Wednesday, January 28, 2009

Jajan Pasar & Wedang, untuk sarapan di Indosat



Disela beberapa pesanan tumpeng minggu lalu, terselip sebuah pesanan yang unik dan cukup menantang....
Sampai saat pengantaran aku masih terus bertanya... sebenarnya siapa sih yang punya ide begini???

Mbak Nur dari Indosat pada waktu pertama kali nelpon, menanyakan Tumpeng Jajan Pasar Cenil.... lalu pada telpon berikutnya menanyakan tentang Bandrek yang enak diminum dipagi yang dingin dimusim hujan gini...
Karena aku lebih piawai bikin Wedang Jahe, maka aku tawarkan juga Wedang Jahe yang jadi ciri khas Tirta Kamandanu ( salon spa aku ). Dan Mbak Nur akhirnya pesan 75 gelas Bandrek dan 75 gelas Wedang Jahe, ditambah 2 tampah Jajan Godog ( rebusan ubi, singkong, kacang tanah, dan pisang...), selain 2 tampah Jajan Pasar Cenilnya...

Seperti biasa.... jiwa seniku tergugah untuk membuat suatu penampilan yang beda....
Dan rasa cintaku pada seni dan kerajinan membuat aku terbayang dengan gerabah dan batok....
Setelah seminggu sebelumnya berturut-turut membuat 4 tumpeng, dan Sabtunya pergi ke Gasol, lalu minggu pagi dan minggu sore buat lagi masing2 satu tumpeng, maka hari Senin mulailah menginventaris koleksi yang ada di Rusun sini dan digudang rumah Pulo Gebang.
Ada beberapa yang harus dibeli, dan beberapa lagi pinjam dulu ke Mas Denny, karena harus hemat dana serta hemat tempat..( di Rusun udah ngak ada lagi celah untuk menyimpan segala piranti masak dan piranti makan.... udah padat banget...)

Selasa mulai ambil semua pesanan umbi2an dari beberapa pedagang dipasar, dan ternyata ada juga talas yang khusus dicarikan untuk aku... Alhamdulillah...
Setelah magrib semua umbi sudah bersih dan menjelang tengah malam mulai dikukus, setelah kedua wedang selesai dimasak. Diteruskan dengan menyiapkan tetampah dan lipatan daun, yang baru selesai sekitar jam 3:30. Ganti baju dan mau tidur sebentar sebelum nantinya alarm tanda harus bersiap berbunyi pada jam 4:30... Eh ternyata tetangga yang bikin Jajan Pasar Cenilnya udah ketuk pintu pada jam 4:00...wah jadinya mulai tidur jam 4:00 dan bangun jam4:30nya... jadi cuma tidur 1/2 jam aja...



Setelah hangatkan godogan sambil mengukus pisangnya ( kalo kukus dari malam khawatir jadi terlalu lembek ). Rabu pagi jam 06:00 semuanya sudah siap ( packing piranti sajinya sudah dikerjakan suami tercinta sejak malam ). Jam 06:30 aku dan Ibu Ciah sudah meluncur dengan taxi menuju patung kuda yang bersebelahan dengan air mancur Monas.... Sampe sana harus menunggu trolly yang dikirim oleh OBnya Mbak Nur... wah ternyata aku salah gedung.... harusnya gedung yang dibelakang...( he he heee kirain cuma ada satu gedung aja...maklum baru pernah mampir kesini )



Tata ini itu... godogan baru disusun ditempat, untuk menghemat tempat di taxi dan juga mencegah susunannya ambrol dijalan.... baru menyusun 2-3 lapis, eh teman2 Mbak Nur ( kayaknya Bossnya juga ikutan ) nyomotin godogannya satu persatu...he he hee pura2nya baru pernah liat umbi2 tersebut dan beralasan untuk mencicip....

Banyak yang berkomentar dan memuji piranti yang aku gunakan... yang katanya terlihat mewah....
Sebenarnya sih bukan mewah....tapi makanan dan minuman yang kampungan gini, kalo ditata dengan wadah yang tetap tradisional tapi ciamik... akan membuat tampilan yang beda, dan akhirnya bisa menaikkan derajat sang makanan kampong ini.... bener ngak???? Kayaknya bener deh.... he hee heee....

