Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Showing posts with label Telur. Show all posts
Showing posts with label Telur. Show all posts

Monday, March 15, 2010

Telur Microwave Bumbu Pepes

Sebenarnya tadi aku udah tulis cerita tentang ini panjang lebar... tapi karena tiba2 bodyku terasa lemas sekali, jadi aku tinggal makan dulu....
Eh sewaktu kembali kedepan kompi, kok posisi layarnya masih di dashboard... kayaknya tadi udah aku publish....

Otak-atik, liat di blog, belum masuk......, liat di file edit juga ngak ada.....
Ya udah deh... gak pake cerita aja... udah ilang ne moodnya...

Jadi selamat menikmati masakan yang aku ciptakan dalam keadaan emergency karena regulator kompor gasnya ngadat, sedangkan makan siang udah kelewat, karena aku baru kebangun jam 2 siang setelah begadang ngak tidur sekejappun ngerjain 5 macam kue tampah pesanan Evy.....

Ngak pake foto juga, karena kemaren udah laper berat....
Singkat cerita, karena kompor ngak bisa nyala, trus mo masak telurnya di atas nasi yang dimasak dgn rice cooker, tapi 5 menit masih cair aja tu telur, jadi punya ide pake microwave aja. Sambil ditambah dgn segala macem persediaan yang baru kemarin aku beli dipasar.....
Jadinya ya seperti ini.... telur bumbu pepes.... begitu mateng langsung ludes disikat kami bertiga, aku, suami dan si sulung....

TELUR MICROWAVE BUMBU PEPES

By Lisa Basuki

Bahan :

3 btr telur

8 bh jamur merang, potong 4

8 ekor udang kupas ukuran sedang ( Ak-40)

2 siung bawang putih, cincang

3 btr bawang merah, iris

2 iris langkuas

1 btg sereh, keprek

1 lbr daun salam

2 bh cabe hijau besar, potong serong

2 bh cabe kriting merah, iris

½ btg daun bawang, iris

10 bh cabe rawit utuh

1 sdt garam

½ sdt gula pasir

¼ sdt kunyit bubuk

4 btg kemangi, petik2 daunnya

2 sdm minyak bawang

Air secukupnya

Cara membuat :

1. Ceplok rebus telurnya ( lupa apa tuh istilahnya ) satu persatu dalam mangkok yang microwave safe, dengan tidak lupa menambahkan air, minyak bawang dan sedikit garam. Masukkan microwave selama 3 menit atau sampai cukup matang. Sisihkan.

2. Dalam mangkok sedang, susun bumbu2 , telur, jamur, dan daun kemangi. Tuangi air, masukkan dalam microwave selama 4 menit dengan panas sedang tinggi ( medium high kalo di microwave aku sih…).

3. Keluarkan dan aduk sebentar… masukkan lagi kedalam microwave selama 4 menit lagi…

4. Keluarkan, dan siap dihidangkan….. gampang bukan??? Lumayan sebagai menu sepinggan dalam keadaan emergency….


Monday, August 18, 2008

Tahu Telur Surabaya




Kalau sarapan paginya udah model londo.... maka untuk makan siang dan malemnya pake resep tradisional aja deh....
Tahu Telur ini sering dimasak Nenekku yang asli dari Suroboyo sana... walaupun aku maupun kedua ortu lahir di Jakarta...
Makanya masih ada unsur Surabayanya, yaitu Petis...pasta udang yang berwarna hitam pekat.... dengan aromanya yang khas... dan gurih rasanya...

Karena tahu dan telur, selain tempe... menjadi stock yang wajib harus selalu tersedia di kulkas, maka Tahu Telur dengan berbagai variasi menjadi menu dikala aku males kepasar atau males masak...
Tapi untuk Tahu Telur Surabaya harus ada toge dan bawang gorengnya.... kalo enggak ya bukan khas Surabaya lah... tapi kalo lagi males...lagi lagi males.... togenya aku tumis aja, jadi gak perlu ditata satu persatu diatas telurnya....

Di warung makanku dulu, Tahu Telur ini menjadi favorite para pelangganku... secara di Jakarta yang njualnya juga langka...

Resepnya begini :

TAHU TELUR SURABAYA
By Lisa Basuki dari warisan Nenek

Pelengkap :
Toge yang dicelup air panas sebentar, sambal kecap petis, bawang goreng, irisan daun seledri

Bahan :


1 buah tahu cina ( putih besar )
4 btr telur
garam
merica halus
kaldu bubuk secukupnya
minyak goreng


Cara membuatnya :
  • Potong tahu kotak kotak 1 1/2 x 1 1/2 cm
  • Kocok telur asal tercampur
  • Masukkan potongan tahu dan bumbu2
  • Aduk rata

  • Panaskan cetakan carabikang yang diberi 1 sdm minyak goreng
  • Kalo mau agak besar, gunakan cetakan serabi dari besi
  • Bisa juga gunakan frying pan yang untuk dadar, tapi hasilnya jadi tipis dan gampang hancur, penampilannya juga jadi kurang cantik kalau harus dipotong potong dalam penyajiannya..

