Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Tuesday, November 30, 2010

Pelatihan Membuat Roti dengan Metode Terbaru tanpa mixer roti - akan numpang di dapur Alley Kitchen

Temans....
Pengen bisa bikin roti kayak di bakery terkenal tanpa mikser khusus dan alat yang ribet?
Ikutan yuk pelatihannya di dapur aku...
Bukan aku yaa yang ngajar, tapi Mas Arie dari Bandung yang udah woro2 di Komunitas bango Mania dan Klub Keju...
Untuk lengkapnya, baca aja info yang aku copy dibawah ini :



METODE TERBARU MEMBUAT ROTI
DI RUMAH
Menghasilkan Roti Seempuk Bakery Terkenal Tanpa Mixer Roti
( hanya menggunakan tangan dan tongkat roti )

Oleh :
Agus Jamhari, A.Md.Par
BAKING TECHNOLOGIST

Insya Allah pada tanggal 4-5 Desember 2010 Hari Sabtu dan Minggu Jam 08.00-17.00 di Jakarta, Anggota Komunitas Bango Mania dan Club Keju akan mengadakan Pelatihan Membuat Roti dengan Metode Terbaru tanpa mixer roti.

Metode terbaru ini menggunakan Tongkat Roti yang dirancang untuk menghasilkan kualitas roti yang mendekati hasil yang dicapai mixer roti.

Dengan metode ini anda dapat membuat roti kapan saja dan dimana saja tanpa mixer roti dan tanpa listrik bahkan ketika anda sedang camping di puncak gunung anda bisa membuat roti dengan catatan anda membawa bahan roti dan perlengkapannya yang tidak berat.

Pada pelatihan ini anda akan diajarkan membuat roti dengan metode frozen dough sehingga anda dapat memanggang roti setiap hari tanpa membuat adonan roti setiap hari.

Metode ini sangat baik untuk ibu rumah tangga yang selama ini gagal membuat roti dengan tangan dan kesulitan membeli mixer roti karena harganya yang mahal, padahal membuat roti adalah hal yang mudah dan sederhana, tidak sesulit yang dibayangkan.

Untuk peserta yang telah mendaftar, biaya pelatihan ini Rp 355 ribu perorang, bagi yang ingin memesan tongkat roti harganya hanya Rp 100 ribu (satu set).

Untuk anda yang ingin mengetahui metode terbaru membuat roti ini lebih lanjut, anda dapat mendownload buku pelatihannya secara gratis di http://dapurrotiaa.wordpress.com

Pelatihan akan berlangsung di rumah Ibu Lisa Basuki di Pejompongan / Benhil, Jakarta Pusat. ( Denah akan dikirim kepada peserta )


Materi yang akan dibahas :

Hari Pertama

Roti Tawar Taiwanese
Roti Manis Taiwanese
Pizza
Kalo ada waktu sisa, ada bonus resep membuat kue mudah dan cepat ala rumah tangga

Hari Kedua
1.              Roti Bakar Crispy
2.              Donat Taiwanese
3.              Bonus beberapa resep yang dipraktekan sesuai dengan waktu dan bahan baku yang ada

Pendaftaran    :           Paling lambat hari Kamis, 2 Desember  2010
Ke Agus Jamhari (agus_jamhari@yahoo.co.id>
atau telp. 022-7002 9134

Pembayaran      :               Transfer via BCA KCU Dago Bandung No Rek 777-084-1911 a.n
Agus Jamhari. Apabila dengan tongkat roti jadinya Rp 455ribu. Mohon telp atau SMS ke Trainer setelah transfer ke no telp 022-70029134.
Untuk info lengkap dan penampakan rotinya, silahkan mampir di http://dapurrotiaa.wordpress.com/

Saturday, November 20, 2010

Bangkit Jahe Wijen



Sehabis sarapan, duduk santai berdua suami yang asyik baca majalah kesehatan....
Trus dia bilang, kalau jahe itu sangat bermanfaat bagi kesehatan..Kalo bermacam wedang dari jahe kan udah sering aku bikin... jadi bikin apa lagi yaa...
Jadi teringat resep yang berseliweran di NCC bulan ini, yaitu Bangkit Jahe...Mumpung udah punya asisten jadi langsung aja aku buatkan sebagai ganti Ginger Cookies yang dia minta dibuatkan sejak beberapa tahun lalu.. ( duh lama sekali yaa belum juga dikabulkan... kalah dengan pesanan tumpeng dari pelanggan yaaa... )

Resep yang aku pilih adalah Resep Bangkit Jahe  atau aslinya berjudul Kue Jahe Manis yang diposting Puspita Widowati dari majalah Sedap jadul. Karena setelah aku analisa ( cieh keren yaa..) sepertinya inilah resep yang paling mirip komposisinya dengan Bangkit Jahe kesukaanku yang sering aku beli di Pasar Benhil... Empek penjualnya sih bilang Bangkit Jahe bertabur Wijen itu buatan Lampung...
Lho bukannya Bangkit/Bangket itu kue khas Betawi?? Aku kan juga pernah sajikan itu diacara Year End Party kantorku dulu yang aku rancang bertema Budaya Betawi.. Ternyata dari pernyataan teman2 di milis NCC, Kue Bangkit dengan berbagai versinya itu ada diseantero bumi Nusantara ini yaa...
Jadi sekalian aja ikutan ngeramein Bangkit Week nya NCC. Posting ini udah mepet banget, potretnya udah aku bikin sejak 10 hari lalu. Tapi baru bisa upload potertnya malam ini, karena ada kendala masukin data ke laptopnya...


Hasil karya pertama yang 1 resep itu habis dimakan suami sendirian... Beberapa hari kemudian bikin lagi 2 resep... eh tinggal dikit, karena tiap hari dibungkus untuk dibawa kekantornya...doyan banget yaaa...
Bikin lagi 2 resep sekalian pesanan Mas Denny... eh belum sempat nyisihin untuk Mas Denny bangkitnya udah acak adul... Tapi akhirnya bisa jadi juga tuh 2 toples, satu untuk Mas Denny, dan satunya lagi dibawa kerumah Ibuku di hari Idul Adha...Kakak2 dan adik2 ku pada suka tuh... enak banget kata mereka... Malah kakak tertuaku jadi ternostalgia dengan cookies segi empat panjang berwarna coklat yang sering kami temukan di rumah Embah Putri dulu.... Yang itu beda dong... itu kan Speculass yang pake bumbu speekoek...

Ini resep yang sedikit aku modifikasi dengan mengganti sebagian besar gula halus dengan gula palem, sisa gula halusnya dengan gula kastor. Juga menambahkan daun pandan dan daun jeruk purut. Dan tentunya juga biji wijen yang gurih dan kenyes2 itu....

Mulanya wijennya aku tabur diatas adonan yang sudah dicetak, tapi jadinya berjatuhan, gak mau nempel.
Trus aku tabur dicetakan sebelum adonannya dimasukkan kesana... weh jelek.. merusak estetika... jadi ngak keliatan tuh cantiknya relief bebungaannya..
Akhirnya aku masukkan aja keadonannya... wah jadinya uwenak banget...

