Sunday, August 31, 2008

MARTABAK TELUR KAREE





Beberapa hari lalu aku beli martabak telur di depan Rusun sini... karena sore itu perut udah mulai keroncongan minta diisi sekedarnya sambil menunggu saat makan malam....
Aku pesan yang telurnya 2 supaya agak mantab....dan minta digoreng dgn api kecil supaya kulitnya garing....



Sampe dirumah aku makan martabaknya sendirian.. karena emang aku lagi sendirian di Rusun... Lhaa... koq martabak ini jauh sekali dari harapanku... kulitnya walau agak coklat tua, tapi ngak garing.... isinya...... rasanya datar aja, gak gurih dan gak ada rasa karinya... dagingnya... entah nyasar kemana... dan irisan bawang yang cukup besar itu mengganggu taste...karena dominan rasa daun bawangnya....
Tapi karena laper.... ya teteup aku makan sampe lebih dari 1/2 porsinya... he hee heee... emang rakus kale yaaa... ( liat aja... dimakan langsung dari boxnya tanpa dipindah lagi kepinggan... ) Sambil kepikiran untuk bikin sendiri aja besok....

Tapi baru 2 hari kemudian... yaitu kemarin aku beli perlengkapannya dipasar....
Sorenya setelah bikin Pisang Goreng untuk suami, aku bikin Martabak Telurnya...
Aku selalu buat dalam bentuk besar seperti yang dijual di gerobak gerobak itu... ngak pernah bikin Martabak Jomblo ( he hee heee... nyontek istilah Om Ophoeng yang nyebut Tumpeng mini individualku itu sebagai Tumpeng Jomblo / single ), karena terlalu banyak menyerap minyak, karena harus digoreng dalam minyak banya dan agak repot bikinnya ( emang males aja kaleee ) ... lebih enak yang minyaknya sedikit aja, walau lebih crispy tapi ngak nyerap minyak...
Resepnya hasil rekaanku sendiri, seperti yang sering aku bikin :


MARTABAK TELUR KAREE
By : Lisa Basuki



Bahan :

A.
250 gr daging sapi cincang
5 siung bawang putih
1 bh bawang bombai
1 sdt garam
1/2 sdt lada halus
2 sdt bumbu kari bubuk / karee powder
1/2 sdt kaldu sapi bubuk
4 sdm minyak goreng untuk menumis

B.
8 btr telur, kocok rata
2 bh bawang bombai, cincang kasar
200 gr daun bawang, iris halus
garam bila perlu

C.

16 lbr kulit lumpia
minyak goreng secukupnya

Cara Membuatnya :


A.
  • Tumis bawang putih sampai harum, tambahkan bawang bombay, tumis lagi sampai layu
  • Masukkan daging cincang dan bumbu lainnya, tumis sampai berubah warna
  • Aduk aduk terus sampai airnya habis.
Penyelesaiannya :
  • Campur 1/4 bagian B dengan 1/4 bagian bahan A
  • Panaskan 3 sdm minyak goreng pada wajan datar persegi dengan api sedang
  • Beberkan 2 lembar kulit lumpia sampai menutup dasar wajan
  • Tuang campuran A + B, ratakan
  • Tutup dengan 2 lembar kulit lumpia, rapihkan
  • Balik bila bagian bawahnya sudah kuning kecoklatan
  • Kalau ingin yang kulitnya benar benar crispy, kecilkan apinya... bolak balik sampai kekeringan yang diinginkan
  • Angkat, potong potong sesuai selera
  • Lakukan hal yang sama dengan sisa bahan, sampai habis..
  • Siap makan dengan acar cabe rawit dan ketimun
Untuk 4 porsi




Step-by-stepnya????? he hee heee... besok besok yaaa... kemarin udah kelaperan... jadi gak mau tertunda perutnya karena kelamaan menata dan jeprat-jepretnya...


ACAR CABE RAWIT KETIMUN

Bahan :

2 bh ketimun, potong melintang, iris setebal 1/2 cm
30 btr cabe rawit, buang batangnya
6 btr bawang merah potong tebal
2 sdm gula pasir
1 sdm cuka
100 cc air matang
sedikit garam

Cara Membuatnya :

Campur semua bahan jadi satu
Diamkan 1 - 2 jam
Setelah itu bisa dimasukkan refrigator supaya rasanya segar

Tip :
  • Untuk membuat acar secara cepat, siram ketimun, cabe rawit, dan bawang merah dengan air mendidih selama 5 menit.
  • Buang airnya
  • Campur bersama bahan lainnya dengan air panas
  • Hasilnya bumbu cepat menyerap, hanya saja ketimun dan cabenya kurang terlihat cantik karena jadi cepat layu...
Selamat menikmati dan selamat menjalankan ibadah puasa...