Sayang sekali aku ngak sempat mengabadikan semuanya dengan sempurna... karena tanpa aba2 teman2 Mbak Nur sudah berderet dan siap untuk menyerbu semua hidangan dimeja panjang itu... padahal aku belum selesai menyempurnakan tatanannya.... Mungkin juga karena ngak ada MC yang ngatur 8 orang yang ultahnya digabung pada hari itu, ngak ada yang pimpin doa dan ngak ada acara menyalami yang ultah secara resmi dari semua rekan yang hadir...
Cepat2 aja aku tinggalkan penataan gelas2 yang dari gerabah dan batok kelapa itu, untuk mendapatkan foto Tumpeng Godog dan Tumpeng Cenil yang mulai dicomot sana sini....
Jadinya ya foto seadanya gini deh....



Mudah2an Mbak Nur dan teman-2nya yang mengabadikan hidangan dan piranti saji dari mulai ditata itu bisa share hasilnya ke aku yaa...

Dalam beberapa menit aja semua hidangan sudah ludes, cuma tersisa beberapa gelas wedang aja. Beruntung aku masih sempat mencicipi semangkuk Bakwan Malang yang juga dipesan untuk acara ini....

Selamat Ultah buat Mbak Nurjanah beserta 7 orang teman lainnya... semoga panjang umur dan dimurahkan rezekinya... agar bisa pesan hidangan lainnya ke aku lagi he hee heee ( ngarep...)

Gong Xi Fat Chai




Selamat Imlek yaa bagi teman2 yang merayakan...

Cupcake ini merupakan compliment yang diberikan Grage Hotel Cirebon saat aku bersama kakak dan adikku menginap disalah satu Penthouse hotel tersebut..... ( keren yaaa.... padahal cuma fasilitas gratisan, karena ini adalah kamar sepupuku yang gawe disana..he hee heee....)

Tuesday, January 20, 2009

FOTO TUMPENG SUNAN KU DIBAJAK






Pagi ini sewaktu mencari inspirasi untuk tumpeng jajan pasar, aku kaget banget karena foto tumpeng Sunanku ada di salah satu iklannya 88DB.

untuk masuk kesana bisa buka

http://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Food_Beverage/Catering/?PostID=202278&lang=en-us

Padahal ini kan hasil karya pertama komersilku yang garnishnya jauh banget dari indah dan sempurna....
Kalo gitu aku harus belajar watermark dulu ... untung karya mutahirku yang untuk portfolio belum aku post.... alhamdulillah masih bisa selamet...
Jadi sabar yaa tunggu hasil karya terakhirku...


ini foto aslinya



Silahkan bandingkan dengan hasil karya seni tumpengku di tag TUMPENG KUNING sisi kiri blog ini
Cerita lengkapnya tunggu aku pulang dari Mayestik yaa... mo belanja packaging dulu.... CU

Holla... aku udah pulang....

Terimakasih atas support dan empaty dari sahabat2 dan blogwalker yang setia...

Ceritanya gini :

Begitu liat web itu langsung aja aku gemes...tapi berusaha untuk sabar... Jadi aku telpon si Ibu untuk menanyakan tumpeng yang ada 2 kelapa isi sambal itu untuk acara apa, isinya apa aja, dan motretnya dimana, kenapa background fotonya tembok batako putih biru....
Tentang isi si Ibu menjawab dengan yang standard, bukan isi sebenarnya tumpeng itu... mengenai foto dia kebingungan karena katanya ngak pernah lampirkan foto dan juga beliau ngak tau apa itu 88DB. lalu beliau menyerahkan ke adiknya untuk menjawab... beberapa lama kemudian anaknya menelpon aku.... kedengarannya sih mereka curiga kalo aku cuma gertak sambal aja ato mo nipu gitu... karena aku ngak mau ngasih no GSM ku yang pribadi itu...
Dan katanya dia cuma ngirim woro2 di organisasi alumni sebuah SMA di Jakarta... tapi entah bagaimana ngak ada yang tau kok bisa masuk ke 88DB dan ada copy paste foto tumpengku...

Setelah connect by email gak nyambung, aku minta mereka liat blog aku dimana aku posting cerita dan potret layar monitor yang berisi iklan itu, barulah mereka percaya kalau aku benar dan nyata...
Kemudian aku terima fowarder email yang dia kirim ke organisasi tersebut yang teksnya sama dengan yang dipampang di 88DB. Aku jawab dan minta dia untuk mengklarifikasi kenapa bisa ada di 88DB.

Setelah mereka baca blog aku, langsung foto yang berisi nama dan alamat catering tersebut aku delete, walaupun sebenarnya pada waktu posting juga udah mau aku delete ( rasanya ngak tega dan ngak etis...), tapi aku mau supaya pihak si Ibu melihat kalau aku tuh benar, bukannya meng-ada2...
Jadi untuk beberapa ratus blogwalker yang udah ngeliat nama dan alamat tersebut mohon dilupakan saja yaaa... karena mereka juga beritikad baik kok...