  • Tuang 1 sendok sayur kecil adonan kedalam setiap lubangnya

  • Tunggu sampai bagian bawahnya mengeras, balik...


  • Angkat bila telur sudah mengeras sempurna dan berwarna kuning keemasan

SAMBAL KECAP PETIS

Bahan :


10 bh cabe rawit ijo
2 siung bawang putih
1 sdm petis
1/4 sdt garam
2 sdm kacang tanah goreng
5 - 10 sdm air matang
1/2 cangkir kecap manis
2 bh jeruk limo

Cara Membuatnya :



Haluskan cabe rawit dan bawang putih + garam,
tambahkan kacang goreng, ulek halus sambil tambahkan air sedikit demi sedikit
masukkan petis, ulek rata





Tambahkan kecap manis, dan sisa air matang,
bisa ditambahkan air matang lagi secukupnya sampai kekentalan yang diinginkan,
dan air perasan jeruk limau

He hee heeee... tampilannya jadi ireng yaa...
tapi rasanya rek.... muantab...

Penyajian :


Tata telur diatas pinggan
Letakkan tauge diatasnya
Siram dengan sambal kecap petis
Taburkan irisan seledri dan bawang goreng
Siap disantap dengan sayur bening


Saturday, June 14, 2008

Cerita Dibalik "Pesanan Catering Pertama Setelah Cuti Panjang"


Ini kali pertama aku melayani pesanan catering lagi dalam bentuk pr
asmanan setelah menutup warungku sejak tahun 1995. Sedangkan Nasi Box komersial ini adalah yang kedua ditahun 2008, setelah Paket rawon pesanan kantor Mas Adam, anak bungsuku, yang besoknya ikutan dipamerin di HMFFnya NCC .

Sebenarnya ini adalah pesanan yang tanpa aku promosikan lebih dahulu… tapi entah mengapa Mbak Nur Hayati – Mandiri yang aku kenal pada waktu Kopdar NCC Cinere di Titan Fatmawati itu koq mempromosikan masakanku ke Ibu Mustafa, mertuanya yang tinggal hanya berbatas pagar dengan Rusun tempatku. Padahal Mbak Nur ‘kan belum pernah icip2 masakanku…he hee heee…

Wah aku jadi semangat tuk terjun lagi di dunia bisnis permasakan yang ber Aromatheraxy… ( jadi gimana dong dengan Aromatherapy ku??? ) Koq jadi mulai lagi menekuni hobby lama yaa…

Pesanan ini untuk peringatan 40 hari meninggalnya Kakek suaminya Mbak Nur tanggal 28 Mei 2008 lalu. Nasi komplit 60 Box untuk dikirim jam 15:30, sedangkan 40 porsi prasmanan untuk makan malam keluarga besar. Assisten Dapur sudah aku incar sejak awal tahun lalu sewaktu memimpin Dapur Umum untuk Korban Kebakaran ,dan Korban Banjir satu bulan setelahnya. Kebakaran dan banjir itu menimpa warga ditempat dan lokasi yang sama, kasian yaa…… Jadi begitu pesanan Ibu Mustafa ini dah dipastikan, langsung aja aku hubungi salah satunya tuk bantu aku didapur.

Wah sampai saat ini aku masih ter kagum2 dengan cara mereka masak nasi. Gak pake Rice Cooker Jumbo, beras 15-20 kg langsung dimasak dilangseng/dandang tanpa diaron lebih dahulu… beras yang telah dicuci, dikukus sampai padat, lalu disiram air mendidih sampai setinggi kurleb 2cm diatas beras, terus dikukus sampai air terserap habis. Biasanya mereka memukul mukul permukaan nasinya untuk mengetahui kematangannya ( hebat yaa bisa tau dari suaranya aja…). Dah gitu langsung deh diicip ( kalo ingin yg lebih lembek bisa ditambahkan air dan diaduk lagi ). Aku pribadi sih gak yakin klo aku bisa masak dengan cara seperti itu…ha haa haaa…

