Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Sunday, May 24, 2009

KMT Alley Kitchen : KURSUS TUMPENG

Karena merasa punya hutang yang bertumpuk pada teman2 yang minta aku adakan kursus tumpeng, dan sekian lama mencari tempat untuk kelasnya, maka dengan gembira aku kabarkan, bahwa Alley Kitchen akan mengadakan kursus perdana berupa :

Materi : Kreasi Tumpeng
Hari : Sabtu atau Minggu
Tanggal : di bulan Juni (waktu tepatnya menunggu kesepakatan bersama teman2
yang
berminat)

Tempat/lokasinya : dirumah Ibuku di Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat... (ngak jauh
dari Mall Taman Anggrek)

Biaya : Murah terjangkau... ( program KMT )

Maaf kalau infonya masih ngambang, karena aku baru dapat ide untuk pake rumah Ibuku kemarin siang, dan beliau menyetujuinya.... jadi aku membagi kabar gembiranya dulu.... detilnya akan aku susulkan kemudian yaaa....
Inetku masih bermasalah, jadi aku masih gunakan Warnet nih...

Aku tunggu responnya yaa... bisa via email atau lebih cepatnya SMS ke 021-7138 9749....
CU

Thursday, May 7, 2009

T20P - Tumpeng Ary




Ini tumpeng pesanan Mas Ary yang dikirim kepada Bapak Mertua beliau yang berulang tahun pada hari Minggu 19 April lalu...
Pilihannya adalah yang Prima dengan menu tanpa udang... jadi sebagai pengganti udang dan bandeng presto, aku berikan Dendeng Bandeng dan ayam bakarnya aku masak dengan menggunakan ayam jantan atau yang juga disebut sebagai ayam blaster.... rasanya.... hmmmm sedap bangeeet.... Aku yang ngak suka ayam aja dengan sejujurnya bilang  " enyaaaakkk".. karena ngak terasa bau "manehna"... mirip banget dengan Ayam Sogo yang di Kalimalang itu...
Tapi kalo ada yang mau pesan, tolong sedikitnya seminggu sebelumnya... karena pesan ayamnya harus dari Pasar di Pulo Gebang...

Seminggu sebelumnya, setelah menerima pesanan Ibu Aminah, aku menerima telpon dari seorang lelaki yang menanyakan soal tumpeng.... ( ini merupakan pelanggan lelaki kedua setelah Mas Yusron - Minvest ). Mas Ary ini detil banget nanya soal tumpeng, menu dan macem2nya...
Walau begitu tak terkesan cerewet, malah terasa akrab... karena Mas Ary kedengarannya oke-oke saja dengan susunan menu yang aku ajukan... Hanya dia wanti-wanti untuk tidak melupakan Bunga Bawang untuk hiasannya...

Semula Mas Ary memesan untuk diambil hari Sabtu, tanggal 18 April pagi jam 10:00, lalu beberapa hari kemudian aku menerima telponnya yang mengatakan bahwa acaranya adalah untuk Minggu 19 April.... Rasanya aku lebih suka pada deal pertama itu, yaitu hari Sabtu, supaya Bu Ciah dapat mempersiapkan masakannya sekaligus dengan pesanan Ibu Aminah yang untuk jam 5 subuh itu...

Tapi belakangan aku sangat bersyukur.... karena ternyata Bu Ciah tidak bisa datang di hari Jumatnya..... kalau tidak diubah harinya, ya ngak kebayang betapa telernya aku....
Karena begitu Sangkuriang Projectnya selesai, aku hanya membereskan masakan-masakan yang tersisa saja.... selebihnya, perabot kotor hanya aku tumpuk, dan lantainya ngak pake di sapu dan dipel.... Langsung aja aku berlama-lama dibawah shower panas untuk merelaksasikan seluruh tubuh yang rasanya udah begitu melayang.... Setelahnya aku meluruskan badan yang lebih dari 24 jam bekerja tanpa jeda itu....



Belum lagi mata benar-benar terpejam, Bu Ciah mengetuk pintu yang sengaja tidak aku kunci... lalu memberikan mandat kepada Ibu Ciah untuk membereskan semuanya... termasuk panci-panci besar bekas aneka bubur yang masih tersisa, pesanan Ibu Tio - Telkom Jumat pagi kemarin.... ( aku hanya mencicip semangkuk yang tidak penuh, itupun ngak sempat aku habiskan... karena begitu sibuk untuk persiapan si Sangkuriang Project seharian kemarin...)

Akhirnya aku terbuai mimpi entah apa.... sampai terbangun sekitar jam 10 an.... tapi OMG.... kepalaku serasa dipukul seribu palu ( hiperbola banget yaa... )... tapi memang ini sakit kepala yang paling berat daripada sakit kepala yang sering aku rasakan sebelumnya.... Kalau dibawa tidur, sakitnya malah menjadi sangat luar biasa.... beberapa kali aku coba.. teteup aja begitu... 