Bangkit Jahe Wijen


 









 Bahan:
175 ml santan
100 gr gula merah
50 gr jahe emprit
100 gr margarine
75 gr gula palem
25 gr gula kastor
1 kuning telur
500 gr sagu
2 lbr daun pandan
4 lbr daun jeruk purut
75 gr biji wijen sangrai

Cara membuat :
1.        Sangrai tepung sagu bersama potongan pandan dan daun jeruk purut sampai daunnya kering, atau kurang lebih 15 menit
2.    Blender jahe dan sebagian santan 
3.    Rebus gula merah, jahe halus, dan sisa santan, lalu saring. Dinginkan.
4.       Campur tepung sagu dengan biji wijen hingga rata, sisihkan.
5.    Kocok margarine, gula palem, dan gula kastor, serta kuning telur hingga lembut
6.   Masukkan campuran tepung kanji dan rebusan gula sebagian demi sebagian bergantian. Aduk dengan wisk hingga bercampur rata. Hasilnya adonan yang bergerindil...
7.      Bulatkan adonan dengan jari, lalu tekan tekan pada lubang cetakan kue satu. Lepaskan dari cetakan sambil di pukul2 pada tumpukan serbet bersih. Susun pada loyang datar, panggang dalam oven selama 20 menit, atau sampai matang. 
8. Dinginkan 
Selamat mencicipi...

Sunday, August 22, 2010

Alley Kitchen di Trans TV

Sodara sodara....
Setelah tahun lalu diliput Tabloid Saji dan Awal tahun ini oleh Tabloid Lezat ( mahap belum sempat diceritaain disini yaa... ).. maka kali ini Alley Kitchen akan go public via Televisi...

Jadi... ditunggu gaya dan lagaku di Trans TV yaaa....
Pantengin acara Jelang Siang hari Rabu, 25 Agustus 2010, antara jam 12:15 s/d 12:45 gitu deeehh...


Tuesday, July 20, 2010

Ayam Cabut Tulang - Satu lagi dari Alley Kitchen

 
Terprovokasi dengan penampilan Ayam Kodok untuk Yulia Maki minggu lalu, Mbak Titisari teman FB yang udah pesan tumpeng 2 kali itu memesan untuk konsumsi keluarga dan para tetangganya.....
He hee heee... enak ya jadi tetangganya Mbak Titi..
Bilangnya sih dikirim kapan saja kalau aku punya waktu, walau pembayarannya sudah dilunasi minggu lalu..

Trus Sabtu lalu ketemu Chef KW di Bazzarnya Sedap Saji, ngobrol2 dan aku tanya tentang pembuatan ayam kodok yang katanya tanpa dijahit itu. Karena kesibukan Chef dan Teh Uceu, maka latbar ayam kodok metode itu belum bisa dilakukan sampai sekarang...
Jadi Chef hanya menjelaskan secara lisan kepadaku tentang prosesnya... sedangkan resepnya bisa diapplikasikan dengan berbagai bumbu dan isian... yang penting gayanya Western, bukan Chinese..

 

Ni dia hasilnya... terlihat lebih moist kaann..? Karena ayamnya hanya dikeluarkan tulangnya aja tanpa dagingnya ikut serta... Ngerjainnya juga lebih simple, karena ngak perlu repot melepaskan kulit dari dagingnya... hanya saja dibutuhkan insting untuk melorotkan dagingnya, dan kapan harus memotong otot yang menempel di tulangnya...
Aku sih lebih banyak menggunakan jari daripada pisau... karena agak riskan, bisa keterusan motong dan bikin kulitnya jadi sobek...


Walau daging masih tetap menempel dikulitnya, tetapi rasanya juga maknyus... karena aku marinate dengan bumbu hasil modifikasi aku, hingga aromanya harum dan tidak hanyir sama sekali ( maklum deh, aku kan kurang suka dengan ayam, jadi aku buat sedemikian rupa hingga hilang bau "manehna" ). Dan bumbu marinatenya itu aku lumuri keseluruh lapisan bawah kulitnya juga, dan bagian daging yang tebal juga aku pecahkan supaya bumbu bisa meresap kesegala penjuru.... Jadi nanti rasanya ngak hambar gitu...

Bagian kosongnya tetap aku isi dengan cincangan daging ayam dan daging sapi, ditambah potongan jamur dan bumbu2 istimewa lainnya...

Dan yang paling aku suka adalah..... ngak usah pake njait dengan jarum dan benang.... ( itu satu2nya pekerjaan "wanita" yang kurang aku suka, walau aku punya mesin jahit dengan 24 model bordiran... juga aku punya kotak berisi benang beraneka warna lengkap dengan aneka jarum, bidal, dan beberapa macam alat untuk memasukkan benang kedalam jarum yang perlu banget buat kami yang udah jauh dari masa muda... he hee heee...dan kebanyakan sih suamiku yang lebih sering menyentuh kotak itu... haa haaa haaaa... )

Jadi merekatkan kulitnya cukup pake skewer logam yang panjang aja... beres deeh... tinggal dipanggang tanpa proses pengukusan.... jadi bagian dalam ayamnya tetap moist, ngak kering tetapi juicy dan gurih, karena cairannya tidak habis keluar...

Ngak lama setelah tiba, rupanya Mbak Titi telpon, tapi ngak kedengaran karena aku tinggal dikamar...
Sewaktu aku telpon balik, Mbak Titi bilang, ayamnya enak dan ngak hanyir seperti yang semula dikhawatirkan, karena aku juga ngak campurkan liver paste kedalamnya...
Alhamdulillah....
Hanya saja katanya sausnya kurang.... wah terima kasih Mbak Titi... itu masukan buat aku... jadi aku tau kalau pelanggan lebih suka saus yang banyak...
Tadi aku buat sausnya lebih kental, karena ngak banyak aku berikan cairan tambahan...

Ternyata metode ayam cabut tulang seperti ini di negri Paman Sam sana terkenal dengan nama Turducken, yang biasa dimasak saat Thanksgiving...., tapi isiannya lembaran daging dada dan potongan2 roti dan bumbu...

Siapa lagi yang mau coba??? Silahkan......




Wednesday, July 14, 2010

Ayam Kodok - Menu lain Alley Kitchen



Minggu lalu aku terima telpon dari sahabat milis, Shinta Antholis, yang cantik itu…
Tumben nih Shinta telpon, ternyata mo pesan Ayam Kodok untuk hadiah ultahnya Yulia Maki tanggal 14 Juli…. Yang begini nih yang bikin semangat… menu yang beda.. jadi ngak bosan dan jenuh kalo melulu kerjain tumpeng dan kue tampah terus…

Senang dapet tantangan bikin ayam kodok yang udah 15 tahun ngak pernah dibikin lagi… kerjaan ribet, tapi siapa yang mo makan?? Secara sekarang anak2 udah berpencar.. paling2 aku Cuma bikin Bistik Lapis… atao nama kerennya Slice Beefsteak gitu… yang daging has dalamnya diiris tipis dulu baru diolah… Toh bumbu dan sausnya, juga teman2nya ngak beda… bikinnya cepat, dan bisa dalam porsi sedikit… kalo Ayam Kodok gini kan minimal dagingnya isinya aja 1 kg… kapan mo abisnya??