Kali ini aku dibantu anaknya Ibu Warteg Tenda Biru dan salah satu tetanggaku, yang juga biasa melayani pesanan dalam jumlah besar, jadi dia dah tau apa yang harus dikerjakan sebelum hari H. Seperti Box yang sudah dia bentuk satu hari sebelumnya, karena katanya biarpun kelihatannya sepele, tapi pembentukkannya butuh waktu yang cukup lama….bumbu2 sudah dia bersihkan, semua tanpa aku perintah lagi…. Alat masak besar, sebagian aku gunakan inventaris Posyandu yang aku pimpin, selebihnya aku pinjam dari tetangga yang meminjamkan alat2 besarnya sewaktu buka Dapur Umum tahun lalu. Bagian pemanggangan ayam dan mengantar box, juga antar prasmanan, adalah ayah dari pembantu tetangga sebelah yang juga menjadi korban banjir tahun lalu. Antar box bisa dilakukan dengan menjinjing langsung, karena jaraknya Cuma 500 meter. Sedangkan untuk prasmanan yang beraneka macam itu diantar dengan motor Viar yang seperti bak pick-up yang ditarik sepotong sepeda motor ( karena Cuma bagian depannya doang ) milik tukang ikan dipasar depan,yang selalu diparkir dekat blok rusunku. Memang ini adalah hikmah dari kerja sosialku, hingga aku mengenal banyak orang2 yang bisa dikaryakan bila dibutuhkan… Sebenarnya ada lagi beberapa orang Ibu Kader PKK yang mo bantu, tapi waktu aku hubungi pada hari H, ternyata aku salah nomer, jadi aja mereka gak dateng karena menyangka masaknya gak jadi…

Nasi Box berisi :

1. Nasi

2. Ayam Bakar Kecap Kalasan ala Pak Sahak


3. Sambel Goreng Ati ( lupa foto )

4. Telur Pindang


5. Cah Jagung Muda Cabe Ijo


6. Oseng Soun Buncis Kecap


7. Kerupuk

8. Jeruk

Alhamdulillah diantar tepat waktu tanpa kendala…


Prasmanan terdiri dari :

1. Nasi Putih

2. Nasi Goreng Oriental


3. Sup Buntut


4. Ayam Bakar Kecap Kalasan - ala Pak Sahak


5. Bistik Daging Lapis + Stup Sayuran


6. Udang Renyah Saus Asam Manis


7. Selada Saus Pinda


8. Sambal Bajak + Sambal Botol

9. Kerupuk

10. Buah Potong Musiman

11. Puding Coklat Vla Vanilla

Nah yang ini bikin aku stress… pagi kepasar Cuma ambil semua yang sudah aku pesan satu hari sebelumnya… ternyata tukang dagingnya bermasalah… buntut sapi dan has dalam belum ada… katanya kebawa anaknya yang jualan di Pasar Senen… duh gimana ne… Akhirnya pulang bawa belanjaan tanpa daging2an… sementara sayuran dah dikirim tadi malam oleh tukang sayur yang kebetulan jadi wargaku, karena aku jadi Ketua RT di Blok-2 ini.

Dua jam kemudian kepasar lagi belanja beberapa yg kurang… buntut sapinya dah ada dan dah selesai dikuliti… siangnya mo siapin bistik… ternyata daging has dalamnya gak dimasukin dikeranjang oleh si tukang daging…. Duuhhhh… Bapak tukang daging ini gimana sih…. Kemarin waktu pesan dia gak mau nyatet.. katanya dah hafal… ternyata kan dia lupa… terpaksa kepasar lagi tuk ketiga kalinya… has dalam dah habis… dapet bagian lain yang katanya empuk juga, tapi aku gak yakin bikin bistik pake daging selain has dalam…( bener kan… ber jam2 gak empuk juga ).

Hampir sore kepasar lagi tuk ke-4 kalinya… beli wortel dan kentang tuk sop buntut, karena hitungan jumlah bahan baku yang harus dibeli ada di komputer, datanya gak bisa dibuka sebab kompi ku rusak pas harus pesan sayuran di hari H-3…, jadi ada bahan baku yang kurang dan banyak juga yang berlebihan karena digunakan dalam beberapa resep masakan ( maklum aja dihitung secara manual dalam waktu yang mepet..). Dan semua harus aku yang belanja sendiri karena sifat perfeksionisku ( kalo asisten, pasti dapetnya wortel yang dah layu itu deh… karna aku yang beli ya aku pilih wortel import aja yang seger buger, tapi disimpan dikulkasnya si tukang sayur ), dan assistenku semuanya sibuk dengan tugas masing2.