Akhirnya aku duduk aja dikursi sampai meluruskan kaki.... dan mijat-mijat sendiri kepala dan wajahku sendiri ( memberikan pijatan akupresur atau istilah bekennya adalah Totok Wajah ), dan aku telan sebutir Neuralgin obat andalanku setiap sakit kepala, selain Ponstan ( yang secara awam lebih dikenal untuk obat sakit gigi..., padahal kan itu untuk penghilang rasa sakit untuk seluruh bagian tubuh... ). 
Ya iyalah... aku harus teteup gunakan produk2 perusahaan2 yang telah memberikan aku nafkah selama ini.... Seperti film yang aku selalu FujiFilm ( dulu sih sebelum jamannya digital ), tapi mahap... camera aku pake Canon... Household dan kitchen, dulu sih pakenya Braun dan Hitachi... sekarang sih udah campur baur juga 
Komputer maunya sih pake IBM...tapi sekarang udah ngak in lagi kayaknya... Obat gosok, pakenya Counterpaint, obat sariawan Kenacom, tapi kalo "susu" Sustagen aku ngak gitu suka...
Obat penghilang sakit ya Ponstan itu..., obat kumur... Listerint, tapi kalo Lipitor yang obat pengencer darah untuk mengurangi penyakit jantung sih jangan sampe pake itu lagi.... mudah2an aku sehat terus, selain harga Lipitor itu yang 5th lalu aja per packnya 300an ribu lebih.... eman2 hasil begadang kalo cuma buat beli obat itu....
Combantrin buat cacingan??? ya enggak juga lah... apalagi Viagra... ha haa haaaaa.....
Ternyata kurang setia juga make produk perusahaan2 tempat aku kerja dulu yaa...

Setelah merasa agak lumayan aku makan siang dan mencoba untuk sedikit istirahat lagi.... Alhamdulillah rasa sakitnya sirna dan aku merasa jauh lebih fit.... walaupun flu dan batukku malah datang lagi setelah sudah merasa sembuh minggu lalunya...
Jadi mulailah aku memasak untuk persiapan tumpeng besok pagi....



Sorenya Mas Ary nelpon lagi... aku langsung menanyakan apakah akan ada perubahan untuk pesanan besok... tapi dengan bijak Mas Ary mengatakan bahwa dia hanya ingin memastikan jadwal pengambilan besoknya aja yang dari jam 10 menjadi jam 11... dan dia mengatakan kalau ngak akan membuat aku repot karena dari suaraku dia tahu kalau aku sedang sangat capek.... ( padahal segitu aku udah lebih fit daripada paginya yaa... )... Makasih banget punya pelanggan yang model begini....

Setelah itu aku minta Ibu Ciah untuk pulang dulu agar dapat datang lagi besok setelah sholat Subuh...
Padahal aku sih teteup aja kerja mempersiapkan tampah, lipatan daun dan menyimpan masakan yang 1/2 jadi tadi kedalam wadah2 sampai jam 10 malam..... mandi air hangat dan tidur setelah menelan obat batuk flu....

Alhamdulillah keesokan subuhnya aku bisa bangun dengan cukup segar dan mempersiapkan aronan nasi kuningnya sebelum lari kepasar depan dan kepasar Benhil tuk beli sayuran garnishnya...

Ternyata Mas Ary datang 1 jam lebih cepat dari pada kesepakatan semula, selagi aku baru selesai menata tampahnya.... karena katanya mencari lokasi Rusunku tidak sesulit yang dibayangkannya....
Setelah minum kopi di warung sebelah, Mas Ary berbincang-bincang sambil melihat aku menyusun garnishnya.... friendly sekali dia.... sampai akhirnya aku mengantarkan ke tempat parkir untuk membantu menata dudukan tumpengnya dimobil...
Alhamdulillah Mas Ary senang dengan tampilan tumpengnya yang katanya beda dengan yang pernah ditawarkan dari perajin tumpeng lainnya..... dan semoga bisa pesan lagi untuk ultah Ortunya.... 




Wednesday, May 6, 2009

T-20SP - Sangkuriang Project


Menunya adalah : Nasi Gurih, Opor Ayam, Telur Pindang, Kering Kentang Ebi, 
Sambal Goreng Hati, Ikan Petek Goreng, 
Urap Sayuran, dan Sambal Bajag
( tapi yang ini hati, ikan dan urapnya diganti dengan Udang Balado Pete )

Seminggu sebelum berangkat dari Samarinda, Ibu Aminah Ismail memesan Tumpeng putih dan Ketan Putih untuk pernikahan putranya di Jakarta pada hari Sabtu tanggal 18 April 2009. 

Karena acara pernikahannya dilakukan pada jam 8 pagi dirumah calon menantunya di Warung Buncit, maka tumpengnya sudah harus tiba di Pondok Ranji sebelum jam 6 pagi.



Dooo... kayak Sangkuriang aja deh aku ini.... keduanya sudah harus selesai dan dikirim sebelum menyingsing fajar.... Acara nikahan boo... jangan sampe gara2 tumpeng, CPPnya ditungguin sang Penghulu...
Jadi maaf kalau foto2 nya agak gelap... karena aku motretnya ngak di studio yang saat itu brantakan banget... jadi aku potret aja di aula yang pada jam 5 pagi itu masih bernuansa gelapnya malam... hanya ada beberapa lampu TL yang jaraknya cukup saling berjauhan...