Sebenarnya masih minggu tenang sih...istirohat ngak kedapur dulu... tapi antusias mo bikin si ayam yang katanya mirip kodok ini... tapi udah lama aku ngak mo bikin yang nungging gitu... ngak sopan deh, masa yang mo makan harus menghadapi brutu dulu... ha haa haaa... makanya dah lama mendesign yang seperti ayam2 di iklan majalah para bule2 itu...lebih sopan khaann... ngak keliatan bagian yang seharusnya ditutupi itu....ayam githu lhooo...



Isinya special karena selain daging ayam itu sendiri beserta teman2nya, juga dicampur daging sapi giling juga... bumbu isi dan olesannya hasil modifikasi dari berbagai sumber, dan disesuaikan dengan bumbu yang biasa aku gunakan.
Sausnya... ini adalah saus steak yang biasa dibuat oleh si Oma, alias Ibuku tercintah yang paling jago bikin Beefsteak ( ato emang bisanya bikin steak doang yaa... ha haa haaa...), dengan sedikit tambahan Demi Glaze..



Berhubung wadah yang sesuai dengan pesanan Shinta, aku khawatirkan untuk keselamatan sang ayam kalo dibawa pake kurir bersepeda motor, maka aku usulkan untuk diganti dengan wadah anyaman Lombok yang aku beli di InaKraft beberapa waktu lalu... yang ini ngak untuk dipasarkan... karena barang langka... ngak tau harus beli kemana nih kalo ada yang mau...
Jadi aku tambahkan dengan "no additional cost" sebagai hadiah dari aku untuk Yulia Maki.

Selain itu, aku menganggap kalo teman makannya Ayam Kodok gini adalah Cream Soup. Jadi aku tambahkan dipaketnya sebagai hadiah Ultah dari aku juga untuk Julia...
Next time aku akan buat menu Ayam Kodok Komplit yang sudah include Cream Soup aja deh...
Cream Soupnya berisi ayam, jamur, wortel, jagung, green peas ( kalo ada stock), dan brokoli..
Malah kalo sempat sekalian dengan Garlic Breadnya....
Wah jadi laper sendiri nih... hari gini belum maksiang... udah jam 3 sore nih...


Tadi pagi aku masih ragu.. gimana ya caranya kurir bawa paket ini naik sepeda motor??? Selama ini aku hanya mengandalkan Pak Asmaun dan Pak Rocky sopir taksi langganan... semua kiriman selalu selamat, sehat sentosa sampe di tempat tujuan...
Lha ini Shinta maunya dikirim via Nirwana Kurir langganan paka bakul kue... yang pastinya juga tau persis alamat rumahnya Yulia Maki... secara Shinta ngak tau judul jalannya... apalagi aku yang ngak pernah mampir dirumahnya Yulia...he hee heee...




Ternyata pas banget tuh ukuran wadah dengan boxnya yang mereka bawa...
Ini lokasinya kurang representative, karena mereka parkirnya didekat Pos Satpam nun jauh disana... bukannya dibawah tangga blok aku yang pastinya cuma naik 1 tingkat aja kedapurku... lagian kok boxnya ngak dibawa kedapurku aja, jadi aja assemblynya dibelakang mobil yang diparkir... ha haa haaa...


TTDJ ya Mas... semoga selamat sampe tujuan...

Ternyata selamet tuh.... Alhamdulillah...



Ini poto ayamnya yang udah dimutilasi oleh Yulia Maki... aku ambil potretnya dari FB...cantik yaa...

"Ini lho kue ulangtahunku, hahahahha... bengong2, dateng kurir nirwana, jantungan, lho mau ambil kue ya mas?? perasaan hari ini libur kue deh! "ngga bu, nganterin ini, dari bu shinta..."

thanks ya my dear friend, semoga dibalas olehNya dgn rejeki yg berlimpah...

papa, selamat ngiri yaaa :p


Iya nih gantian... waktu itu Yulia pesan Tumpeng Imut untuk aku antarkan ke sahabatnya di daerah Bangka Kemang... kali ini Yulia sendiri yang dapet kiriman masakan aku... he hee heee...


dan komentar Yulia lainnya :
Yulia RianiYulia Riani thanks yaaaah.... ayam kodok by bude lisa, itu udah aku tag di FB namanya Lisa Basuki, blognya http://alleykitchen.blogspot.com/, selamat ngiler, bude lisa jagoan banget masak memasaknya.... ayamnya uenaaaaak!
yang mau ayo ke depok, tinggal separo nih, hahahha.... 


Dan ini SMSnya :
"Bude, aduh supnya lezatos dehh!
Aku ngak tambahin air bude, ini udah pas dilidah, enaak.
Makasih ya kado ultahnya, smg rejeki selalu lancar ya bude"


Amiinnn....

Saturday, July 10, 2010

Tiramisu & Tumpeng for Dad


Ini episode terakhir dari serial pesanan Pak Andi di Australia untuk bulan Juni lalu...
Dipesan untuk ultah Ayahnya... wah Bunda dan Ayahnya ultah di bulan yang sama...

Cakenya diminta Tiramisu seperti pesanan pertama...
Menurut para tetangga di Rusun yang icip2 dari cup2 kecil sisa adonannya, rasanya muantabb... marcarponenya aku campur dengan cream cheese Anchor yang masih tersisa di kulkas, olesan simple siropnya selain pake Nescafe Clasic, juga aku tambahkan Tiramisu Compound....

Hmmm sayang cuma bisa nyoba sedikit aja... kapan2 boleh juga ya bikin untuk keluarga sendiri... he hee heee... biasanya kami sekeluarga ngak suka tuh dengan tart, karena kalo beli ataupun dapet kiriman hadiah dari siapa aja, rasanya muaniiisss...
Dan Tiramisu.... sebelumnya aku ngak pernah suka tuh... terutama Tiramisu asli yang dalam gelas pada setiap even kantor yang sering aku arrange di hotel2 berbintang... ya itu muaniiss...
Aku ngak suka yang manis gituu... udah merasa diri sendiri manis seh... ha haa haaa...


Tumpengnya sama seperti waktu Ultah Bundanya Pak Andi, kali ini bertuliskan huruf dari wortel....
Sebenarnya udah banyak tumpeng yang pake tulisan gini... cuma yang aku upload baru beberapa yaa.. atau mungkin baru ini aja... wah banyak ya hutang aku untuk upload potret2 pesanan para pelangganku... mahap... mahap..