Nah barusan begitu aku buka email, ada klarifikasi dari 88DB ke email anaknya Ibu tersebut yang menyatakan kalau iklan tersebut sudah dihapus dari Web nya ( udah aku cek kebenarannya )... dan akan mengklarifikasikannya juga ke Alley Kitchen.. Tapi sampai detik ini aku belum terima....

Jadi sepertinya yang copy paste adalah pihak 88DB ( secara watermark 88DB ada disana ).



Tadi pagi juga aku udah nulis di Forum 88DB begini :

Hai Moderator dan semua anggota...

Pagi ini saya menemukan iklan catering Ibu ....yang salah satu foto tumpengnya adalah hasil karya saya. Tumpeng itu adalah Tumpeng Komersil saya yang pertama yang sebenarnya garnishnya masih jauh dari sempurna. Foto itu ada di blog saya http://alleykitchen.blogspot.com/2008/08/tumpeng-sunan/html

Walaupun begitu tidaklah selayaknya orang lain mengcopy paste dan mencantumkan atau mengakui sebagai hasil karyanya yang dijadikan contoh dalam iklan yang dipasang di Web ini.

Saya tidak tahu siapa sebenarnya yang memasangnya karena ada watermark 88DB.Com dibawahnya. Dan siapapun yang mempergunakan hasil karya orang lain adalah telah melanggar UU Hak Cipta dan dapat dituntut secara hukum.

Kasihan sekali bangsa Indonesia, kalau sebagian rakyatnya begitu pandainya menyalahgunakan milik dan karya orang lain....

Saya menunggu klarifikasinya segera....

Salam,

Lisa Basuki


Monday, January 12, 2009

Cerita Tentang Sitting Dinner

Jamannya aku masih digawe diperusahaan MNC, kan kami sering ngadaain acara2 di hotel bintang 5... Nah kalo acaranya untuk seluruh karyawan, termasuk juga karyawan pabrik, maka sahabatku yang General Affair Mngr itu selalu nempelin dipapan pengumuman tentang Tata Cara menggunakan Sendok Garpu di Hotel....

Isinya antara lain : * Kalau masih ada yang mau dimakan kemudian, jangan letakkan sendok garpu yang sudah digunakan diatas piring kotor, karena pelayan akan mengangkat semua piring kotor dan piranti diatasnya. Akibatnya teman-teman akan repot untuk minta pelayan menyediakan sendok/garpunya lagi.

Table Setting Guides

http://www.emilypost.com/everyday/table_settings.htm

Setting a table is not as difficult as it seems. The basic rule is: Utensils are placed in the order of use, that is, from the outside in. A second rule, with only a few exceptions is: forks go to the left of the plate, and knives and spoons go to the right.

Basic Place Setting
Basic Place Setting

Informal Place Setting
Informal Place Setting

Formal Place Setting
Formal Place Setting


Biasanya sih yang baca banyak yang protes..." kok makan dan pake sendok garpu aja diajarin sih...
Pada waktu acara berlangsung, ruangan diset dengan gaya Sitting Dinner walaupun hidangannya buffet... teman2 sibuk makan ini itu sambil ngobrol dan menyaksikan acara...
Nah... ternyata banyak yang kebingungan untuk menikmati hidangan berikutnya karena ngak ada persediaan sendok garpu/pisau dimejanya lagi... udah diangkat pelayan bersama piring kotor sebelumnya.... he hee heee.... itulah makanya kami di HRD cerewet banget ngingetin gimana cara makannya....

Seharusnya sendok/garpu/pisau yang masih akan digunakan lagi, cukup dilap dengan tissue, dan letakkan diatas meja disisi piring kotor...
Mungkin ini ngak termasuk dalam ettiquette / Table Manner yaa.. tapi lumayanlah untuk ngak jadi repot diacara dinner yang dihadiri 500-700 orang itu...

Table settings

He heee heee... jadi malu.... ternyata Chef Desi dan Chef Oji dari Pisa Cafe itu bener juga... ( secara mereka Chef lah yauw... ). Table Setting yang kemarin itu memang pirantinya untuk Meat dan Fish, juga gelasnya untuk anggur merah dan anggur putih juga.....

Karena buku2 tentang Table Setting dan Table Manner koleksi aku ada di rumah Pulo Gebang, maka barusan aku tanya koleksinya Mr. Google aja....
Berikut ini yang aku copy dari http://www.didyouknow.cd/info/tablesettings.htm
Semoga bisa jadi masukan bagi kita semua....

What goes where on the table

and which glasses go with what drinks

Real easy, the etiquette experts tell us. The general rule with utensils is to start from the outside of your place setting, and work your way toward the service plate (the main meal plate): soup spoon first, then fish knife and fork, then service knife and fork.

