yang dah layu itu deh… karna aku yang beli ya aku pilih wortel import aja yang seger buger, tapi disimpan dikulkasnya si tukang sayur ), dan assistenku semuanya sibuk dengan tugas masing2.

Akhirnya tuk Prasmanan ini aku kerja terbirit-birit karena hanya aku yang bisa kerjakan semua masakan yang cukup njelimet dan belum biasa dimasak para asisten ( tuh kaann… perfectionist lagii..) . Udang Renyah terpaksa aku serahkan ke salah satu asisten, yach walaupun hasilnya gak sesuai harapan, apa boleh buat… waktu dah gak bisa kompromi lagi…

Akhirnya pas Magrib selesai semuanya dan diangkut pake motor Viar…sementara kedua HP terus bordering tanpa bisa aku jawab, karena HPnya nyusup jauh didalam tas pinggangku.. aku sendiri nyusul jalan kaki setengah berlari, sampe ketemu temanpun gak aku tegur… sambil bawa Saus Pinda dan Puding Coklat yang ketinggalan. Entah gimana tampangku waktu itu, karena boro2 mandi dan dandan …ganti baju aja gak sempet…. ( bau kaleee…). Brengseknya waktu aku Tanya para asisten “ Gimana tampangku??” eh jawabnya kok “stress Bu.., tampang Ibu stress..”. Weh bukan itu maksudku… apakah aku lusuh dan berpenampilan gak layak untuk ketemu keluarganya Mbak Nur… gitu looo…

Ternyata…… Motor Viar belum tiba… lho kemana dia??? Wah jangan2 mereka lewat jalan raya yang pastinya PaMerPaha ( Padat Merayap Tanpa Harapan ), kebayang ‘kan jam 6 sore macetnya jalan Pejompongan 1 ke arah Manggala Wanabakti dari Karet, Tanah Abang, dan Hotel Shangrilla….. huuuuuuuhhhh…. Sesak nafasku… secara keluarga Mbak Nur juga dah panik dari tadi, karena pengajiannya dah hampir selesai….

Alhamdulillah hampir jam 7 Motor Viar akhirnya tiba ( seharusnya mereka lewat jalan samping Rusun yang Cuma makan waktu gak sampe 10 menit )… dan makanan selesai ditata pas pengajian juga selesai… Aduh… maaf… maaf… berkali-kali aku ucapkan kata maaf pada semua keluarga disana… semoga mereka semua benar2 tulus memaafkan aku yang sangat mepet menata masakannya…Terima kasih banget keluarga Mbak Nur yang cantik2 dan sigap itu semua turun tangan membantu aku… ( saking stressnya disana aku minum air dingin sampai ber gelas2… hampir habis tuh air sebotol yang isi 2 liter…)

Pelajaran berharga buat aku…. Memang aku harus tetap ikuti cara aku seperti yang dulu2 itu, yaitu mempersiapkan bahan baku berupa daging dagingan itu satu hari sebelumnya, jadi semuanya dah siap olah…. Dan harus tukar kulkas dengan yang besar, yang ada dirumah Pulo Gebang…. Yach memang kalo benar2 niat tuk buka catering disini ya harus boyongan semua alat masak besar dari gudang yang ada dirumah sana itu….jadi gak usah pinjam alat kesana sini… Dan HARUS punya tempat masak / dapur khusus, supaya gak bolak balik turun naik ambil alat atau bumbu2 dari tempatku di lantai satu, ke lantai dasar tempat aku pinjam ruangan Ruko temanku yang baru aja dia sewa tuk kantornya.. Jadi inget pepatah yang harus dihafal di SD dulu ….“PENGALAMAN ADALAH GURU YANG PALING BAIK…..”

Masakan Prasmanan gak sempat difoto ( mana sempat lah yaaw….padahal piranti sajinya Ibu Mustafa itu cuantek2 lho..). Foto Udang Renyah Saus Asam Manis itu aku buat 3 hari setelahnya, aku masak lagi dengan udang ukuran agak kecil yang ada dalam kulkasku…jadi beda yaa dengan yang untuk pesanan, yang ukurannya sekitar 40 itu. Juga foto masakan prasmanan lainnya yang cuma sebagai ilustrasi aja, tapi penampilannya mirip2 lah….

Duh… pengalaman pertama memang selalu bikin heboh… mudah2an untuk selanjutnya bisa berjalan dengan mulus dan lancar tanpa kendala apapun…. Amiiiinnn….

NB :
Ada kejadian yang tadi lupa aku ceritain :
Sebenarnya sambil nunggu motor viarnya datang aku cemas banget dan bolak balik ngeliat ke jalan raya depan LAN dari ujung jalan kompleks Kehakiman itu...
Saking stressnya aku cari2 ojek dekat situ... eh ada tuh satu dekat sana... langsung aku samperin dan cepat2 minta tolong si anak muda tuk anterin aku ke jalan raya Pejompongan... lho kok akhirnya aku sadar kalo cowok ini sebenarnya lagi pacaran.. karena si cewek berdiri disebelahnya sementara si cowok duduk di sadel motornya... yaaaach.... karena dah kadung memohon2 tadi ...ya sekalian aja minta ijin ama tuh cewek tuk pinjem cowoknya bentar... ha ha haa haaaa... dan untung akhirnya emang baru 300meter dah ketemu tuh viarnya....