Friday, August 29, 2008

Tip : Memilih, Menyimpan, dan Mengolah Ayam

  • Bila membeli ayam kampung, pilih yang muda dan gemuk. Ayam muda sisik kakinya masih lunak.
  • Ayam harus segar, tidak berbau, tidak berlendir, dan dagingnya kenyal ketika ditekan.
  • Warna ayam juga harus putih segar, tidak membiru atau berubah warna.
  • Ayam yang memiliki memar, dagingnya berbercak merah sampai kebiruan, agak hancur di sayap atau paha, akan terasa amis bila dimasak..
  • Ayam negeri lebih berlemak dan lunak dari ayam kampung. Kalau memasak ayam negeri, kurangi jumlah air dan santan. Kurangi pula jumlah minyak untuk menumis
  • Untuk mengurangi lemak ayam negeri, buanglah kulit dan gumpalan lemak dibawah kulitnya. Gulai kita tidak akan berlemak dan lebih tahan lama.
  • Kulit dan lemak ayam ini bisa dijadikan minyak untuk menumis nasi goreng, mie goreng, ataupun bakmi.
  • Potong-potong dan cuci ayam dalam wadah bersih dan tersendiri, begitupun talenan dan pisau pemotongnya. Karena ayam paling mudah terkena dan menularkan bakteri. Segera cuci talenan, pisau, wadah, sink, dan tangan, setelah memotong dan membersihkan ayam.
  • Untuk menghilangkan bau amis/hanyir ayam negeri, lumuri bagian dalam dan luar ayam dengan jeruk nipis, cuka, atau jahe ( tapi yang paling pas adalah jeruk nipis ). Diamkan 10 - 60 menit, setelah itu bilas bersih.
  • Ayam yang sudah dibeli, harus langsung diolah. Kalau mau disimpan, bungkus rapat dengan plastik atau tempatkan dalam wadah tertutup dalam jumlah yang cukup untuk sekali masak, dan disimpan dalam freezer.
  • Untuk mencairkan simpanan ayam dari freezer, pindahkan dalam refrigator semalaman sampai mencair. Atau apabila diperlukan segera, rendam ayam bersama wadahnya dalam air hangat, sampai ayam mencair..

Thursday, August 28, 2008

AYAM KALASAN BAKAR KECAP

Akhir2 ini setiap dapet pesanan catering baik Lunch Box, Prasmanan, maupun Tumpeng, ayam bakar kecap ini selalu sarat pujian dan jadi repeat order...

Sebelumnya aku juga sering bikin ayam bakar kecap yang pake santan.... tapi kok rasanya beda yaa.. tidak seperti yang sering aku pesan di Ayam Bakar Sogo - Kali Malang yang seudeup itu.... Kecapnya meresap sampai ketulangnya deh... makanya aku sering pesan untuk dibawa ke acara kantor dan pabrik yang jumlahnya sampai 300pcs... Duuuh... 1 ptg ayam aja bisa ditemani nasi sampe 2 piring lhooo... Kayaknya itu merupakan ayam kedua setelah RM Padang di depan Stasiun Jatinegara yang bisa aku makan selain masakanku sendiri.... ( he hee heee... aku tidak suka makan ayam sebenarnya... terutama ayam broiler...).

Tapi resep yang aku dapat dari Pak Sahak ini emang muantab..... rasanya mirip sekali dgn ayam bakar Sogo itu...
Mau nyoba 'kan???? ( permisi Pak Sahak......)


AYAM KALASAN BAKAR KECAP
Ala Pak Sahak Pribadi, Modified by Lisa Basuki



Bahan :

1 ekor ayam ( 1kg ), potong 8. Untuk ayam kampung, potong 4 aja...
2 bh jeruk nipis, ambil airnya
6 lbr daun jeruk purut
6 lbr daun salam
10 sdm kecap manis
1 sdt chicken powder
1 sdt lada halus
2 bh jeruk limo, ambil airnya

Bumbu yang dihaluskan :

10 btr bawang merah
8 btr bawang putih
10 btr kemiri
1 sdm garam
25 gr gula merah
1 ruas jahe

Cara Membuatnya :
  • Cuci bersih ayam, lumuri air jeruk, diamkan 10 menit
  • Bilas ayam, tiriskan
  • Susun daun salam dan daun jeruk dalam wajan sebagai alasnya ayam
  • Campur bumbu halus dengan chicken powder, lada, dan kecap dalam satu wadah/baskom
  • Celup sebagian ayam dalam baskom bumbu.

  • Angkat dan susun sepotong demi sepotong dalam wajan. Dimulai dari bagian paha bawah, paha atas dst ( bagian yang agak keras dibagian dasar, sedangkan yang mudah lunak dibagian atas, untuk menghindari dagingnya hancur )

  • Nyalakan kompor, masak dengan api kecil sampai ayamnya mengeluarkan air.


  • Korek bagian bawahnya sesekali supaya tidak gosong didasar.
  • Setelah ayam yang dibawah agak matang, balik posisinya, yang diatas menjadi dibawah.
  • Masak terus sampai semua ayam matang dan bumbu benar-benar meresap dan kental ( kurleb 1 jam )
  • Masukkan air jeruk limo, aduk rata dengan hati hati
  • Siap dibakar diatas bara arang, atau didalam oven, sambil dioleskan sisa bumbunya.
  • Hmmmmmm enyaaak.... dimakan dengan lalap segar atau lalap rebus dengan sambal yang juga untuk Ayam Keremes seperti dibawah ini :


SAMBAL
Ala Pak Sahak Pribadi, modified by Lisa Basuki



Bahan :

250 gr cabe merah
20 bh cabe rawit
30 gr bawang putih
60 gr bawang merah
200 gr tomat
75 gr gula merah
5 gr asam jawa
25 gr terasi
18 gr garam
250 cc minyak goreng, jelantah lebih enak
4 buah jeruk limo, ambil airnya

