Sunday, February 22, 2009

Tumpeng Imut - 38th Anniversary



Ibu Hetty Andika ingin memberikan kejutan di Hari Pernikahan kedua Ortunya yang ke-38...
Requestnya Tumpeng Imut seperti yang dipesan Imelda untuk suaminya itu...



Tapi ternyata keranjang anyam lukis berkelambu seperti itu belum ada lagi stocknya dipasaran...belum dikirim dari Bali kata mereka... jadi aku pilihkan box yang terbuat dari tikar berwarna maroon ini dengan ditutup mika berbentuk persegi.



Dengan tangkai kayu berbentuk lingkaran dan diikat tali kulit kayu... modern...tapi tetap berbahan tradisional...
Garnish nya tetap menggunakan lipatan daun pisang, dan tatanan sayur mayur.... jadinya seperti taman bunga yaa...



Untuk melengkapi pengiriman yang merupakan kejutan ini, aku design kartu ucapannya....
Hanya saja aku belum sempat mengisi ulang tinta printernya yang udah sekarat itu... jadi aja miskin warna he hee heeee....

Semoga Bapak dan Ibu Tati H Perkasa tetap diberikanNya kemampuan untuk selalu saling mencintai dan menghargai, serta selalu dijadikan penutan bagi anak cucu....

Sunday, February 15, 2009

Tumpeng Kenduri 80-an



Ini tumpeng yang dipesan Dhini untuk acara Kenduri Komunitas Lapanpuluhan




Ceritanya tanggal 18 Januari 2009 lalu komunitas ini merayakan
Ultahnya yang ke3 di Bondies Cafe, Jl Ampera Raya


Foto2 berikut aku copas dari blognya 80-an dan blognya Dhini












Semoga komunitas unik ini tetap eksis...

Ini emailnya Dini yang dikirimkan kemudian :

Pesenan Tumpeng buat HUT Milis 80an

Thursday, January 29, 2009 9:34 AM

To:
lisa.basuki@yahoo.com


Dear Mba Lisa,
 
Apa kabar? Sorry beberapa hari tertimbun kerjaan di kantor, jadi belum sempet kirim email hehe.
Pesenan tumpeng buat hut milis 80an kemarin cantik banget bentuknya, tapi waktu pada makan tumpengnya aku mondar - mandir jadi ngga kebagian haha. 

Tapi sukurlah akhirnya aku sempet nyicipin juga. Nasinya gurih, lauknya lengkap, enak banget. dan semuanya puas. cuma aku ngga sempet bikin fotonya udah terlanjur di bagi - bagi :)
Semoga pesenan tumpengnya tambah laris ya mba lisa. Insya Allah kalau ada event nanti pesen lagi.
 
 
cheers,
 
dini

Wednesday, February 11, 2009

Tumpeng Imut - Imelda



Dari beberapa kali telponan, aku dan Imelda udah terasa akrab sekali seperti 2 orang yang bersahabat....
Imelda ingin berikan sesuatu yang istimewa dihari Ultah suami tercintanya, sebagai tambahan hadiah yang sudah dibelikannya untuk tanggal 16 Januari yang lalu.... Permintaannya adalah tumpeng kecil sebagai ganti BDCK yang rasanya sudah bosan dan sering digunakan kebanyakan orang...



Oke... karena kebetulan dalam beberapa hari itu aku ada beberapa pesanan lainnya, maka permintaan Imelda dapat aku penuhi, dengan syarat menu sesuai dengan stock yang ada aja.... kecuali untuk menu olahan Udang yang bisa aku buat dalam jumlah sedikit saja...karena paling mudah mengolahnya...



Tumpeng ini dapat dinikmati oleh 5 orang, tapi Imelda menghabiskannya hanya bertiga saja dengan suami dan seorang temannya he hee heee.... ( tapi memang tambahan nasi dan sambalnya ketinggalan tuh....., karena assistenku yang baru itu tidak meletakkannya dekat dengan Tumpengnya...)



Sebenarnya Imelda pesan tumpeng dengan wadah seperti Tumpengnya Deborah.... tapi karena sudah merasa sebagai sahabat, maka aku berikan kejutan tambahan berupa Keranjang Bambu Lukis Berkelambu yang nantinya bisa digunakan sebagai wadah kue atau buah dirumah....
Cantik yaa....
Cocok sekali sebagai pengganti BDCK... masih ada beberapa lagi sih koleksi wadah yang bisa aku kreasikan sebagai wadah Tumpeng Imut Ultah seperti ini....

imeldasusanto
imeldasusanto wrote on Jan 20
aku udah pesen...yg kecil seh karena kita cuma mau makan berempat saja tapi yg satu gak dateng jadi celebration bertiga aja...
makasih banget ya mba tumpengnya untuk ultah my love tgl 16 jan kemarin...

Tuesday, February 10, 2009

Jajanan Kampung Sentuhan Ethnic untuk USAID

Beberapa hari setelah posting Wedang dan Jajan Kampungnya Indosat, aku dapet telpon dari Siane yang pesan hidangan serupa untuk hari Rabu di kantornya.
Wah...padahal aku baru aja beres2 piranti gerabahnya untuk diungsikan kerumah mertua, karena di Rusun udah sesak banget...sampe susah untuk melangkah....