Proper table setting for formal dinner

A B C D E

Serviette (napkin)

Service plate

Soup bowl on plate

Bread & butter plate
with butter knife

Water glass

F G H I J

White wine

Red wine

Fish fork

Dinner Fork

Salad fork

K L M N

Service knife

Fish knife

Soup spoon

Dessert spoon and cake fork

Note that it often is recommended that the salad fork (J) is placed to the left of the dinner fork (I). However, in this formal setting the dinner fork is placed to be used before the salad fork because it is suggested that the guest awaits the main meal before helping him/herself to the salad.

What to do when

When to start eating:
Despite what mother told you, culinary experts say you do not always have to wait for everyone to begin - start eating hot food when it is served. For cold foods or buffets, wait for the host to announce dinner, and wait until the head guest starts dishing.

Foods you can get by hand:
1. Bread: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
2. Bacon: if there's fat on it, eat it with a knife and fork. If it is crisp, crumble it with a fork and eat with your fingers.
3. Finger meals: follow the cue of your host. If finger meals are offered on a platter, place them on your plate before putting them into your mouth.
4. Foods meant to be eaten by hand: corn on the cob, spareribs, lobster, clams and oysters on the half shell, chicken wings and bones (in informal situations), sandwiches, certain fruits, olives, celery, dry cakes and cookies.

Removing inedible items from your mouth:
1. Olive pits: drop delicately into your palm before putting them onto your plate.
2. Chicken bone: use your fork to return it to the plate.
3. Fish bones: remove with your fingers.
4. Bigger pieces: bigger bones or food you don't appreciate you should surreptitiously spit into your serviette (napkin), so that you can keep it out of sight.

Which glasses go with what drinks

Wine connoisseurs agree that each type of wine needs a particular type of glass to bring out the distinctive bouquet. Using a narrow glass for a rich Burgundy, for example, won't allow enough room to swirl it around in, and it's the swirl that brings out its bouquet. The glass also needs to taper properly toward the top so that it captures the bouquet yet allows for sipping. In general, the stem of a glass should be long enough to keep hands from touching the bowl, which can affect the wine's temperature, and therefor its bouquet.

The proper glasses - courtesy of wineview.com
Water | Brandy | White wine | Pinor Noir/Burgundy | Sparkling wine | Red wine

a. Water: full body glass with short stem. Hold the glass by the stem to preserve its chill.
b. Brandy: brandy snifter. Roll the snifter between both hands and then cup it in one hand - warming the glass brings out the bouquet in brandy.
c. White wine: slightly smaller glass with wider bowl to capture the bouquet. Hold the glass by the stem to preserve its chill.
d. Burgundy Reds and Pinot Noirs: a wide bowl to bring out their complexity. The glass is slightly taller than the white wine glass.
e. Champagne: a narrow fluted glass, which reduces the wine's surface area and keep the bubbles from dissipating.
f. Red wine: the bigger of the wine glasses. Hold the glass at the bottom of the bowl where it meets the stem.

Now that you have the correct table setting and the proper wine glasses, see which wines go best with what food, and then make sure you get the right person to share it with!

Sunday, January 11, 2009

Rejeki di Awal Tahun



Add Image

Alhamdulillah...dipembukaan tahun 2009 ini aku mendapatkan rejeki dengan memenangkan games dan lomba yang diadakan pada even Cooking Demo di Pisa Cafe - Menteng.

Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan Chef Desi tentang menu di cafe itu yang menggunakan unsur kopinya aku mendapat Pisa Coffee Bean ( biji kopinya masih untuh belum digiling )...
La iyalah aku bisa cepat jawab... wong tadi aku kan dateng nomer satu, belum ada tamu lainnya... selagi MCnya ( Santi Bonis, penyiar Cosmopolitan FM ) aja lagi di briefing.
Nah daripada bengong aku baca tuh kertas menu yang juga berfungsi sebagai alas piring.... kalo yang isinya cuma 4 macam jus sih ngak menarik... jadi aku tukar dengan yang dicetak diatas kertas Kraft ( daur ulang ) yang berisi daftar minuman yang sebagian besarnya adalah kopi... Menarik sekali, selain judul2nya yang asing ( pake bahasa Italiano ) juga ditulis secara rinci apa aja campuran setiap resepnya...
Makanya begitu ditanya apa nama minuman di cafe tersebut yang dibuat dari kopi Pisa yang khas itu, ya tinggal sebut aja salah satunya yang tadi aku udah baca2.... he hee heee... ternyata jawabanku bener dan dapat hadiah Biji Kopi yang harum....