Kamis malam aku cuma tidur sebentar dan bangun lagi subuh2 untuk selesaikan 4 macam bubur pesanan PT Telkom... sejak kamis sore aku hubungi Ibu Ciah asistenku tapi ngak nyambung2 tuh... malamnya barulah keponakannya sms aku ( Ibu Ciah ngak punya HP ) kalo katanya Ibu ciah baru bisa datang Jumat pagi...

Di Jumat pagi2, setelah Aneka Buburnya PT Telkom selesai dikirim, ada sms lagi katanya Ibu Ciah agak pusing, jadi baru akan datang jam 9... sampai akhirnya aku pergi ke pasar Mayestik jam 10 beliau belum juga datang... Aku pulang belum juga nampak Bu Ciah.... yach mungkin yang dimaksud jam9 itu adalah jam 9 malam kalee yaa... Ya udah deh aku kerjain aja yang bisa aku kerjain sendiri, karena untungnya pesanan Mas Ary yang seharusnya untuk Sabtu jam 10 diundur jadi untuk hari Minggunya... lumayan lega deh...

Ternyata malamnya ada sms lagi yang menyatakan kalo Bu Ciah datangnya besok pagi.......atau Sabtu pagi itu.... gubrak.....  hampir semaput aku  @#!!???.... berarti malam ini aku ngak akan tidur sekejap pun...??? Lanjut terus sampai subuh????
Ya apa boleh buat... grubak grubuk kerjain sendiri.... sayuran yang kubeli tadi pagi ngak sempat disimpan di kulkas, dan ketika mau disiangi mereka sudah melayu terkena panas dan angin kering di aula... jadilah mereka penghuni bak sampah... dan ngak mungkin beli sayuran lagi dihari yang sudah malam itu... lagi pula bumbu urap yang biasanya dikerjakan Bu Ciah, juga masih bertengger di freezer....

Semua masakan aku kerjakan marathon seorang diri.... sampai jam 3 dinihari... semuanya nyaris selesai... hanya saja Bandeng Prestonya ngak sempat digoreng.... sebagai gantinya dan juga pengganti urap, maka Udang Baladonya aku buat dalam porsi ganda ( juga tanpa tambahan kentang, karena ngak sempat ).... daripada semua menu lengkap dimasak tapi dikirimnya kesiangan ( tapi Ibu Aminah dapat memahami dan bilang yang penting sudah tiba sebelum jam 6 pagi )..

Alhamdulillah jam 5 pagi ketika sopir tetanggaku yang mobilnya disewa Ibu Aminah datang, semuanya sudah selesai...

Hmmm udangnya begitu ceria dengan taburan pete yang besar-besar ( harga udang dan pete lagi tinggi nih minggu itu )..... tapiii...... sayang sekali Ibu Aminah bilang sewaktu aku telpon seminggu kemudian, bahwa dia mabok mencium aroma pete, karena dia tidak suka pete..... alamaaakkk.... Maaf Bu...rupanya aku kurang merinci isi setiap masakannya.... Sejak awal Ibu Aminah memang sudah mengatakan kalau ngak suka nasi kuning dan bahan baku berbau sapi... jadinya sambal goreng hati minta diganti udang sedikit aja bercampur kentang.... nah aku lupa kalau sambel gorengnya atau balado selalu aku taburi pete supaya menggiurkan.... ternyata......
Lain kali aku harus merinci semuanya untuk pelanggan yang tidak melihat hasil karyaku di blog ini yaa... karena beliau taunya dari Tabloid Saji.....


Aneka Bubur - PT Telkom



Ini pesanan Ibu Tio - PT Telkom untuk sarapan bersama teman2nya dikantor. Aneka Bubur yang terdiri dari Bubur Kacang Hijau, Bubur Sumsum, Bubur Pacar Cina, dan Kolak Biji Salak ini merupakan pesanan Aneka Bubur  yang kedua setelah 2 minggu sebelumnya memesan Bubur Kacang Hijau, Bubur Sumsum, Bubur Ketan Hitam, dan Bubur Grendul Putih Hijau yang ngak sempat aku potret itu...



Yang ini juga nyaris ngak kepotret... jadi kalau penampakannya udah kurang bagus, ya karena udah nginep satu harian lebih tanpa disimpan dalam kulkas. Walau santan kentalnya masih sangat oke....


Alhamdulillah... karena itu merupakan santan pengganti yang aku peras setelah azan Subuh, karena santan yang aku beli sorenya dan diperas dengan mesin pemeras di penjualnya itu menjadi asam ketika akan aku masak ditengah malam... Padahal santan perasan pertamanya aku simpan di freezer, sedang yang ke-2 dan ke-3 aku simpan di refrigator saja... Mungkin karena aku beli dari penjual yang beda dengan sebelumnya yaa... jadi penanganannya juga beda...



Sebelumnya 2 kali Ibu Tio memesan menu sarapan berupa Tumpeng Kue Tradisional, berupa cenil dan kawan2nya