Chiz Fruit Cake and Tumpeng for Lovely Mother


Cheese Cake kali ini merupakan pengejawantahan obsesiku selama ini ( he hee hee apa sih..)... dah lama pengen bikin fruit cake yang buah2annya ngak sekedar disusun dari irisan2 buah aja, tapi merupakan susunan rencengan ( istilah Betawinya ) buah secara utuh... walaupun masih dicampur juga dengan yang irisan...




Kali ini sesuai dengan pesanan berserinya Pak Andi nun jauh di Australi sana,... adalah untuk hadiah Ultah Bunda tercintanya pada tanggal 10 Juni lalu..

Beliau memberikan budget yang cukup untuk aku buatkan dengan cream cheese import.. walau pengen aku sih pake yang Philadelphia, tapi stocknya kosong dipasaran, jadi pake yang Anchor aja..gak beda sih..
Basenya pake Biskuit Gandum yang dihaluskan, baru dituangkan adonan cheesenya.. karena sayang kalau air jeruk lemon inportnya terbuang, jadi aku masukkan aja keadonan.. gpp jadi lebih asam dan wangi... toh teman2nya juga asam kok, seperti cream cheese, dan yoghurt Peach yang bercampur cacahan peachnya... rasanya suegeerr... ( lha kok tau.... ya taulah.. kemarin baru dicicip cake dalam cupnya yang aku sisihkan cuma 1 cup dari adonannya tuk icip2 aku sendiri... he hee heee...)

Seperti biasanya Pak Asmaun yang mengirim cake dan tumpengnya menelpon aku setiap kiriman tiba dan diterima ditempat tujuan.
Tapi kali ini katanya yang nerima mo bicara.... Alamaaakkkk katanya cakenya melorot hiasannya, jadi jelek kalo dipotret... Waktu aku bilang gak papa Pak, kan sudah saya potret tadi, jadi foto utuhnya ada... Ternyata mereka mo motretnya malam harinya, karena acaranya baru jam 7 malam.... alamaaakk lagi... kok permintaan semulanya dikirim jam 8 pagi...
Itu aja sudah aku mintakan diundur agak siangan, karena bahan mie goreng untuk tumpengnya baru bisa dibeli pagi hari, bukan dari kemarin paginya..

Ya sudah... aku sanggupi untuk menghias ulang cake yang akan segera dikembalikan itu...
Padahal body udah lemeeesss banget... kemarin malam begadang bikin BDCKnya... tadi malam begadang siapkan tampah2nya yang dihias lipatan daun... trus siang itu aku lagi selesaikan tumpeng pesanan pelanggan lain ....

Ya sudah... sambil mandi setelah selesaikan tumpengnya, aku mikir lagi... digimanain lagi yaa BDCKnya...
Memang salah aku juga sih tadi pagi itu... cake yang sudah beku dan berlapis agar itu, langsung aku spuitkan whippcream dan dihias buah2an, trus langsung dikirim tanpa dibekukan lagi di freezer...karena tadi sewaktu semprotkan Wpnya kedinding cake ya kok nempel... jadi aku perkirakan WPnya akan kuat menempel... ternyata oh ternyata... jadinya begono...

Begitu aku buka box BDCKnya ternyata WP yang  di pinggir dan didindingnya melorot abis... akibatnya strawberry yang diatas berjatuhan setelah bolak-balik Pejompongan-Kelapa Gading-Pejompongan dicuaca yang lumayan panas ketika itu...
Pak Asmaun bilang, tadi sih ngak separah itu,... cuma sedikit dinding yang melorot..

Ya sud.. aku bongkar semua buah dan WPnya... semprot buahnya dengan air hangat dari hair shower, ternyata bisa bersih dari WP tanpa membuat buahnya layu.., tapi potongan buah naga merah, kiwi hijau dan kiwi goldennya aku ganti baru karena persediaanku masih cukup banyak..

Kocok lagi WPnya yang baru dengan melebihkan jumlah gelatinenya supaya lebih kokoh.... eh ternyata sewaktu dicampur dengan sisa Wp dari cake semula, kok jadinya malah encer...
Akhirnya diubah semua dengan menggunakan BC yang kebetulan masih ada persediaan mentega Australi dan Eiselanya...

Hias menghias, masuk freezer lagi, dan cukup beku ketika akan diantar setelah Magrib..

Ngak mau mengulang kegagalan tadi siang, kali ini BDCKnya dipacking dulu dalam box styrofoam yang dibeli tadi siang sampe 3x balik karena Asep si ojek langgananku salah pilih ukuran..
Trus pinggirnya diganjal 2 buah Ice Liquid yang sejak siang tadi juga aku bekukan, ditambah dengan 3 plastik besar es batu yang aku beli diwarung bawah...

Alhamdulillah laporan Pak Asmaun setibanya disana sangat melegakan...  katanya BDCKnya selamat tanpa kekurangan suatu apapun...




Nah ini dia penampakan Chiz Fruit Cakenya setelah di Reinkarnasi kan... 
pinggirnya aku tempelkan coklat hijau berbentuk daun anggur 
( trauma bok... takut melorot lagi... ), 
diikat pita supaya tambah kokoh pinggirnya... he hee heee...




Sedangkan ini adalah penampakan tumpeng yang urap dan bandeng presto gorengnya 
diganti dengan Mie Goreng Hongkong...

Yaa demi kepuasan pelanggan... walaupun harus me reinkarnasikan cakenya, tapi aku senang liat hasi akhirnya... dan Pak Andi sewaktu nelpon siangnya dan aku laporkan keadaan BDCKnya yang waktu itu belum tiba kembali, beliau malah ketawa " kok kayak baju kegedean aja pake melorot"... dan beliaunya malah jadi ngak enak karena BDCKnya dikirim balik atas permintaan keluarganya...

Gpp Pak... walaupun 3 minggu kemudian aku baru nyadar kalo sore itu harusnya ketemuan di PI dengan teman2 Ex-Warner Lambert yang reunian dengan sahabat yang liburan pulang kampung dari Amrik..
Maap ya Maya... next time kita ketemuan lagi dan gue bawain tumpeng kuning yang udah bikin elo ngiler di Amrik..



Tiramisu dari Australia


Sekarang mo ceritain lagi tentang cake dan BDCK yang lama banget belum sempat di upload, keburu bulukan kale yaa...

Tiramisu Cheese Filing ini dipesan oleh Pak Andi di Australia untuk rekannya Ms.Ami di Muara Karang tanggal 3 Juni yang lalu...

Tadi aku udah panjang lebar dan luas banget cerita tentang BDCK ini... eh modemnya mati.. dan ilang deh semua tulisanku.... mo ngulang lagi udah ngak mood...
Ya besok2 deh dilanjut detilnya...



Monday, July 5, 2010

BDCK Bola Mania - Team Jerman untuk Farris


Hmmm minggu tenang... cuma bikin satu Tumpeng Imut aja kamis lalu, itupun karena udah dipesan dan dibayar jauh-jauh hari... body terasa capeeek banget... dan kurang fit juga setelah beberapa minggu non-stop ngerjain berbagai macam tumpeng...Maaf yaa untuk yang orderan tumpengnya ngak bisa aku layani... daripada ngaco, kan lebih baik ngak usah aku kerjakan dulu... tunggu saat body, mind, and spirit ku kembali normal... rumah Pulo Gebang aja ngak ditengok udah 2 bulan...