Akhirnya tuk Prasmanan ini aku kerja terbirit-birit karena hanya aku yang bisa kerjakan semua masakan yang cukup njelimet dan belum biasa dimasak para asisten ( tuh kaann… perfectionist lagii..) . Udang Renyah terpaksa aku serahkan ke salah satu asisten, yach walaupun hasilnya gak sesuai harapan, apa boleh buat… waktu dah gak bisa kompromi lagi…

Akhirnya pas Magrib selesai semuanya dan diangkut pake motor Viar…sementara kedua HP terus bordering tanpa bisa aku jawab, karena HPnya nyusup jauh didalam tas pinggangku.. aku sendiri nyusul jalan kaki setengah berlari, sampe ketemu temanpun gak aku tegur… sambil bawa Saus Pinda dan Puding Coklat yang ketinggalan. Entah gimana tampangku waktu itu, karena boro2 mandi dan dandan …ganti baju aja gak sempet…. ( bau kaleee…). Brengseknya waktu aku Tanya para asisten “ Gimana tampangku??” eh jawabnya kok “stress Bu.., tampang Ibu stress..”. Weh bukan itu maksudku… apakah aku lusuh dan berpenampilan gak layak untuk ketemu keluarganya Mbak Nur… gitu looo…

Ternyata…… Motor Viar belum tiba… lho kemana dia??? Wah jangan2 mereka lewat jalan raya yang pastinya PaMerPaha ( Padat Merayap Tanpa Harapan ), kebayang ‘kan jam 6 sore macetnya jalan Pejompongan 1 ke arah Manggala Wanabakti dari Karet, Tanah Abang, dan Hotel Shangrilla….. huuuuuuuhhhh…. Sesak nafasku… secara keluarga Mbak Nur juga dah panik dari tadi, karena pengajiannya dah hampir selesai….

Alhamdulillah hampir jam 7 Motor Viar akhirnya tiba ( seharusnya mereka lewat jalan samping Rusun yang Cuma makan waktu gak sampe 10 menit )… dan makanan selesai ditata pas pengajian juga selesai… Aduh… maaf… maaf… berkali-kali aku ucapkan kata maaf pada semua keluarga disana… semoga mereka semua benar2 tulus memaafkan aku yang sangat mepet menata masakannya…Terima kasih banget keluarga Mbak Nur yang cantik2 dan sigap itu semua turun tangan membantu aku… ( saking stressnya disana aku minum air dingin sampai ber gelas2… hampir habis tuh air sebotol yang isi 2 liter…)

Pelajaran berharga buat aku…. Memang aku harus tetap ikuti cara aku seperti yang dulu2 itu, yaitu mempersiapkan bahan baku berupa daging dagingan itu satu hari sebelumnya, jadi semuanya dah siap olah…. Dan harus tukar kulkas dengan yang besar, yang ada dirumah Pulo Gebang…. Yach memang kalo benar2 niat tuk buka catering disini ya harus boyongan semua alat masak besar dari gudang yang ada dirumah sana itu….jadi gak usah pinjam alat kesana sini… Dan HARUS punya tempat masak / dapur khusus, supaya gak bolak balik turun naik ambil alat atau bumbu2 dari tempatku di lantai satu, ke lantai dasar tempat aku pinjam ruangan Ruko temanku yang baru aja dia sewa tuk kantornya.. Jadi inget pepatah yang harus dihafal di SD dulu ….“PENGALAMAN ADALAH GURU YANG PALING BAIK…..”

Masakan Prasmanan gak sempat difoto ( mana sempat lah yaaw….padahal piranti sajinya Ibu Mustafa itu cuantek2 lho..). Foto Udang Renyah Saus Asam Manis itu aku buat 3 hari setelahnya, aku masak lagi dengan udang ukuran agak kecil yang ada dalam kulkasku…jadi beda yaa dengan yang untuk pesanan, yang ukurannya sekitar 40 itu. Juga foto masakan prasmanan lainnya yang cuma sebagai ilustrasi aja, tapi penampilannya mirip2 lah….

Duh… pengalaman pertama memang selalu bikin heboh… mudah2an untuk selanjutnya bisa berjalan dengan mulus dan lancar tanpa kendala apapun…. Amiiiinnn….

NB :
Ada kejadian yang tadi lupa aku ceritain :
Sebenarnya sambil nunggu motor viarnya datang aku cemas banget dan bolak balik ngeliat ke jalan raya depan LAN dari ujung jalan kompleks Kehakiman itu...
Saking stressnya aku cari2 ojek dekat situ... eh ada tuh satu dekat sana... langsung aku samperin dan cepat2 minta tolong si anak muda tuk anterin aku ke jalan raya Pejompongan... lho kok akhirnya aku sadar kalo cowok ini sebenarnya lagi pacaran.. karena si cewek berdiri disebelahnya sementara si cowok duduk di sadel motornya... yaaaach.... karena dah kadung memohon2 tadi ...ya sekalian aja minta ijin ama tuh cewek tuk pinjem cowoknya bentar... ha ha haa haaaa... dan untung akhirnya emang baru 300meter dah ketemu tuh viarnya....