Cara Membuatnya :
  • Goreng cabe merah dan rawit + bawang merah dan putih sampai setengah matang
  • Haluskan dengan sisa bumbu lainnya
  • Panaskan minyak sisa gorengan cabe bawang tadi, tumis bumbu halus dengan api kecil sampai harum, berwarna merah tua dan keluar minyaknya...
  • Tambahkan air secukupnya bila diperlukan
  • Matikan apinya, bubuhi dengan air jeruk limo, aduk rata
  • Siap menemani ayam dan lalapnya....
Gara2 sambal dalam foto ini yang aku buat untuk pesanan catering yang heboh dulu itu... telunjukku luka bakar yang lumayan parah.... terkena cipratan besar sambal waktu digoreng... baru bisa sembuh dalam waktu 3 minggu... hiks hiks hiks....
Untung selalu ada persediaan Bioplacenton yang membuat luka ditempat yang sama untuk ke3 kalinya ini hilang tanpa bekas... he he hee mulus kembali ( bukan iklan lhooo..., tapi penting untuk yang ingin kulitnya selalu mulus tanpa cacat )

Wednesday, August 27, 2008

Opor Ayam





Resep Opor Ayam ini sebenarnya pernah aku posting di milis dan di blog ini sewaktu awal aku menulis blog...
Tapi karena permintaan beberapa teman aku repost lagi dengan fotonya supaya lebih menarik yaaa... walaupun fotonya gak terlalu bagus... dan terbatas stocknya..

Selain untuk Tumpeng Putih, Opor Ayam bisa menjadi temannya Gudeg Jogja, Nasi Liwet Solo, Sayur Ketupat Betawi, dan lain-lainnya....

Resepnya gak terlalu njlimet :

OPOR AYAM
Modified By : Lisa Basuki



Bahan :

1 ekor ayam, potong 8
1 bh jeruk nipis, ambil airnya
1 sdt garam
1/2 sdt garlic powder
250 cc santan kental dari 1 btr kelapa
500 cc santan encer
2 btg serai, memarkan
3 lbr daun jeruk purut
2 lbr daun salam
Minyak goreng secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :

6 btr bawang merah
5 siung bawang putih
5 btr kemiri sangrai
1 sdt lada bulat
1 sdt ketumbar
1/2 sdt jintan
2 cm lengkuas
2 sdt garam
2 sdt gula merah

Cara Membuatnya :
  • Cuci bersih ayam, lumuri air jeruk, diamkan 10 menit
  • Bilas ayam, tiriskan
  • Lumuri ayam dengan 1 sdt garam dan 1/2 sdt garlic powder, diamkan 10 menit
  • Goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai setengah matang
  • Angkat dan tiriskan
  • Tumis bumbu halus dengan 10 sdm minyak bekas goreng ayam, sampai harum
  • Tuangi santan, masukkan gula, serai, daun jeruk, dan daun salam, didihkan
  • Masukkan ayam yang telah digoreng, masak sampai kuah agak kental

Ayam Panggang Bumbu Rujak






Untuk sajen naik kuda-kuda rumahnya Mbak CA minggu lalu aku buatkan Bakakak Ayamnya dengan Ayam Panggang Bumbu Rujak....

Ayam Panggang Bumbu Rujak ini mengingatkan aku semasa kecil dulu... Nenekku bilang kalau aku dan kakak-kakakku naik kelas akan dibuatkan Ayam panggang masing2 seekor untuk setiap anak... Waktu itu adikku belum sekolah, karena aku aja baru kelas 2 SD...
Pas dapat rapot kalau kami semua naik kelas... maka Nenekku memanggangkan 3 ekor ayam kampung yang cukup besar.... wah sampe bener2 kekenyangan deh... secara kami kan waktu itu masih pitik pitik.... masa harus ngabisin ayam masing masing seekor.... ha haa haaa... akhirnya baru habis dalam 2 hari.... Tapi masakan Nenekku itu sudeupnya tak terlupakan.... apalagi dimakan dengan nasi hangat dan pulen... hmmmmmmmm.......

Nah resepnya seperti ini :

AYAM PANGGANG BUMBU RUJAK
By : Lisa Basuki dari resep warisan Nenekku




Bahan :


1 ekor ayam ( kurleb 1kg )
1 bh jeruk nipis ambil airnya
400 cc santan kental dari 2 btr kelapa
800 cc santan cair
2 ruas jari lengkuas, memarkan
3 lbr daun salam
3 btg sereh, memarkan
4 lbr daun jeruk
1 sdm air asam jawa
4 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu yang dihaluskan :

10 btr bawang merah
8 siung bawang putih
8 btr kemiri sangrai
4 buah cabai merah
1 cm kunyit
gula merah secukupnya
garam secukupnya

Cara Membuatnya :

  • Potong ayam menjadi 2 atau 4 bagian, sedangkan untuk bakakak belah 2 jangan sampai putus
  • Cuci bersih ayam, lumuri dengan air jeruk nipis, diamkan 15 menit
  • Bilas ayam, tiriskan
  • Tumis bumbu yang telah dihaluskan dengan minyak goreng
  • Masukkan lengkuas, salam, serai dan daun jeruk
  • Setelah aromanya harum, masukkan ayamnya, tumis sebentar sampai berubah warna
  • Masukkan santan cair, masak sampai ayam setengah matang, baru masukkan santan kentalnya
  • Didihkan sampai ayam 3/4 matang, kecilkan apinya dan masak terus sampai santan mengental
  • Panggang ayam diatas bara api arang, atau dalam oven sambil dilumuri bumbu sampai ayam matang, berbecak kuning keemasan
Siap dihidangkan dengan sambal bajag dan lalap segar atau lalap kukus