Stock dikulkas juga sudah hampir habis, tapi maleeess bener untuk ngisinya lagi...

Tapi sewaktu hari Jumat pagi tetangga diatas Rusun mo pesan Cake Ultah, ya ngak tega juga nolaknya...
Oke deh.. toh bikin cake ngak secapek masak tumpeng... Soal harga, ya terserah dia punya budgetnya berapa, aku tinggal buatkan sesuai budget aja deh... aku cuma bilang kalo biasanya para pelangan pesannya yang harga sekian...
Ya sudah, siangnya dia bilang punya budget sekian, dan minta dibuatkan tema Bola... beda nih dari yang daftar udah aku sebutkan tadi pagi...

Oke... sorenya dia telpon kembali, karena tadi siang terputus... katanya minta dibuatkan Team Sepak Bola Jerman... wokeh ini BDCK bola yang pertama... tantangan... aku browsing... kok cuma gambar warna benderanya aja sih... apa ngak ada logo bergambar lainnya.... Tanya ke Tante Syuli Seksieh yang hobby berat ama sepak bola... dia bawakan poster daftar pertandingan World Cup.... eh.. sami mawon... cuma gambar bendera aja...

Lalu browsing se browsing2nya... ketemu deh bola yang dibuat khusus oleh Adidas ( yang perusahaan Jerman ) untuk Team Jerman ini...
Resize jadi besar, edit... dan print.... wah sampe banyak tuh gambar yang di print, tapi belum bisa bikin yang ukurannya sama dengan mangkuk yang aku siapkan untuk cetak bolanya...
Akhirnya... dapet juga tuh print option untuk bikin besarnya sesuai keinginan aku...

Oke... gunting2 dan sambung lagi... tapi susyah.... trus bikin gambar di powerpoint bentuk segi-5 dan segi-6 sebagaimana pola bola sebenarnya.... hore...hore... setelah bolanya diambil 1/2nya, aku dapet deh polanya team Jerman yang bentuknya bukan segi itu...

Sabtu malam, setelah menunggu redanya hujan deras yang turun sejak sore... lari ke warung untuk beli telur yang masih kurang sedikit, dan terigu yang ternyata persediaanya sudah habis...
Setelah sholat magrib, mulailah bertempur dengan adonan cake coklatnya...
Malam walaupun udah ngantuk berat, tapi maksain diri untuk ngewarnain Fondant supaya besok warnanya udah dapet... maklum ini warna yang paling susah dapet persisnya, yaitu hitam dan merah tua.... jadi harus diperam dulu gitu... kalo kuning sih langsung dapet dengan mencampur 2 jenis warna kuning...

Pagi... begitu selesai sholat Subuh, langsung bertempur dengan buttercream ( untuk base cake, dan laburan seluruh cakenya..) dan fondant untuk bolanya...
Bola dihias tanpa pola pasti... cuma cetak lingkaran tengahnya aja yang berwarna hitam... tempel di bagian cake 1/2 bola itu... salah satunya aku tempelkan tulisan "Deutchsland" dari fondant putih yang dipulung menyerupai tali.... holaaa... bagus juga tuh hasil jadi hurufnya.... sangat sukses buat aku yang tulisannya jelek.... karena aku hanya mengukur berapa panjang tali fondantnya untuk setiap hurufnya... tempel dengan bentuk kira2 dulu... trus baru deh didorong dan ditarik dengan ujung tusuk gigi hingga sangat menyerupai huruf yang tercetak di bolanya.... bravo..bravo.... ( eh narsis... senarsis narsisnya... ) ha haa haaa....la iyalah... kalo di spuit pake white chocolate mana mungkin aku bisa niru huruf seperti itu...

Sampe di aula Masjid, ternyata cakenya udah bocal bocel ditancap lilin, 
apalagi lilin angkanya semula di tancap didepan bola ( tuh bekasnya berlubang..)
trus dipindah ke puncak bola ( alamaaakkk itu logo World Cupnya jadi rusak...), duh miris...

Dah jadi bulatan dan pingirnya yang warna-warni itu.. ternyata kurang oke tuh... karena bagian putihnya ngak sama tingginya denga bulatan2 itu... ya dibuatkan dulu polanya dengan menjiplak ruang kosongnya dengan kertas kue... baru deh ditempel di lempengan fondant putih dan dipotong sesuai pola... tempelin... daaaannnn... jadi deh....

Karena base cakenya yang persegi empat itu hanya dikasih warna bendera yang cuma hitam, merah dan kuning, jadi ngerjainnya cepet aja...trus tempel deh si bola ditengahnya....
Tapi BDCK itu belum bertuliskan nama dan umur yang ultah... karena dari kemarin belum ada info tentang itu... baru siang ini aku tanyakan nama dan umurnya...

Wah BDCK ini benar2 keinginan ortunya deh... mana ada anak umur 2 th yang ngerti team sepak bola favorite.... he hee heeee....

Berhubung acara sudah hampir mulai, jadi nama dan umur yang akan aku buat dari coklat compound itu akan aku susulkan kemudian... ( dekat kok.. cuma di Masjid sebrang blok aku aja...)

harusnya gini warna bendera di base cakenya...

Setelah pasang semua hurufnya dan potrat-potret... walaaahhh... baru nyadar kalo pasang posisi bolanya terbalik.... masa tampak depannya bagian bendera warna hitam....harusnya itu dibelakang, depannya yang kuning.... ha haa haaa...

Si Ganteng Farras yang ultah

Ya udah... toh si Ganteng Farras juga ngak ngerti kalo itu salah.... entahlah ortu dan paman2nya yang juga sibuk motretin cake itu...

Selamat Ultah ya Farras... terharu juga... jauh2 pilih lokasi di masjid Rusun dari rumahnya di Senayan sana untuk acara ultah, hanya untuk berbagi dengan para anak yatim di sekitar Rusun...

Alhamdulillah semuanya senang dan bahagia, dan kuenya dapat pujian karena menurut keluarga Farras rasanya enaaakkk....

Thursday, June 17, 2010

Koleksi Gerabah & Piranti Saji Etnik


Inilah sebagian koleksi piranti etnik ku yang terbuat dari gerabah, dengan sendok lauk dan sendok sayur dari batok kelapa, atau dari batang kayu kelapa dan kayu aren...
Walau masih ada juga sih sendok makan dan garpu, serta sendok kecil dari stainless steel... nanti perlahan-lahan diganti dengan yang etnik kalau pengrajinnya sudah buatkan pesanan2 aku...





Kendilnya bisa untuk kuah soto ataupun untuk wadah aneka wedang...
Wajan gerabah bisa untuk lauk yang dipanaskan maupun yang tidak panas...
Mangkuk dalam 2 ukuran bisa untuk wadah soto, wedang, atau lainnya...