Dasar aku doyan banget dengan pernak-pernik berbau ethnic... begitu ada waktu langsung aja hunting lagi..... beli tungku dan gentong dengan model yang berbeda dengan yang lalu... juga centong2 dari batok yang design dan finishingnya bagus bangeeet dibanding yang udah aku beli minggu lalu.... ( yang minggu lalu aja udah kebanyakan belinya... ditambah koleksi sendok2 batok di gudang Pulo Gebang yang entah ada berapa...dan ngak sempat ngambilnya kesana...)

Pada hari H nya semua makanan dan piranti yang cukup berat2 itu dijemput oleh Sopir Kantor LSM tempat Siane bekerja, dengan kendaraan operasionalnya...
Perjalanan dari Rusun Petamburan ke Ratu Plaza cukup lancar.... tapiiii..... nunggu liftnya itu yang ngak tahaannn.... kayaknya lebih setengah jam deh nunggu di depan lift barang yang mojok itu... eh pas kebuka..... ternyata liftnya penuh dengan puing2 yang sangat berdebu.... duuhh....
udah gitu mereka ngeluarin puingnya juga luama banget....
Untung aja aku minta jemputnya jam 10:30 untuk acara di jam 12:00... jadi masih lumayan cukup waktu deh untuk menatanya... walau keranjang2nya belum sempat dipasangkan pita pengikat lipit2 daunnya... makanya ada beberapa daun hias yang memble gitu...




Ternyata kantor Siane berjudul USAID, dan acaranya untuk perpisahan dengan rekan senior mereka yang menjadi panutan dan bijak, dengan tutur kata yang menyejukkan...



( Kayaknya aku bakalan hubungi Siane untuk minta poster2 Ibu Menyusui, Suami Siaga, dll nya untuk aku pajang di Posyandu yang pernah aku bidani dulu...)




Kali ini aku punya waktu untuk menata piranti sajinya yang terdiri dari piring anyaman bambu beralas daun pisang, mug dari terracota/gerabah, gelas batok kelapa, dan gelas kertas bermotif dan warna yang sesuai dengan nuansa ethnic ini... sayang sekali aku belum menemukan sendok kecil dari kayu atau batok kelapa.... musti nyari ke Jogja???? Duh sayang si Bungsu udah ngak kuliah disana lagi....
Tapi piranti ethnic ini cuma aku sediakan untuk satu lusin aja.... refot deh kalo semua musti yang beginian... cuma untuk sekedar display aja, walaupun boleh dipake tuk makan minum juga...
Sisanya ya piranti yang disposable aja... dengan pilihan yang ramah lingkungan.... ( idealis yaa...)



Kali ini wedangnya selain Jahe, juga aku tawarkan Bajigur....
Terinspirasi Wedang Jahe di Hotel Grage Sangkan hari Minggu lalunya, dan juga yang aku dapat dari lembaran resep jadul..... Wedang Jahenya aku kasih isi kerukan Kelapa Muda...sedangkan Bajigurnya berisi irisan Kolang Kaling beraroma harum....



Seperti minggu lalu...singkong dan ubi aku pesan di langganan suamiku di pasar sini...
Pisang kali ini adalah Pisang Uli yang aku kejar di pasar lain yang lumayan jaraknya dari Rusun ( untung aja ada yang cukup matang untuk di kukus pagi ini...) karena pesanan Pisang Tanduknya ternyata masih sepet... dan ngak satupun penjual umbi disini yang punya Tales....Tapi di Pasar Inpres itu aku juga menemukan tales.. tapi kali ini Tales Bogor aja...bukan Tales Betung seperti minggu lalu....
Jadi untuk lain kali, rasanya jenis umbi2annya ngak bisa dipastikan... sesuai stock yang ada dipasar aja kalee... ( tapi kali ini dari Pasar Inpres yang pastinya lebih lengkap...)

Ketimusnya buatan aku sendiri... enak banget lho.... ngak seperti buatan tetanggaku minggu lalu.... ich ge er...




Kacang Tanah ikatan dan Kacang Kedelai /Kacang Bulu



Jajan Cenil... seperti biasa
Sekarang tampahnya diletakkan dalam wadah anyaman bambu berkelambu




Kelapa Parut + Gula Pasir, Juruh ( cairan kental gula merah ), dan Sendok
Ditata pada tiers dari piring gerabah yang disanggah besi berulir...



Begitu sambutan2 selesai teman2 Siane langsung menyerbu wedang dan jajan kampungnya...
Yang orang Jawa menerangkan kepada rekan2nya yang berasal dari Sumatra Utara yang belum mengenal hidangan ini...

Rata2 sih merasa hidangan di acara ini benar2 mengejutkan....
Makanan kampong gituuu... yang udah jarang mereka temukan di Jakarta sini...



Bule-bule disana juga penasaran untuk mencoba hidangan yang menurut mereka ditata dengan ciamik ini.... ( heheheee.. ge er deh.... )
Iya dong... menaikkan gengsi si makanan kampong...



Ibu Ciah ( berjilbab ), assistenku, girang banget bisa duduk disamping Non Bule yang cantik ini.... tapi Bu Ciah bilang, kok ngomong Inggris terus yaaa... jadi Ibu ngak bisa dong kerja dikantor ini, karena ngak bisa tuh Bahasa Inggrisnya... ha haa haaaa....