Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Tuesday, November 30, 2010

Pelatihan Membuat Roti dengan Metode Terbaru tanpa mixer roti - akan numpang di dapur Alley Kitchen

Temans....
Pengen bisa bikin roti kayak di bakery terkenal tanpa mikser khusus dan alat yang ribet?
Ikutan yuk pelatihannya di dapur aku...
Bukan aku yaa yang ngajar, tapi Mas Arie dari Bandung yang udah woro2 di Komunitas bango Mania dan Klub Keju...
Untuk lengkapnya, baca aja info yang aku copy dibawah ini :



METODE TERBARU MEMBUAT ROTI
DI RUMAH
Menghasilkan Roti Seempuk Bakery Terkenal Tanpa Mixer Roti
( hanya menggunakan tangan dan tongkat roti )

Oleh :
Agus Jamhari, A.Md.Par
BAKING TECHNOLOGIST

Insya Allah pada tanggal 4-5 Desember 2010 Hari Sabtu dan Minggu Jam 08.00-17.00 di Jakarta, Anggota Komunitas Bango Mania dan Club Keju akan mengadakan Pelatihan Membuat Roti dengan Metode Terbaru tanpa mixer roti.

Metode terbaru ini menggunakan Tongkat Roti yang dirancang untuk menghasilkan kualitas roti yang mendekati hasil yang dicapai mixer roti.

Dengan metode ini anda dapat membuat roti kapan saja dan dimana saja tanpa mixer roti dan tanpa listrik bahkan ketika anda sedang camping di puncak gunung anda bisa membuat roti dengan catatan anda membawa bahan roti dan perlengkapannya yang tidak berat.

Pada pelatihan ini anda akan diajarkan membuat roti dengan metode frozen dough sehingga anda dapat memanggang roti setiap hari tanpa membuat adonan roti setiap hari.

Metode ini sangat baik untuk ibu rumah tangga yang selama ini gagal membuat roti dengan tangan dan kesulitan membeli mixer roti karena harganya yang mahal, padahal membuat roti adalah hal yang mudah dan sederhana, tidak sesulit yang dibayangkan.

Untuk peserta yang telah mendaftar, biaya pelatihan ini Rp 355 ribu perorang, bagi yang ingin memesan tongkat roti harganya hanya Rp 100 ribu (satu set).

Untuk anda yang ingin mengetahui metode terbaru membuat roti ini lebih lanjut, anda dapat mendownload buku pelatihannya secara gratis di http://dapurrotiaa.wordpress.com

Pelatihan akan berlangsung di rumah Ibu Lisa Basuki di Pejompongan / Benhil, Jakarta Pusat. ( Denah akan dikirim kepada peserta )


Materi yang akan dibahas :

Hari Pertama

Roti Tawar Taiwanese
Roti Manis Taiwanese
Pizza
Kalo ada waktu sisa, ada bonus resep membuat kue mudah dan cepat ala rumah tangga

Hari Kedua
1.              Roti Bakar Crispy
2.              Donat Taiwanese
3.              Bonus beberapa resep yang dipraktekan sesuai dengan waktu dan bahan baku yang ada

Pendaftaran    :           Paling lambat hari Kamis, 2 Desember  2010
Ke Agus Jamhari (agus_jamhari@yahoo.co.id>
atau telp. 022-7002 9134

Pembayaran      :               Transfer via BCA KCU Dago Bandung No Rek 777-084-1911 a.n
Agus Jamhari. Apabila dengan tongkat roti jadinya Rp 455ribu. Mohon telp atau SMS ke Trainer setelah transfer ke no telp 022-70029134.
Untuk info lengkap dan penampakan rotinya, silahkan mampir di http://dapurrotiaa.wordpress.com/

Saturday, November 20, 2010

Bangkit Jahe Wijen



Sehabis sarapan, duduk santai berdua suami yang asyik baca majalah kesehatan....
Trus dia bilang, kalau jahe itu sangat bermanfaat bagi kesehatan..Kalo bermacam wedang dari jahe kan udah sering aku bikin... jadi bikin apa lagi yaa...
Jadi teringat resep yang berseliweran di NCC bulan ini, yaitu Bangkit Jahe...Mumpung udah punya asisten jadi langsung aja aku buatkan sebagai ganti Ginger Cookies yang dia minta dibuatkan sejak beberapa tahun lalu.. ( duh lama sekali yaa belum juga dikabulkan... kalah dengan pesanan tumpeng dari pelanggan yaaa... )