Kaki besi bertingkat dari Lombok ini bisa diberdayakan untuk dudukan gerabah sebagai lauk pauk atau gerabah sebagai wadah kue.... Selain bentuk gerabah cekung dengan aksen potong dikedua sisinya, bisa juga piringan2 gerabah berbentuk bundar dengan ukuran dari besar ke kecil./
Kadang aku gunakan juga wadah anyaman bambu untuk ditempatkan di tiang besi ini...



Keranjang bambu seksi ini bisa untuk wadah buah2an...
Piring datar bundar selain untuk puding bisa untuk segala macam display...
Kendil kecil untuk wadah vla, bisa untuk wadah juruh, santan ataupun sambal, tergantung seberapa banyak isinya, kadang kalao sedikit digunakan mangkuk gerabah saja. Disitu juga ada piring kecil sebagai piring puding yang dilapisi daun pisang


Panci gerabah, selain digunakan sebagai wadah sayur/sup , kadang aku gunakan sebagai wadah nasi dengan melapisi dengan "Daun Nasi", yang aku beli di Pasar Senen...
Piringnya menggunakan pincuk/sudi/tekor anyaman bambu berlapis daun pisang...
Sendoknya, serupa dengan sendok bebek, hanya ini terbuat dari batok kelapa... harganya tidak lebih murah dari yang terbuat dari stainless steel... malah 2x lipatnya..,
Aku lagi pesan sendok garpu yang bertangkai layaknya yang digunakan pada dinner set..





Pincuk anyaman bambu berlapis daun pisang ini cantiik 'kaaannn....
Walaupun ada yang melihatnya sebelah mata dan merasa terhina menggunakannya...

Kendil bertutup yang ditata diatas Tampah Jawa ini tampak semakin cantik dengan padanan lipatan daun disekelilingnya, dan sendok batok yang menemaninya...


Untuk menyantap anaka bubur itu, digunakan mangkuk gerabah....
Karena koleksinya masih sedikit, kadang kalau pesanannya banyak aku campur dengan mangkuk plastik ( bukan styrofoam, karena tidak ramah lingkungan..)





Selain Tampah Jawa yang lebih cantik dari pada tampah konvensional, sebagai display kue tampah tradisional, cantik juga ditata dalam balok congklak bermotif menarik ini...



Wedang, aku display pada kendil yang ditata diatas tungku gerabah juga...
Gelasnya ada yang terbuat dari gerabah, batok kelapa dan dari kertas berlapis motif gerabah...


Yang ini adalah pelayanan dari Alley Kitchen untuk Wedang jahe dan Bajigur pada acara Resepsi Perkawinan... mejanya mungkin kurang sepadan, karena sudah disediakan oleh pihak panitianya...
Tapi Pak Kuyut, asisten ku aku berikan seragam Kaus Polo Hitam dengan celemek dan tutup kepala kain batik... lumayan penampakannya...

Sebenarnya masih ada lagi koleksi pada acara2 lainnya di perkantoran, tapi sayang kadang kameraku kehabisan battery atau akunya udah terlalu capek, jadi males buat motret2... he hee.. heee...

Sunday, June 6, 2010

Tumpeng 7 Bulanan - Yanti


Kali ini aku mengkreasikan tumpeng agak sedikit ngikutin pakem, yaitu bikin 7 tumpeng kecil2 dengan salah satunya lebih besar, untuk acara selametan 7 bulanannya Mbak Yanti di Pademangan..


Sebenarnya aku berencana bikin yang model gini sejak kemarin untuk pesanan 7 bulanannya kandungan Mbak Ike, tapi baru sempat terealisir pagi ini.
Pesanan Mbak Yanti untuk hari Minggu tadi pagi , sempat hampir tertukar dengan pesanan Mbak Ike yang harus dikirim kemarin pagi.... untung aja Jumat itu aku reconfirm dulu... weleh..weleh... maklum aja ngak lagi muda, jadi banyak lupanya...
Kalo enggak..kan seru juga.. pesanan untuk ke Kramat Kwitang, terkirim ke Pademangan... he hee heee...



Karena ini adalah kreasi perdana untuk bentuk tumpeng anakan gini ( Mbak Yanti sih ngak rikues yang begini..), maka aku perkirakan ukuran tampahnya hanya lebih besar 1 nomer lebih besar aja.... ternyata oh ternyata... spacenya jadi sempit banget... susyah juga untuk menata ayamnya... apalagi wadah sambal goreng ati....
Untung aja si Tumpeng Anakan yang 6 buah itu masih bisa digeser, yang tadinya mengelilingi yang besar, akhirnya jadi berjajar dibelakangnya aja.... ( di penampakan potonya, bunga2 dari wortelnya agak berantakan karena pergeseran tadi, dan belum sempat dirapihkan.. )

Lumayan deh masih ada yang lebih luang ruangannya.... menatanya juga sambil terus mikir... gimana yaa nyusunnya... perkedel tahu sempat pindah tempat 3 kali, si ayam 2 kali, sambal goreng ati 2 kali ganti bentuk wadahnya, malahan sambal dalam buah kelapanya ngak bisa masuk sama sekali, jadi aja dibungkus tersendiri... Urapnya juga sikut2an tuh...liat aja susunannya ngak teratur... he hee heee...

Juga diperlukan waktu ekstra untuk cetak dan hias 7 tumpeng ini... biar kecil, kan perlu bersolek juga dong...
Pak Asmaun, sopir taksi langganan, yang juga punya ide yang sama untuk buatkan 7 gunung untuk tumpeng 7 bulanan ini, ikut sibuk bantu cetakkan wortel berbentuk hati, bintang dan bunga... perlambang kasih sayang ( hati ), kemulyaan dan ketaqwaan ( bintang ), serta kebahagiaan dan keceriaan ( bunga )...



Sore tadi Mbak Yanti SMS :
Mbak. tx ya tumpengnya, lucu, skrg dah ludes. 
Gak sampe 2 jam udah ludes tak bersisa.
Enak Mbak

Alhamdulillah.....
Mudah2 lain kali bisa lebih cantik lagi penampilannya...

Rujak Kangkung


Sebenarnya sih bosan banget liat kangkung... apalagi kalo lagi bikin tumpeng... weh liat semua sayuran yang ada ditumpeng aja juga ngak napsu deh... saking hampir tiap hari bergaul dengan mereka...

Tapi kalo bukan harinya bikin tumpeng, ya pengen juga sih makan sayur mayur itu... apalagi kangkung adalah sayur paporit nya Mas Adam, bungsuku...
Maka kemarin ini aku buatkan Rujak Kangkung, salah satu olahan kangkung kesukaannya selain Tumis Kangkung Terasi alias Kangkung Cah Belacan.




Masakan ini aku adaptasi dari masakan Ibu Mertua, selain Kangkung Tumis Oncom yang pedas dan maknyuusss...