SAMBAL BAJAG SPECIAL
By : Lisa Basuki




Bahan :


250 gr cabe kriting, giling kasar
250 gr tomat, iris halus
100 gr ebi, cuci, rendam air panas, haluskan dan sangrai kering
100 gr bawang merah, iris halus
50 gr bawang putih, cincang
gula merah secukupnya
garam secukupnya
terasi secukupnya
4 bh jeruk limau, ambil airnya
150 cc minyak goreng ( lebih sedap pake jelantah )

Cara Membuatnya :
  • Tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum
  • Masukkan cabe giling kasar, tumis sampai berwarna merah tua
  • Masukkan irisan tomat
  • Tambahkan ebi sangrai, terasi, gula dan garam
  • Masak terus sampai berminyak, bila terlalu kering boleh ditambah sedikit air
  • Angkat dan bubuhi air jeruk limau
  • Simpan dalam toples steril, tutup rapat. Bisa tahan sampai 1 bulan lebih di kulkas

Sunday, August 24, 2008

Tumpeng Sunan ??






Tumpeng ini untuk 25 orang, isinya terdiri dari : gunungan Nasi Kuning, Ayam Bakar Kecap, Sambel Goreng Hati, Bandeng Presto, Urap Sayuran, Kering Kentang Ebi, Telur Dadar Iris, Perkedel Kentang, dan Sambal Bajag Special..

Alhamdulillah... setelah cerita sedih tentang Tumpeng Mini, akhirnya Mbak Caecilia mantan boss yang masih tetap bersahabat itu, memastikan pesanan tumpeng yang dipesan sejak awal bulan itu....
Mulanya Mbak CA belum memastikan tanggalnya... lalu katanya antara tanggal 23 atau 24 Agustus... Aku berdoa semoga jadinya tanggal 24, karena aku ingin sekali ikutan tour ke The Biggest Kitchen at South East Asia pada tanggal 23 nya, tuk menambah perbendaharaan pengalaman masuk dapur yang hebat....

Tapi di tanggal 17 Mbak CA sms memastikan bahwa waktunya adalah tanggal 23..... wah bimbang deh aku.... gimana yaaa.... gimana yaaa.... padahal aku udah buat time planner untuk tgl 24nya...
Bisa ngak yaaa tumpengnya selesai Sabtu pagi sebelum jam 6... dan diantar tetangga jam 10 nya... huh... mikir terus deh... apalagi aku juga sibuk ngurus Dapur Umum untuk Korban Kebakaran penghuni pasar depan Rusun sini, yang jumlah penggungsinya sekitar 400 orang...

Lagi pusing ngatur waktu eh ternyata asisten yang tidak nginap ditempatku itu sering amat ngak masuknya... weh giliran aku sibuk ngak masuk lagi...
Jumat dia datang jam 6:30 dari yang aku minta supaya datang jam 6 tuk persiapan tumpeng... trus aku minta Sabtu untuk datang jam 5:30 aja supaya cepat selesai tumpengnya dan aku bisa ikutan tournya... ternyata dia dan temannya ngak dateng sama sekali... wah jam6 pagi aku kebingungan... gimana nih... harus kepasar dulu beli sayuran urap dan kelapa untuk santan nasi kuning... dah gitu gimana harus nyiangi sayuran yang cukup makan waktu itu... sementara santan harus segera diperas tuk masak nasi kuningnya....
Terpaksa deh ikutan tournya dibatalin beneran.... duh jadi ngak enak nih sama panitia... secara ku juga sedih gak bisa ikutan dan ngerasain pengalaman yang langka itu....
Mudah2an masih ada kesempatan lain untuk pergi kesana....

Ingat kalau warga pengungsi di masjid itu pernah menyatakan mau bantu asalkan sayurannya dibawa kesana... ya aku kirimlah sayur mayur itu ke masjid tuk minta tolong... bukannya aku mengungkit bantuan aku di dapur umum itu lho... tapi aku lagi benar2 butuh bantuan... boleh dong gantian yaaa...

Sesudahnya aku minta kesediaan 1 orang tuk bantu didapurku... udah jam 8:30 untunglah yang datang adalah warga senior yang juga sering jadi asisten disaat aku masak di dapur umum itu dalam beberapa hari kemarin... jadi dia udah tau gaya aku memasak...

Lauk pauknya semuanya dah ready kemarin, hanya tinggal menghangatkan sambel goreng hati dan sambal bajag... perkedel kentang dan pindang bandeng presto dah siap goreng.... ayam bakar kecap ala Pak Sahak dan Ayam Bakakak Bumbu Rujaknya tinggal panggang.... kering kentang ebi siap tabur.... cuma nambah dadaran telur dan urapan....dan pastinya nasi kuningnya, yang ternyata cukup makan waktu juga masaknya....
He hee heee... untung suami tercinta mau turun dapur tuk siapkan arang yang jadi nyala aja butuh waktu 1 jam... maklum dia masih amatiran... sampai manggang kedua macam ayamnya....
Yang panggang kecap cukup cantik.... hanya saja bakaknya ada hiasan tompel tompel hitamnya....gpp yang... teteup sedeup kok....