Pada pertanyaan Chef Oji disesi berikutnya aku juga benar menjawab tentang apa sebutan lainnya dari Tenderloin.... Haas Dalem 'kan??? Sebenarnya aku menang... tapi ya rela aja dialihkan ke orang lain, karena tadi kan aku udah dapet hadiah yang sama... yaitu Biji Kopi...

Diakhir acara ada lomba Table Setting untuk 2 group, per groupnya terdiri dari 2 orang. Langsung aja aku dan Irma Hamimah mengajukan diri ( tadi Irma dapat hadiah satu scoop Gelato untuk jawaban lapisan Opera terdiri dari apa aja.... ya iyalaah... secara anggota Milis Kuliner... pasti aja gampang hafal untuk cake yang populer ini...)...



Pas lomba dimulai secara tidak dikompromikan lebih dahulu, aku dan Irma berbagi tugas....
Irma membuka bundelan sendok garpu yang diikat pita itu... aku membagi dan menyusun piring2 dan gelas ( binun gelasnya selain gobet yang untuk air putih, dua lagi untuk apa yaaa..., kan kalo ngak salah fungsi gelas itu bermacam2 tergantung isinya... tapi kan lain pabrik agak lain pula bentuknya... ) Irma kemudian meniru susunan yang aku buat...
Nah giliran nyusun sendok garpu dan piso...binun.... kok sendok dan garpunya banyak banget dan besar2 ukurannya...juga selain ada semacam spatula pengoles margarine, juga ada bentuk serupa yang ukurannya besar... ini untuk apa lagi yaa...


Beberapa kali susunan sendok garpu itu aku rubah2... yang aku yakin cuma sendok sup yang harus diletakkan disisi kanan terluar, kemudian pisau diletakkan berikutnya kearah dalam dengan mata pisau kearah dalam.. yang lainnya mereka-reka aja... sampai kebingungan itu memuncak, ngak tahan deh untuk tanya ke Chef kalo sebenarnya menu yang akan dihidangkan itu apa aja.... supaya susunan piranti makannya sesuai dengan urutan menunya itu...
Yach para Chefnya juga ngak tegas... cuma bilang yang standard aja menunya....dan spatula yang besar itu untuk hidangan dari daging jenis ikan....



Coba... bingung gak tuh... masa selain roti yang dipegang tangan kiri dan dioles mentega mengguanakan spatula kecil, kemudian hidangan sup yang alatnya cuma sendok besar.
Trus ada pisau besar di sisi kanan dan garpu besarnya disisi kiri yang tentunya untuk makan main course yang terdiri dari daging sapi atau ayam. Lha kok bisa ada spatula besar yang untuk ikan??? Emangnya makan bisa sekaligus 2 macam daging yang merah dan putih gitu??? Begitu juga gelas anggurnya yang satu untuk anggur putih temannya daging putih ( cmiiw) dan satunya untuk anggur merah ( temannya daging merah ), jadi minum 2 gelas anggur dong....


Ini hasil koreksi dari para Chef

Mahap Chefs... menunya emang standard... tapi jenisnya yang jelas dong... masa hidangan imaginasinya campur aduk gitu... gimana ngak binun nyusun pirantinya.... udah gitu aku emang juga ngak terlalu hafal bentuk dan fungsi piranti untuk tiap2 jenis hidangan itu, tapi paling enggak kan bisa ngeraba-raba dari susunan menu yang standard, yaitu ( kalo ngak salah inget ) : Appetizer, soup or salad; main course, dessert, air putih, dan wine...

Btw... terimakasih buat semuanya... ( Mbak Yudhi - Teras Kuliner, Kafe Pisa, dan Electrolux ) setidaknya susunan table aku dan Irma masih lebih benar sedikit daripada susunan group lawan.... dan kita berdua dapet hadiah 1 ( satu ) buah Electrolux Wafel/Sandwich Machine... ( susah ya ngebagi dua nya... ), sementara di bawa Irma dulu... pembagiannya dipikirkan kemudian... :))


Hmmm... kayaknya harus baca2 pelajaran Table Setting lagi nih... kayaknya perlu deh buat kita2 para bakul dibidang kuliner....

Pulangnya hati senang karena dapet 2 hadiah dan perut kenyang makan Soto Mie yang kebeken......
Wah Kafe Pisa sediain Soto Mie juga???? ... bukanlaaahhh.... makannya di depan RS Bersalin YPK Jl.Theresia situ juga... kalo Pisa Cafe diujung awal masuk dekat Gereja... yang ini ujung pas jalannya habis dekat Pom Bensin.... :))