Kalo Rujak Kangkung ini rasanya pedas, manis dan asam segar...
Mo tau resepnya???? Catet yaa..... eh jaman sekarang cukup di copas yaaa... ( tapi jangan lupa cantumkan namaku atau blog aku yaaa... eh narsis... tapi pentiiinnggg...)



RUJAK KANGKUNG
by Lisa Basuki




Bahan :

2 ikat        kangkung, petik daun dan tangkai yang muda

Sambal Rujak :
3 buah      cabe merah besar
5 buah      cabe merah keriting
10 buah    cabe rawit ( kalo suka pedas, gunakan rawit merah )
3/4 sdt      garam
1/2 sdt      terasi matang
100 gr       gula merah
50 cc        air asam, dari 1 sdm asam jawa yang diseduh 75 cc air panas

Cara Membuatnya :
  • Rebus kangkung hingga matang, tapi masih tetap garing, tidak terlalu lembek
  • Sambal : ulek semua cabe ditambah dengan garam dan terasi sampai agak halus
  • Tambahkan gula merah, uleg rata, lalu tuangi dengan air asam
  • Hidangkan rebusan kangkung diatas piring saji, dan siram dengan sambalnya...
  • Jangan lupa dimakan dengan nasi pulen hangat, ditemani dengan tempe dan tahu goreng, telur rebus plenyet, dan juga ikan asin....
  • Hmmmmm..... suegeeerrr...nikmeehh.......

Monday, May 24, 2010

Gunungan... akhirnya...



Sodara-sodara.... udah sebulan aku peras otak ( makanya otaknya jadi ciut deh ) cari info melalui milis untuk bentuk gunungan dan cara bikinnya, malah ada yang kirimkan gambar2nya... makasih yang teman-teman... trus beberapa hari lalu nanya lagi melalui milis gimana ngewarnain stryrofoam...

Hasilnya...taraaa.... ginilah...



Saat ditelpon untuk buat gunungan jajan pasar, aku minta waktu untuk bisa dapat gambaran bentuk dan jumlah kuenya...
Secara aku belum pernah liat langsung ataupun perhatikan dengan detil bentuk gunungan sekatenan yang pernah ada... ngeliat juga pas di TV lagi ada rebutan yang bikin banyak orang ter-injak2 gitu...

Tanya Mbak Google... ada beberapa yang lumayan jelas bentuknya... tanya di milis... banyak jawaban yang membuat aku lebih mudah mendesignnya... malah ada yang kirimkan aku foto2 gunungan, yang bikin aku tau kalau ada Gunungan Lanang dan Gunungan Wedok

Selusuri pengrajin bambu... alamaaakkk... cuma bikin rangka bambu mirip kandang ayam aja kok muahal banget yaa... Jadi aja ketika aku sampaikan ke Mas Sulis dia langsung kaget...
Akhirnya aku dapat ide untuk buat dari styrofoam aja.. cuma... gimana dan dari apa ya rangkanya...

Sambil cari ide, aku potomg styrofoam dengan diameter 100cm dan bikin lingkaran2 dengan jarak tertentu,... sampe akhirnya dapet tuh.. berapa lapisan yang bisa aku buat... trus reka2 tinggi tiangnya untuk dapat ketinggian 150cm..
Trus jajarin tuh cetakan2 kue yang bakalan aku buat nanti....
Oceh.... I got it.....
Langsung telp Mas Sulis kasih tau nilai harganya dengan menghilangkan sama sekali penggunaan bambu yang harga selangit itu... akhirnya deal.... beliau bilang ya gitu kira-kira bentuk gunungannya...

Yaa... deal sih deal.... tapi aku masih terus mikir... gimana yaa bikin tiangnya... dari apa yaaa...
Tiap ngeliat sesuatu yang tinggi menjulang aku perhatikan... sampe ada rak untuk pot tanaman yang menjulang lancip gitu dirumah tetangga.... aku pegang2 dan liat secara rinci....

Semula diminta untuk buat gunungan jajan pasar dengan diameter 1 meter dan tinggi 1.5 meter plus mejanya 50cm... lalu diminta gunungannya aja jadi diameter 1.5 meter dan tinggi 2 meter...
Wah.. total nilainya jadi melambung, karena yang semula terdiri dari 9 tingkat dengan jumlah kue 400, berubah jadi 13 tingkat dengan kue sejumlah 1200... belum lagi jumlah styrofoam yang juga berlipat ganda.. karena lebar maksimalnya cuma 1 meter... untuk buat diameter 1.5m berarti harus pake 4 potong ( 2 lembar besar ) dengan ketebalan yang lebih pula.... harganya....

Duuuhh... waktu sebulan sudah berlalu... tinggal 2 minggu lagi neee..... masih belum dapet juga...
Tapi aku ingat kalau ada styrofoam berbentuk pilar yang solid... langsung hunting....
Oke... aku buat full styrofoam... langsung design pake MS PowerPoint ( he hee.. gaptek... bisanya cuma pake itu doang ) bentuk, hiasan, dan hitung2 lapisannya ( aku buat mirip tiers untuk cake )..

Potong2 semua styronya... lalu di essamble ( gitu ya judulnya...??)... weitttt.... jadinya 2 meter lebih booo... ditambah tinggi meja 80 cm... total jadi 2.80 meter.... eureka... eureka... sorak kegirangan... akhirnya... bisa juga tercapai walau tetap dengan 9 tiers...

Sekarang gilirian merancang kue apa aja yang bisa dipejeng disana... pemesannya ngak mo tau... terserah aku aja... tapi yang pasti aku bilang ada Serabi Solonya supaya Jawanya banget gitu...
( katanya ini pesanan keluarga Hamengkubuwono II untuk resepsi perkawinan )






Belanja mulai Kamis dan Jumat, mulai timbang2 Sabtu pagi.... malam jam 10 ketika Mas Hadi, kakaknya Mas Sulis, Juragan Dekor itu datang, aku lagi ngadonin kuenya...
Beliau yang hemat kata2, hanya perhatikan essamble tiernya sambil aku jelaskan gimana nanti aku mendekorasikannya... Beliau ngak komentar apa-apa, hanya minta aku datang ke Hotel pagi2 ( seperti yang aku usulkan ), supaya beliau bisa menbantu bila diperlukan...
Yaaaa... gitu aja... kan maunya dibilang kurang ini... kurang itu.... jadi penasaran... oke ngak yaa rancanganku ini...

Ya sud... gimana besok aja....
Yuk teruskan bikin kuenya..... semula masih mo bikin Kue Pepe ( Lapis Sagu ).. tapi jam 3 dinihari itu badan serasa ngak berpijak kebumi lagi.... melayaanggg...jiwaku melaaayaaaaaaaaanng...
Akhirnya cuma bisa maksain diri untuk menyusun kue2 yang udah jadi dalam cup dan simpan dibox... sebelum masuk kulkas...
Cuma sanggup ganti baju tidur... trus... blazzzzz...