Karena tetampah yang dihias daun pisang udah siap malamnya dan hiasan lalap dah aku buat walau baru sebagian karena dah ngantuk sampe jam 1 dinihari... jadi langsung aja aku tata lauk pauknya duluan...
Waktu udah lebih jam 10.. sedangkan Mbak CA mau ngambil kesini jam 10.30..... nasi kuningnya belakangan karena belum juga mateng...

Sampai Mbak CA telp bahwa dia sudah hampir tiba sambil minta arahan lokasinya... nasi kuning yang warnanya masih kurang gonjreng itu baru dicetak.... karena jaraknya sudah 500 m lagi dari sini...ya langsung aja nasinya diposisikan keatas tampah....wah deg deg plas.... secara menurut pelajaran yang aku dapat... bahwa setelah dicetak...harus tunggu sampai dingin dulu baru dibalik di tampah....

Ternyata sodara2..... nasi kuningnya berdiri tegak dengan gagahnya.......
Mungkin karena aku banyak masukkan ketan untuk campuran berasnya, dan dicetak dengan cetakan alumunium yang dilapisi alufoil.... memang sih dalam penampakannya ada garis sambungannya yang agak terlihat jelas...

Walau garnisnya tidak maksimal karena waktu Mbak CA tiba belum semua garnis aku pasang... tapi dia bilang dah cukup cantik kok.. dibanding pesanan tumpeng sebelumnya dari orang lain... dan di iyakan oleh pembantu dan sopirnya yang mengangkut ke mobilnya...

Menurut aku pribadi... hiasan dan tata letaknya agak kacau... sambel di mangkuk kelapa sengaja diletakkan 2 buah karena Mbak CA suka sekali sambalku dan Pindang Bandeng Prestonya..., malah dia minta bungkuskan lagi tambahan sambalnya... ya bawa aja semuanya Mbak dengan tempatnya sekalian... aku dah punya simpanan sambal lainnya kok di kulkas....

Tumpeng ini untuk acara Naik Kuda2 rumah yang sedang dibangun Mbak CA ( menurut orang 2 jawa sekitar sini... judulnya Tumpeng Sunan, aku gak tau persis...), dan beliau minta juga dilengkapi dengan pernak-pernik sajen tuk digantung diatas sana, juga Tumpeng Jadah Getuk... ( aku juga ngak tau apa judulnya ). Itu semua bentuk pakemnya aku dapatkan dari ngobrol dengan beberapa orang dekat sini yang biasa ngadain upacara serupa dikampungnya... juga penjual tampah dan cetakan tumpeng di Pasar Palmerah....



Sayang sekali aku lupa motret perlengkapan sajen lainnya kecuali Bakakak Ayam dan Pisang Raja yang sudah agak hitam itu, karena kemarin dulu aku sempat salah hari... jadi belanjanya terlalu cepat satu hari....
Isi sajennya antara lain : Bakakak Ayam, Pisang Raja, sepasang Kelapa Ijo, Bambu Kuning ( aku ambil sebatang kecil dari Ibu Warung di blok sebelah ), seikat padi, bendera, paku ( harusnya dari emas ), dan kendi berisi air, sedangkan Tebu Ireng ngak aku berikan karena dah cari kemana-mana gak dapet...Pasar Palmerah, Rawa Belong, cross country sekeliling kampung sekitar Rusun, sampe ke Kuburan Cina Petamburan...teteup nihil...
Rasanya sih kalo nyari ke Pasar Keramat Jati aku yakin 80% pasti ada... secara dulu setiap pergi kantor di Jalan Raya Bogor dekat Cibubur sana, aku lewati pasar itu... dan disana banyak kios penjual bunga rampai.. sampai kembang mayang yang masih dalam kelopaknya...
Dasar aku perfectionist... maunya sih sampe lengkap banget... dan kalo waktunya cukup, pasti eh aku cari kemanapun... kalo kurang gini rasanya masih ganjel deh... Tapi Mbak CA bilang gpp seadanya aja... Emang dia itu boss yang paling oke deh....

Tumpeng yang masih seadanya itu dia bilang udah cantik.... kalo menurutku sih itu cuma karena warna masakannya aja yang lumayan cantik... garnishnya masih amburadul dan masih banyak yang belum ditata disana... kembang wortel, kembang tomat, dan kembang cabe aja belum... tapi dia bilang cukup.... ya sudah....

Tumpeng Jajan Pasar buatan Mbak Iweng yang terdiri dari gunungan tiwul yang sedap, jajaran getuk gula merah, getuk hitam, canil, lopis mini, ketan hitam putih, dan lainnya ditata dengan cantik... sayang yaa karena sibuk jadi lupa motret...

Siangnya sekitar jam 1, Mbak Ca telpon aku... " Mbak Lisa.... aduh tumpengnya enak sekali.... semuanya TOP banget.... langsung ludes tuh Mbak... apalagi buat para tukang... mereka senang sekali.... Tumpeng Jajan Pasarnya juga uwenak tenan Mbak..., lain kali aku pesan lagi yaa... juga prasmanan untuk peresmian rumahku nanti yaa..."





