Cooking with Mind, Body, and Soul

Tulisan2 ku disini ngak cuma sekedar nemenin foto2 yang dipamerin...tapi juga curhatan gimana mood aku sewaktu masakan dan cake ini dalam proses pembuatan. Dan perasaan tentang hasil akhirnya, sampai komentar yang icip icipnya...

Jadi mahap kalo isinya kayak cerpen, bahkan cerbung.... atau novel yaaa.... ha haa haaa....

Thursday, May 7, 2009

T20P - Tumpeng Ary




Ini tumpeng pesanan Mas Ary yang dikirim kepada Bapak Mertua beliau yang berulang tahun pada hari Minggu 19 April lalu...
Pilihannya adalah yang Prima dengan menu tanpa udang... jadi sebagai pengganti udang dan bandeng presto, aku berikan Dendeng Bandeng dan ayam bakarnya aku masak dengan menggunakan ayam jantan atau yang juga disebut sebagai ayam blaster.... rasanya.... hmmmm sedap bangeeet.... Aku yang ngak suka ayam aja dengan sejujurnya bilang  " enyaaaakkk".. karena ngak terasa bau "manehna"... mirip banget dengan Ayam Sogo yang di Kalimalang itu...
Tapi kalo ada yang mau pesan, tolong sedikitnya seminggu sebelumnya... karena pesan ayamnya harus dari Pasar di Pulo Gebang...

Seminggu sebelumnya, setelah menerima pesanan Ibu Aminah, aku menerima telpon dari seorang lelaki yang menanyakan soal tumpeng.... ( ini merupakan pelanggan lelaki kedua setelah Mas Yusron - Minvest ). Mas Ary ini detil banget nanya soal tumpeng, menu dan macem2nya...
Walau begitu tak terkesan cerewet, malah terasa akrab... karena Mas Ary kedengarannya oke-oke saja dengan susunan menu yang aku ajukan... Hanya dia wanti-wanti untuk tidak melupakan Bunga Bawang untuk hiasannya...

Semula Mas Ary memesan untuk diambil hari Sabtu, tanggal 18 April pagi jam 10:00, lalu beberapa hari kemudian aku menerima telponnya yang mengatakan bahwa acaranya adalah untuk Minggu 19 April.... Rasanya aku lebih suka pada deal pertama itu, yaitu hari Sabtu, supaya Bu Ciah dapat mempersiapkan masakannya sekaligus dengan pesanan Ibu Aminah yang untuk jam 5 subuh itu...

Tapi belakangan aku sangat bersyukur.... karena ternyata Bu Ciah tidak bisa datang di hari Jumatnya..... kalau tidak diubah harinya, ya ngak kebayang betapa telernya aku....
Karena begitu Sangkuriang Projectnya selesai, aku hanya membereskan masakan-masakan yang tersisa saja.... selebihnya, perabot kotor hanya aku tumpuk, dan lantainya ngak pake di sapu dan dipel.... Langsung aja aku berlama-lama dibawah shower panas untuk merelaksasikan seluruh tubuh yang rasanya udah begitu melayang.... Setelahnya aku meluruskan badan yang lebih dari 24 jam bekerja tanpa jeda itu....



Belum lagi mata benar-benar terpejam, Bu Ciah mengetuk pintu yang sengaja tidak aku kunci... lalu memberikan mandat kepada Ibu Ciah untuk membereskan semuanya... termasuk panci-panci besar bekas aneka bubur yang masih tersisa, pesanan Ibu Tio - Telkom Jumat pagi kemarin.... ( aku hanya mencicip semangkuk yang tidak penuh, itupun ngak sempat aku habiskan... karena begitu sibuk untuk persiapan si Sangkuriang Project seharian kemarin...)

Akhirnya aku terbuai mimpi entah apa.... sampai terbangun sekitar jam 10 an.... tapi OMG.... kepalaku serasa dipukul seribu palu ( hiperbola banget yaa... )... tapi memang ini sakit kepala yang paling berat daripada sakit kepala yang sering aku rasakan sebelumnya.... Kalau dibawa tidur, sakitnya malah menjadi sangat luar biasa.... beberapa kali aku coba.. teteup aja begitu... 