Resep yang aku pilih adalah Resep Bangkit Jahe  atau aslinya berjudul Kue Jahe Manis yang diposting Puspita Widowati dari majalah Sedap jadul. Karena setelah aku analisa ( cieh keren yaa..) sepertinya inilah resep yang paling mirip komposisinya dengan Bangkit Jahe kesukaanku yang sering aku beli di Pasar Benhil... Empek penjualnya sih bilang Bangkit Jahe bertabur Wijen itu buatan Lampung...
Lho bukannya Bangkit/Bangket itu kue khas Betawi?? Aku kan juga pernah sajikan itu diacara Year End Party kantorku dulu yang aku rancang bertema Budaya Betawi.. Ternyata dari pernyataan teman2 di milis NCC, Kue Bangkit dengan berbagai versinya itu ada diseantero bumi Nusantara ini yaa...
Jadi sekalian aja ikutan ngeramein Bangkit Week nya NCC. Posting ini udah mepet banget, potretnya udah aku bikin sejak 10 hari lalu. Tapi baru bisa upload potertnya malam ini, karena ada kendala masukin data ke laptopnya...


Hasil karya pertama yang 1 resep itu habis dimakan suami sendirian... Beberapa hari kemudian bikin lagi 2 resep... eh tinggal dikit, karena tiap hari dibungkus untuk dibawa kekantornya...doyan banget yaaa...
Bikin lagi 2 resep sekalian pesanan Mas Denny... eh belum sempat nyisihin untuk Mas Denny bangkitnya udah acak adul... Tapi akhirnya bisa jadi juga tuh 2 toples, satu untuk Mas Denny, dan satunya lagi dibawa kerumah Ibuku di hari Idul Adha...Kakak2 dan adik2 ku pada suka tuh... enak banget kata mereka... Malah kakak tertuaku jadi ternostalgia dengan cookies segi empat panjang berwarna coklat yang sering kami temukan di rumah Embah Putri dulu.... Yang itu beda dong... itu kan Speculass yang pake bumbu speekoek...

Ini resep yang sedikit aku modifikasi dengan mengganti sebagian besar gula halus dengan gula palem, sisa gula halusnya dengan gula kastor. Juga menambahkan daun pandan dan daun jeruk purut. Dan tentunya juga biji wijen yang gurih dan kenyes2 itu....

Mulanya wijennya aku tabur diatas adonan yang sudah dicetak, tapi jadinya berjatuhan, gak mau nempel.
Trus aku tabur dicetakan sebelum adonannya dimasukkan kesana... weh jelek.. merusak estetika... jadi ngak keliatan tuh cantiknya relief bebungaannya..
Akhirnya aku masukkan aja keadonannya... wah jadinya uwenak banget...

Bangkit Jahe Wijen


 









 Bahan:
175 ml santan
100 gr gula merah
50 gr jahe emprit
100 gr margarine
75 gr gula palem
25 gr gula kastor
1 kuning telur
500 gr sagu
2 lbr daun pandan
4 lbr daun jeruk purut
75 gr biji wijen sangrai

Cara membuat :
1.        Sangrai tepung sagu bersama potongan pandan dan daun jeruk purut sampai daunnya kering, atau kurang lebih 15 menit
2.    Blender jahe dan sebagian santan 
3.    Rebus gula merah, jahe halus, dan sisa santan, lalu saring. Dinginkan.
4.       Campur tepung sagu dengan biji wijen hingga rata, sisihkan.
5.    Kocok margarine, gula palem, dan gula kastor, serta kuning telur hingga lembut
6.   Masukkan campuran tepung kanji dan rebusan gula sebagian demi sebagian bergantian. Aduk dengan wisk hingga bercampur rata. Hasilnya adonan yang bergerindil...
7.      Bulatkan adonan dengan jari, lalu tekan tekan pada lubang cetakan kue satu. Lepaskan dari cetakan sambil di pukul2 pada tumpukan serbet bersih. Susun pada loyang datar, panggang dalam oven selama 20 menit, atau sampai matang. 
8. Dinginkan 
Selamat mencicipi...