Alhamdulillah... aku senang dan puas sekali telah bisa membuat pelangganku juga puas dan senang...
Dan gembiranya lagi waktu ngambil Mbak CA memberiku tip sekitar 20% dari total pesannya yang sudah sangat besar itu, dan untuk Ibu pengungsi yang membantuku dia berikan 4 kali lipat dari yang seharusnya aku berikan untuk dia....

Terbayar sudah rasa sedih si Tumpeng Mini......

Monday, August 18, 2008

Dendeng Bandeng





Apaan sih nee... item banget.... jelek lagiiiiii...
Itu aja keliatan jadi agak mendingan karena ada teman2nya berupa lalap labu siam, irisan tomat dan buncis...

Kata orang Suroboyo sana " don't judge the book by it's cover"
Jangan liat tampangnya.... tapi hirup dulu aromanya ...... dan cicipi rasanya.... ( he he heee... untuk yang satu ini ngak berlaku penampakan yang menggoda yaaa... jadi slogannya boleh dikurangi satu )

Ini juga salah satu resep nenekku yang okeh banget selain Tahu Telur Surabayanya.....
Kayaknya belum pernah liat keluarga lain yang masak bandeng kayak gini di Jakarta sini... Gak tau kalo di Surabaya sana...


Sambal kecapnya mirip dengan tahu telur... hanya ngak pake kacang tanah dan petis... kalo mau sama persis juga gpp... itukan selera toh....

Bikinnya gampang aja kok.... tapi jangan langsung dimakan hari ini juga... simpan deh 1-2 hari di refrigator... mmmm bumbu yang udah nyerap gitu bikin rasanya jadi..... maknyussss....

Nah ini dia Resepnya :

DENDENG BANDENG
By : Lisa Basuki dari resep warisan Nenekku

Bahan :

1 Kg ikan bandeng yang dibelah melebar ( yang ini isinya 3 ekor )
2 bh jeruk nipis ambil airnya

Bumbu :

3 sdt garam
6 sdm irisan langkuas
3 sdm ketumbar
5 sdm gula merah iris
1 sdt asam jawa
5-10 sdm air matang


Cara Membuatnya :
  • Cuci bersih ikan bandeng, lumuri dengan air jeruk.
  • Diamkan 15 menit, bilas bersih, tiriskan
  • Haluskan semua bumbu, lumurkan kesemua bagian ikan.
  • Simpan dalam refrigator sedikitnya 2 jam supaya bumbu meresap.
  • Lebih enak lagi kalau disimpan selama 1 - 2 hari sebelum digoreng..
  • Goreng dalam minyak panas dengan api sedang, sampai ikan agak kering
  • Walaupun ikannya jadi kehitaman seperti lazimnya dendeng, tapi harus dibedakan dengan yang hitam gosong....
  • Jadi jangan juga menggorengnya sampai gosong yaaa....

SAMBAL KECAP

Bahan :

10 bh cabe rawit ijo
2 siung bawang putih
1 sdm petis ( kalau suka )
1/4 sdt garam
2 sdm kacang tanah goreng ( boleh ditiadakan )
5 - 10 sdm air matang ( kalau tanpa petis dan kacang, tidak diperlukan )
1/2 cangkir kecap manis
2 bh jeruk limo

Cara Membuatnya :



Haluskan cabe rawit dan bawang putih + garam,
tambahkan kacang goreng, ulek halus sambil tambahkan air sedikit demi sedikit
masukkan petis, ulek rata





Tambahkan kecap manis, dan sisa air matang,
bisa ditambahkan air matang lagi secukupnya sampai kekentalan yang diinginkan,
dan air perasan jeruk limau

Sambal boleh disiramkan langsung ke ikannya,


atau masing2 orang mengambil di tempat sambal kecil untuk dicocol setiap suapnya....


Ketan Bumbu... Merdeka!!!






Jumat kemarin rencananya mau bikin kue mangkok/Apang Coe pesanan si Abang, tetanggaku... Harusnya beli 1/2 kelapa tua dan 1/2 kelapa muda tapi assisten beli kelapanya terlalu tua dan terlalu banyak... harusnya belinya jadi 1 butir, dia belinya masing2 satu butir, jadi aja 2 butir kelapa... daripada dibuang sayang... jadi aja di sangrai dan ditambah aneka bumbu untuk dijadiin bumbu ketan... kapan kapan aja masaknya kalo lagi rajin... Tapi sore itu teteup beli ketan juga di pasar tuk persiapan...

Karena si Abang nagih kuenya sore itu juga, jadi aku janjiin aja tuk diganti ketan bumbu tuk sarapan besok... wah dia semangat....



Paginya di hari Kemerdekaan RI sementara nunggu upacara bendera di TV, aku selesaikan si ketan beserta pernak-perniknya....
Yaaa... si Abang dan brondong2nya baru pulang kerumah setelah semaleman dugem... jadi tetangga yang lain duluan deh yang pada beli...



Baru sorenya sambil nonton tarik tambang dan panjat pinang dia beserta para berondongnya makan pesanan ketannya.....
Kami semua nontonnya dari tempat VIP di lantai 1.... karena perayaannya tepat dilapangan parkir dan taman bermain anak yang letaknya persis didepan blok kami... Jadi dengan nonton di aula yang tepat disebelah unitku di lantai satu sini yang ada bangkunya.... ( anak2 kecil nyebut ruang sini tetep sebagai Bale-Bale... walaupun bale-bale yang aku pasang disini dulu dah rusak dan dibuang... ) semua acara bisa dilihat dengan jelas... ngak perlu nonton dari zona festival yang padat dan berdiri itu ha haa haaa...