Akhirnya aku duduk aja dikursi sampai meluruskan kaki.... dan mijat-mijat sendiri kepala dan wajahku sendiri ( memberikan pijatan akupresur atau istilah bekennya adalah Totok Wajah ), dan aku telan sebutir Neuralgin obat andalanku setiap sakit kepala, selain Ponstan ( yang secara awam lebih dikenal untuk obat sakit gigi..., padahal kan itu untuk penghilang rasa sakit untuk seluruh bagian tubuh... ). 
Ya iyalah... aku harus teteup gunakan produk2 perusahaan2 yang telah memberikan aku nafkah selama ini.... Seperti film yang aku selalu FujiFilm ( dulu sih sebelum jamannya digital ), tapi mahap... camera aku pake Canon... Household dan kitchen, dulu sih pakenya Braun dan Hitachi... sekarang sih udah campur baur juga 
Komputer maunya sih pake IBM...tapi sekarang udah ngak in lagi kayaknya... Obat gosok, pakenya Counterpaint, obat sariawan Kenacom, tapi kalo "susu" Sustagen aku ngak gitu suka...
Obat penghilang sakit ya Ponstan itu..., obat kumur... Listerint, tapi kalo Lipitor yang obat pengencer darah untuk mengurangi penyakit jantung sih jangan sampe pake itu lagi.... mudah2an aku sehat terus, selain harga Lipitor itu yang 5th lalu aja per packnya 300an ribu lebih.... eman2 hasil begadang kalo cuma buat beli obat itu....
Combantrin buat cacingan??? ya enggak juga lah... apalagi Viagra... ha haa haaaaa.....
Ternyata kurang setia juga make produk perusahaan2 tempat aku kerja dulu yaa...

Setelah merasa agak lumayan aku makan siang dan mencoba untuk sedikit istirahat lagi.... Alhamdulillah rasa sakitnya sirna dan aku merasa jauh lebih fit.... walaupun flu dan batukku malah datang lagi setelah sudah merasa sembuh minggu lalunya...
Jadi mulailah aku memasak untuk persiapan tumpeng besok pagi....



Sorenya Mas Ary nelpon lagi... aku langsung menanyakan apakah akan ada perubahan untuk pesanan besok... tapi dengan bijak Mas Ary mengatakan bahwa dia hanya ingin memastikan jadwal pengambilan besoknya aja yang dari jam 10 menjadi jam 11... dan dia mengatakan kalau ngak akan membuat aku repot karena dari suaraku dia tahu kalau aku sedang sangat capek.... ( padahal segitu aku udah lebih fit daripada paginya yaa... )... Makasih banget punya pelanggan yang model begini....

Setelah itu aku minta Ibu Ciah untuk pulang dulu agar dapat datang lagi besok setelah sholat Subuh...
Padahal aku sih teteup aja kerja mempersiapkan tampah, lipatan daun dan menyimpan masakan yang 1/2 jadi tadi kedalam wadah2 sampai jam 10 malam..... mandi air hangat dan tidur setelah menelan obat batuk flu....

Alhamdulillah keesokan subuhnya aku bisa bangun dengan cukup segar dan mempersiapkan aronan nasi kuningnya sebelum lari kepasar depan dan kepasar Benhil tuk beli sayuran garnishnya...

Ternyata Mas Ary datang 1 jam lebih cepat dari pada kesepakatan semula, selagi aku baru selesai menata tampahnya.... karena katanya mencari lokasi Rusunku tidak sesulit yang dibayangkannya....
Setelah minum kopi di warung sebelah, Mas Ary berbincang-bincang sambil melihat aku menyusun garnishnya.... friendly sekali dia.... sampai akhirnya aku mengantarkan ke tempat parkir untuk membantu menata dudukan tumpengnya dimobil...
Alhamdulillah Mas Ary senang dengan tampilan tumpengnya yang katanya beda dengan yang pernah ditawarkan dari perajin tumpeng lainnya..... dan semoga bisa pesan lagi untuk ultah Ortunya.... 




No comments:

Post a Comment