Jam 6 pagi Ebby keponakanku ketok pintu.... alamaakkk udah pagi toh...
Ngak lama Mas Sulis telpon dan tanya jam berapa aku akan tiba di Hotel....
Langsung aja lari kepasar beli berapa puluh ikat pandan dan lainnya...
Ngadonin warna untuk Kue Mangkok supaya hasilnya Merah Maroon sesuai tema pestanya...
Baru deh mandi dan segera berangkat bertempur setelah Mas Sulis beberapa kali telpon...
Sabar Mas... kan janji semula aku diminta datangnya jam 12....




Ebby lagi nyusun tempe bungkus.... ha haa haaa... semua orang bilang styrofoam bungkus daun itu =  tempe... 
sementara pak Kuyut menyusun lipatan daun dipinggir piringan styro...

Jam 9an lebih sampe di Hotel yang pemeriksaanya ampun ampuunn telitinya... pake anjing pelacak segala...
Eh Pak Kuyut asistenku ngak boleh masuk karena cuma pake sandal.... yach terpaksa dia dikirim pulang kembali untuk pinjam sepatu dari siapa aja deh...
Eh pas diantar kembali oleh Pak Rocky sopir taksi langgananku... ternyata dia ngak bawa KTP.... yeeee... ngak bisa masuk lagiiii..... Tapi untung Satpamnya baik hati dan tidak sombong... dia minta supaya Pak Rocky pinjamkan KTPnya untuk memenuhi syarat administrasinya supaya Pak Kuyut bisa masuk.... duuuuh ada-ada aja deh...

Akhirnya Pak Kuyut masuk bersama dengan Ebby yang juga terkendala.... 
Kan tadi aku naik ke Ball Room nya benar2 sendirian... beberapa Satpam bantu aku untuk naik dan turunkan semua properti yang sejibun itu dari lift... keluarnya dibantu Satpam Ball Room sampai didepan pintu loading Ball Roomnya...

Ebby yang aku telp untuk bantu bawakan barang2 itu katanya udah di Ball Room... tapi kok ngak keliatan... dan dia juga ngak liat aku....
Ternyata oh ternyata... dia memang ada di ball Room... Ball Roomnya Ritz Carlton - Kuningan....
he hee heeee,....
Udah... dia udah sampe Pasific Place... lha kok ngak bisa masuk... semua pintu dikunci... yaaaaa... Satpamnya nunjukin jalan masuk Ball Roomnya lewat pintu utama... pasti ajalah pagi gini dikunci... padahal dia udah bilang mo lewat Loading Doc...
Payah tuh Satpamnya...






Lapisan dasar sedang disiapkan untuk didisplay...

Dengar dari pembicaraan sekitar, bahwa gunungan ini tidak untuk dimakan, tapi cuma untuk fun aja...
makanya liat deh... dikelilingi meja snack dan buah yang mepet banget... sampe kita ngak leluasa kerjanya..


Akhirnya meja2 sekitarnya digeser setelah para staff dan beberapa chef  bilang sayang kalau kue2 yang enak itu Cuma dipejeng aja ngak dimakan…





Tukang kuenya dibantu Syuli si Tante Seksi, tetanggaku yang rajin, sedang menyusun kue2nya..

Kue Jongkong Surabaya dan Talam ( 3 macam : Sapi lada hitam, Ayam Lada Hitam, dan Chiz Smoked Beef ) nya ketinggalan, karena Pak Rocky yang bikin laporan pandangan mata dari rumah ngak tuntas denger cek list yang aku sebutkan... belum selesai dia udah matiin HP... aku telp balik ngak diangkat angkat.... jadinya ya gitu deh... balik lagi kerumah....

Oh ya... tadi sewaktu Syuli datang bawa aneka kuenya jam 2 siang itu, tadinya ditahan tuh kue2nya... Satpamnya sibuk laporan kalau ada banyak kue yang mo dibawa masuk....
Kayaknya memang  ngak boleh deh ada makanan yang dibawa dari luar Hotel...
Tapi kan beberapa hari sebelumnya aku udah ngobrol dengan Wedding & Social Even Sales Managernya... dia tau kok kalo aku dipilih untuk ngisi Gunungan Jajan Pasar disana... jadi rasanya ngak soal tuh untuk aku masuk bawa kue muwe itu...
Akhirnya masuk juga sih...





Aku sempat tukaran Bisnis Card dengan Chef Sudaryanto...tuh ada ditangannya...
Sementara aku dengan gagahnya naik kemeja bertopang kursi, menyusun kue ditingkat yang agak atas..

Susunan tier yang bisa dipasang hanya sampai lapisan ke 6, karena tangga yang berbentuk huruf A itu ngak bisa menjangkau tingkat yang lebih tinggi lagi... itu aja sebelah kaki Ebby yang bertubuh besar itu menginjak bagian meja yang paling aman ( pas ada kaki penopang mejanya )..
Lapisan ke 7 s/d 9 setelah aku tancapkan kue mangkok merah dipuncaknya, kemudian dipasang beramai-ramai dibantu para staff Hotel yang berkerumun begitu aku mulai menata kue2 didasar tiers...

Para Staff itu ramai berkomentar dan bertanya jenis2 kue itu... sampai beberapa chef pun datang menghampiri Gunungan Jajan Pasarku yang mereka nilai unik...
Chef Sudaryanto yang aku minta untuk menilai rasa Talam Sapi Lada Hitamku, mengatakan kalau rasanya enyaakkk..... Duuuhhh bangga deh.. dipuji Chef hotel berbintang gitu....

Jam 3 sore tuntas sudah buah karyaku... keliling area bersama Syuli melihat dan mengagumi keindahan dekorasi yang dipenuhi bebungaan berkelas tinggi yang diimport dari manca negara.... duh duh..duuuhhh...

Tadi ketika aku telpon Mas Sulis untuk tanyakan cosmetic bag ku yang tertinggal, dia bilang gunungannya ludes diserbu... hanya sisa yang dipuncaknya aja.... ( lha katanya kue mangkok yang dipuncak itu mo diambil Mas Sulis karena itu kue kesukaannya... begitu katanya sewaktu mengagumi warna kue mangkok maroon yang cantik sewaktu aku display puncaknya..)

Alhamdulillah.....ngak sia-sia deh meres otak sekian lama dan begadang bikin kue, kalo hasilnya memuaskan bagi kalangan high class gitu...

Tapi Suryo Dekor itu memang top markotop deh... aku sukaaa sekali dengan dekornya yang tradisonal itu... ( memang mereka khusus tradisional, walau teteup bisa yang gaya modern ) persis sama deh dengan aku.... ( sayang fotonya ngak bisa di upload... failed terus..)
Semoga kita bisa kerjasama terus ya Mas Hadi dan Mas Sulis...

NB : Cerita yang panjang lebar ini ada beberapa yang hilang, karena tapi sewaktu dipublish error.. untung sempat juga aku save dulu di Word... lumayan masih bisa diselamatkan tulisan2nya...
Dan kayaknya program Blogspot ini ada yang berubah deh yaa...