Nah Cucok 'kan....... sambil nonton perayaan... kita juga bersyukur dengan kemerdekaan ini... asal jangan kebablasan jadi semaunya sendiri tanpa peduli orang lain dan lingkungan yaaa....
Nah ketan ini sebagai sajennya.... buat yang kelaparan nunggu pengumuman pemenang tentunya.....


MAU RESEPNYA??????
Bentar yaaa....



Ketan Bumbu
By : Lisa Basuki

Bahan Ketan :
1 lt beras ketan
2 lbr daun pandan
1 sdm garam

Cara Membuat Ketan :
  • Beras ketan dicuci bersih dan direndam semalaman ( kurleb 6 jam )
  • Buang airnya, bubuhi garam, aduk rata
  • Masukkan daun pandan pada air kukusan
  • Kukus dalam dandang yang telah dipanaskan kurleb 30 menit
  • Kalo masih kurang lembut dan masih ngeletis siram air panas,
  • Kalo asinnya kurang, airnya ditambah garam dulu sebelum disiramkan..
  • Aduk dan kukus lagi sekitar 10 menit atau sampai benar2 tanak
Bahan Bubuk Kelapa :

1 btr kelapa yang tidak terlalu tua, parut
3 bh cabe merah atau sesuai selera
1 sdm kencur iris
1 sdt kunyit iris
3 lbr daun jeruk purut
3 siung bawang putih
2 sdt garam
5-7 sdm gula pasir

Cara Membuat Bubuk Kelapa :
  • Sangrai kelapa parut dengan semua bumbu, kecuali gula pasir
  • Gunakan api kecil, aduk terus menerus sampai kelapa garing dan berwarna kuning keemasan
  • Matikan api, tetapi masih terus diaduk, supaya bagian bawahnya tidak gosong
  • Dinginkan, campur dengan gula pasir
  • Tumbuk hingga hampir halus...... pake lumpang atau alu??????
  • Jangan takut.... sekarang jaman modern.... pake aja coffee grinder yang ada di blender atau kalo punya chopper ya dipake aja jangan disimpan dimusium....ha haa haaa...
  • Isi separuhnya aja, trus nyalakan selama 30 detik
  • Periksa dulu... kalo kurang halus, nyalakan lagi sebentar setelah cupnya dikocok kocok
  • Jangan terlalu halus, nanti keluar minyaknya dan bukan jadi bubuk lagi tapi jadinya pasta kelapa...
Penyajiannya :

Cetak ketan hangat dengan apa aja yang bisa dijadikan cetakan
Paling tidak pake cangkir
Tekan dengan centong nasi,
kalo bentuk cetakannya dalam, tekan dengan gumpalan serbet yang dibungkus kantung plastik
Tata pada piring saji
Sendokkan Bubuk kelapa diatasnya
Hias dengan irisan telur dadar dan irisan cabe merah goreng
Lebih enak lagi kalo pake bawang goreng ( itu waktu di poto lupa )


Si Abang sampe nambah lagi.... enak katanya...
Sebagai Bonus aku berikan si Abang secangkir Teh Special yang aku ramu dengan mereka-reka rasa teh di suatu RM Padang langgananku yang rasanya seudeup banget... ( udah aku tanya resepnya ke pelayannya.. he hee heee... ). Bonusnya gak bisa banyak2... secara di Rusun sini persediaan properti tuk piranti makannya terbatas... abis cuma berduaan aja disini di unit yang super mungil...



Pagi ini dia nanyain ketannya lagi.... wah dah ludes tuh....

Selanjutnya setiap week-end ( Sabtu dan Minggunya ) mereka minta dibikinin camilan sore dan sarapan pagi....
Asyiiiikkk... aku bisa bereksperimen dan berkreasi lebih banyak lagi.... dan dibayar pulak....
Daripada selama ini kalo aku masak dan buat kue ngak ada yang makan, selain dibagikan tetangga dan yang tertarik aromanya lantas mendadak jadi beli.... ha haa haaa... padahal ngak pernah promosi lho.... ngak punya jiwa marketing sih.... cuma bisanya produksi aja... tapi setidaknya bisa balik modal....

Tahu Telur Surabaya




Kalau sarapan paginya udah model londo.... maka untuk makan siang dan malemnya pake resep tradisional aja deh....
Tahu Telur ini sering dimasak Nenekku yang asli dari Suroboyo sana... walaupun aku maupun kedua ortu lahir di Jakarta...
Makanya masih ada unsur Surabayanya, yaitu Petis...pasta udang yang berwarna hitam pekat.... dengan aromanya yang khas... dan gurih rasanya...

Karena tahu dan telur, selain tempe... menjadi stock yang wajib harus selalu tersedia di kulkas, maka Tahu Telur dengan berbagai variasi menjadi menu dikala aku males kepasar atau males masak...
Tapi untuk Tahu Telur Surabaya harus ada toge dan bawang gorengnya.... kalo enggak ya bukan khas Surabaya lah... tapi kalo lagi males...lagi lagi males.... togenya aku tumis aja, jadi gak perlu ditata satu persatu diatas telurnya....

Di warung makanku dulu, Tahu Telur ini menjadi favorite para pelangganku... secara di Jakarta yang njualnya juga langka...

Resepnya begini :

TAHU TELUR SURABAYA
By Lisa Basuki dari warisan Nenek

Pelengkap :
Toge yang dicelup air panas sebentar, sambal kecap petis, bawang goreng, irisan daun seledri

Bahan :


1 buah tahu cina ( putih besar )
4 btr telur
garam
merica halus
kaldu bubuk secukupnya
minyak goreng


Cara membuatnya :
  • Potong tahu kotak kotak 1 1/2 x 1 1/2 cm
  • Kocok telur asal tercampur
  • Masukkan potongan tahu dan bumbu2
  • Aduk rata

  • Panaskan cetakan carabikang yang diberi 1 sdm minyak goreng
  • Kalo mau agak besar, gunakan cetakan serabi dari besi
  • Bisa juga gunakan frying pan yang untuk dadar, tapi hasilnya jadi tipis dan gampang hancur, penampilannya juga jadi kurang cantik kalau harus dipotong potong dalam penyajiannya..

  • Tuang 1 sendok sayur kecil adonan kedalam setiap lubangnya

  • Tunggu sampai bagian bawahnya mengeras, balik...


  • Angkat bila telur sudah mengeras sempurna dan berwarna kuning keemasan

SAMBAL KECAP PETIS

Bahan :


10 bh cabe rawit ijo
2 siung bawang putih
1 sdm petis
1/4 sdt garam
2 sdm kacang tanah goreng
5 - 10 sdm air matang
1/2 cangkir kecap manis
2 bh jeruk limo

Cara Membuatnya :



Haluskan cabe rawit dan bawang putih + garam,
tambahkan kacang goreng, ulek halus sambil tambahkan air sedikit demi sedikit
masukkan petis, ulek rata





Tambahkan kecap manis, dan sisa air matang,
bisa ditambahkan air matang lagi secukupnya sampai kekentalan yang diinginkan,
dan air perasan jeruk limau

He hee heeee... tampilannya jadi ireng yaa...
tapi rasanya rek.... muantab...

Penyajian :


Tata telur diatas pinggan
Letakkan tauge diatasnya
Siram dengan sambal kecap petis
Taburkan irisan seledri dan bawang goreng
Siap disantap dengan sayur bening


Sunday, August 17, 2008

Pancake Pinda & Blueberry





Dapet SMS dari suami pagi itu, dikapal pemetaan dasar laut, tempat dia bertugas saat itu, sarapan paginya adalah pancake....
Trus aku bilang, kalo sebenarnya aku juga udah lama niat tuk bikinin dia pancake, kan aku dah bawa resep macam2 pancakenya dari rumah Pulo Gebang...
Tapi karena setiap pagi, begitu buka mata aja ingatannya langsung Ubi dan Pisang Kukus.... jadi aja niat bikin pancake selalu gagal...

Mulanya aku masih layani tuk beli kepasar dan ngukusin ubi dan pisangnya... lama lama kalo tiap hari selama ber-bulan bulan....bosen deeeh.... secara aku juga ngak bisa tuh sarapan model gitu... ngak nendang ( gitu istilah bungsuku...), karena aku ngak suka manis2, jadinya cuma bisa ikut makan sepotong aja... Akhirnya suamiku sendiri yang pergi beli ubi dan pisang, trus dia kukus sendiri.... dan makan sendiri... ( he hee heee... istri macam apa ya aku ini.... ). Kan ngak selamanya diet suami jadi diet istri... udah gitu teman sarapannya .... susu untuk Body Building yang kental seperti cereal itu ditambah madu... hmmh... gak ketelen deh...

Jadi sepulangnya dia tugas dilaut yang sebulan itu, aku bikinin dia Pancake dengan pindakaas/selai kacang kesukaannya... dan..... masih ditambah siraman madu....


Resepnya aku ambil dari buku The Fundamentals of Taste by Ron Kalenuik edisi Bahasa Indonesia, keluaran Tira Pustaka yang aku beli dari sales yang dateng ke kantorku sewaktu di WTC dulu...tanggal 24 November 95..... he hee heee...jadul yaaa....
Sebenarnya sih banyak banget variasi isi dadar/pancake ini.. tapi aku cuma ambil adonan dasarnya aja... dan diisi sesuai dengan stock yang ada didapur.

ADONAN DADAR

Bahan :
150 gr tepung terigu
1/2 sdt garam
2 sdm minyak
250 ml susu cair
60 ml air soda
1 btr telur
1/2 sdt vanilla bubuk

Cara Membuatnya :
  • Ayak terigu bersama garam
  • Campurkan minyak, susu, dan air soda
  • Kocok telur, tuang kedalam cairan. Tambahkan vanilla
  • Kocok hingga licin dan encer
  • Kalo aku sih bikinnya diblender aja... telur dulu, lalu tepung dan cairan bergantian..
  • Tuang 3 sdm adonan dalam wajan datar panas beroleskan mentega
  • Masak 1 1/2 menit, balikkan, dan masak 1 menit lagi diatas api sedang.
  • Angkat
Untuk 16 lembar


Sebagai variasi aku buatkan juga yang toppingnya blueberry + cherry merah...


Aku ikut menikmati????..... enggak juga..... manis juga kaann....


Aku sarapan..... bubur ayam yang beli dipasar aja......